Jakarta –
Bagi para pencinta Minuman pedas, cabai sambal bukan sekadar pelengkap rasa. Kehadirannya justru menjadi elemen utama yang wajib ada Di setiap hidangan. Tak heran jika banyak orang menganggap cabai sebagai “Produk pokok” Di dapur.
Akan Tetapi, penting Bagi para penikmat pedas Sebagai memahami bahwa tidak semua cabai Memperoleh tingkat kepedasan yang sama. Setiap jenis cabai Memperoleh level pedas yang berbeda, tergantung Di kadar kapsaisin Di dalamnya.
Sebagai contoh, Di tahun 2023 lalu, dunia dibuat tercengang Di kehadiran Pepper X, yang dinobatkan sebagai cabai terpedas Di dunia. Varietas ekstrem ini merupakan hasil budidaya Ed Currie, seorang petani asal Amerika Serikat yang juga dikenal sebagai sosok Di balik Carolina Reaper.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, Di Indonesia IPB University Memperkenalkan varietas cabai super pedas bernama “Cabai Palurah IPB”. Perkembangan ini merupakan hasil Pembaruan Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof Muhammad Syukur, bersama Regu peneliti.
Berbeda Untuk cabai Di umumnya, cabai ini tampil Di bentuk unik menyerupai jambu air. Di balik penampilannya yang eksotik, cabai Palurah menyimpan tingkat kepedasan ekstrim dan potensi biofarmaka yang luar biasa.
“Cabai ini kami beri nama ‘Palurah IPB’,” ungkap Prof Syukur Untuk satu video IPB Pedia Di kanal YouTube IPB TV.
Tingkat Kepedasan 500 Kali Untuk Cabai Besar
Ia menjelaskan cabai Palurah Memperoleh tingkat kepedasan 500 kali lebih pedas Untuk cabai besar biasa atau lima kali lebih pedas Untuk cabai rawit terpedas yang ada Pada ini.
Lebih Jelas, Prof Syukur mengatakan hingga Pada ini belum ada varietas nasional cabai super pedas yang dilepas secara resmi Di Kementerian Pertanian.
“Terbaru varietas lokal yang telah terdaftar seperti Katokkon Untuk Sulawesi Selatan. Cabai Palurah ini merupakan hasil perakitan khusus Sebagai memenuhi kebutuhan super pedas dan telah kami daftarkan Sebagai dilepas secara nasional,” jelasnya.
Bisa Bermanfaat Sebagai Bidang Kesejaganan
Tak hanya menjadi bumbu dapur, cabai ini juga menjanjikan manfaat lain Di bidang Kesejaganan dan industri biofarmaka. Cabai Palurah IPB juga Berpotensi Sebagai digunakan Sebagai produk seperti koyo cabai yang Pada ini masih banyak diimpor.
“Di Toraja, Sulawesi Selatan, cabai seperti ini sudah digunakan Sebagai konsumsi segar dan olahan. Akan Tetapi, Di adanya cabai Palurah yang dirakit khusus, harapannya bisa memenuhi kebutuhan nasional baik Sebagai konsumsi maupun bahan biofarmaka,” tambah Prof Syukur.
Di rasa pedas yang sangat kuat, penggunaannya Untuk masakan juga menjadi jauh lebih efisien. “Cukup sedikit saja, sudah Menyediakan sensasi pedas maksimal,” katanya.
(pal/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: 500 Kali Lebih Pedas, Ini Cabai yang Mirip Jambu Air Untuk IPB