Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila, Jangan Keliru!

Jakarta –

Hari Lahir Pancasila diperingati Ke tanggal 1 Juni setiap tahun. Setelahnya Itu lepas Di pengujung September, rakyat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. Apa perbedaannya?

Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Kekayaan Budaya Dunia (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Arya Wanda Wirayuda SHum MA berpendapat, Hari Lahir Pancasila merupakan awal pembentukan ideologi Negeri Dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Ke 1 Juni 1945.

Sambil Itu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila sebagai penguatan kembali ideologi Pancasila dan penolakan Ke ideologi selain Pancasila Dari pemerintah usai peristiwa Gerakan 30 September (G30S)1965 dan. Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan Lewat Keputusan Pemimpin Negara Nomor 153 Tahun 1967.

Arya menilai, Hari Kesaktian Pancasila menjadi penguat ideologi Negeri sebagai landasan idiil. Lewat peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Komunitas diingatkan Untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila Di keseharian.

“Hari Kesaktian Pancasila dapat dikatakan mitologisasi pemerintah Untuk menguatkan Pancasila,” ucapnya, dikutip Di laman Unair Ke Senin (23/9/2024).

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila

Berikut perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila berdasarkan sejarah, penetapan, makna, dan peringatannya.

Sejarah Hari Lahir Pancasila tercatat Dari Sukarno mengusulkan lima sila Untuk menjadi dasar Negeri Indonesia. Usulan lima sila yang disebut Pancasila itu dipaparkan Sukarno Ke pidato Ke persidangan BPUPKI Ke 1 Juni 1945, dikutip Di Ensiklopedi Sejarah Indonesia (ESI) Kemdikbud.

Sambil Itu, Hari Kesaktian Pancasila muncul sebagai upaya rezim Orde Terbaru usai peristiwa G30S Untuk menggambarkannya sebagai momen perusakan ideologi Pancasila. Hari besar tersebut digambarkan sebagai kembalinya kesaktian Pancasila dan lenyapnya komunisme, seperti dikutip Di Mengenal Orde Terbaru Dari Dhianita Kusuma Pertiwi.

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan Makna

Makna Hari Lahir Pancasila adalah titik pembentukan dasar Negeri dan pandangan hidup bangsa. Hari Lahir Pancasila juga menjadi titik terbentuknya ideologi Negeri, kepribadian bangsa, dan sumber Di segala sumber hukum.

Sedangkan makna Hari Kesaktian Pancasila adalah momen peringatan dan penghormatan para jenderal dan perwira militer yang gugur Ke peristiwa G30S.

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan Penetapan

Hari Lahir Pancasila ditetapkan berdasarkan pidato Soekarno Ke sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Hari Lahir Pancasila ditetapkan jatuh Ke 1 Juni 1945 sebagai hari libur nasional Lewat Keputusan Pemimpin Negara (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan Lewat Keputusan Pemimpin Negara Nomor 153 Tahun 1967.

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Kesaktian Pancasila Berdasarkan Peringatan

Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan Komunitas Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni. Ke 1 Juni 2024, Pemimpin Negara RI Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Ke Lapangan Garuda, Kompleks Pertamina Hulu Rokan (PHR), Dumai, Riau.

Sebelumnya Itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mengadakan Upacara Peringatan Hari Pancasila Ke Gedung Pancasila (2019), secara online (2020), secara hybrid (2021), Kabupaten Ende (2022), dan Monumen Nasional atau Monas (2023), dikutip Di laman BPIP.

Sambil Itu, Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilakukan Ke Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Ke upacara ini, peserta upacara mengheningkan cipta Untuk mengenang jasa para Pahlawan Republik Indonesia yang telah gugur, khususnya pahlawan revolusi.

Sebelumnya Hari Kesaktian Pancasila, warga diimbau Untuk mengibarkan bendera setengah tiang setiap tanggal 30 September. Setelahnya Itu Ke 1 Oktober pukul 06.00 waktu setempat, bendera Merah-Putih dinaikkan hingga satu tiang penuh.

(twu/pal)