Jakarta –
Di balik reputasinya yang menakutkan, ular ternyata memegang peran penting Untuk Kesejajaran ekosistem. Sebagai predator dan mangsa, keberadaan ular membantu menjaga rantai Konsumsi tetap stabil.
Tak hanya itu, racun ular pun telah dimanfaatkan Untuk dunia medis, khususnya Sebagai Membuat serum anti-bisa dan Perawatan-obatan yang menyelamatkan nyawa.
Akan Tetapi, ancaman gigitan ular tak bisa dipandang sebelah mata. Menurut data Organisasi Kesejajaran Dunia (WHO) setiap tahun, lebih Bersama 130.000 orang Di dunia kehilangan nyawa akibat serangan ular berbisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya penanganan pun masih Berusaha Mengatasi banyak tantangan, baik Bersama sisi medis maupun ketersediaan intervensi yang tepat Di Lokasi rawan.
Sebab itu, solusi alami Sebagai mengusir ular tanpa membunuh makhluk tersebut menjadi alternatif yang makin dicari. Strategi ini Disorot mampu mencegah insiden tanpa merusak lingkungan
Penggunaan tanaman sebagai pengusir hama alami, termasuk ular, bukanlah hal Terbaru. Pada beberapa generasi, metode alami ini telah dimanfaatkan Kelompok sebagai upaya perlindungan Di Untuk Tempattinggal maupun lingkungan Di.
Tanaman Bisa Usir Ular, Mitos atau Fakta?
Ebele M Ilondu, peneliti Bersama Departemen Botani Di Delta State University, Nigeria mengungkapkan penggunaan tanaman Sebagai pengendalian hama sudah ada Sebelum lama.
“Berbagai tanaman yang Berpeluang mengusir ular telah digunakan Untuk praktik tradisional Di masa lalu sebagai tindakan perlindungan dan masih digunakan Di Kelompok pedesaan Di Lokasi tropis. Tanaman ini tumbuh Di Di Tempattinggal,” tulis Ilondu Untuk artikel Studies on the Diversity of Snake Repellent Plants Within Some Communities in Delta State, Nigeria.
Tanaman tersebut Antara lain Sansevieria trifasciata (Lidah mertua), Cymbopogon citratus (serei), Vetiveria zizanioides (akar wangi), dan Andrographis paniculata (sambiloto).
Hal serupa juga dikemukakan Suneetha Vuppu Bersama Sekolah Biosains dan Keahlian Di Vellore Institute of Technology, India Untuk artikel The sustainable conversion of floral waste into natural snake repellent and docking studies for antiophidic activity.
Artikel yang diterbitkan jurnal Toxicon, Agustus 2023 lalu itu menyebut bunga seperti marigold, hibiscus (kembang Sandalku), tridax, cassia sangat efektif sebagai pengusir ular alami.
Suneetha juga menyebut beberapa bahan alami yang bisa dimanfaatkan agar ular tak datang Di Tempattinggal seperti bawang putih, cedar, serai, cengkeh, dan kayu manis.
“Bahan-bahan ini telah digunakan secara luas Untuk beberapa tahun terakhir sebagai pengusir ular alami Di Tempattinggal dan sekitarnya Sebab baunya yang kuat dan menyengat,” tulisnya.
Mengapa ular tidak menyukai tanaman-tanaman tersebut? Menurut Suneetha tanaman itu mengandung bahan aktif seperti allicin Untuk bawang putih, cedrol dan cedrine yang ada Di Untuk cedar.
Sambil serai mengandung citronellal, eugenol Di Untuk cengkeh, kayu manis punya bahan aktif cinnamaldehyde, dan pyrethrin yang terkandung Untuk bunga marigold.
Akan Tetapi, ada juga sejumlah pandangan yang meragukan efektivitas tanaman mengusir ular seperti Johan Marais Bersama African Snakebite Institute. Menurutnya Sebagai mencegah kedatangan ular cukup Bersama menjaga kebersihan halaman.
Tumpukan puing, bongkahan batu, hingga lembaran seng bergelombang yang berserakan Di Di Tempattinggal sebaiknya segera dibersihkan. Lokasi-lokasi semacam itu kerap menjadi tempat persembunyian Unjuk Bagi ular.
Di Di Itu, penting juga Sebagai menghindari terbentuknya genangan air Sebab bisa menjadi tempat hidup katak atau kodok yang merupakan salah satu mangsa utama ular selain hewan pengerat. Bersama menjaga kebersihan lingkungan, potensi kehadiran ular Di Di tempat tinggal dapat diminimalisir.
(pal/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Apakah Tanaman Bisa Usir Ular?