Jakarta –
Kepala Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump memangkas dana hibah Kajian Sebagai Universitas Harvard senilai USD 3 miliar (setara Rp 49 triliun). Harvard pun merogoh kocek sendiri USD 250 juta (setara Rp 4,1 triliun).
Pendanaan Kajian Sebagai mendukung para peneliti itu diumumkan sendiri pihak Harvard Di Rabu (14/5/2025) seperti dilansir Di Reuters, dikutip dan ditulis Jumat (16/5/2025).
Pernyataan tersebut mengatakan Harvard “tidak dapat menanggung seluruh biaya” Di hibah yang dibekukan, yang menurut pemerintahan Trump bernilai lebih Di USD 2,6 miliar (Di Rp 42,6 triliun). Kampus tersebut mengatakan Lagi bekerja sama Bersama para peneliti Sebagai membantu mereka menemukan pendanaan alternatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dampak Di langkah-langkah tersebut Di usaha Eksperimen ilmiah Hingga Bangsa ini bisa parah dan bertahan lama,” kata pernyataan tersebut.
Pemerintahan Trump Mengintroduksi pemotongan dana hibah tersebut bulan April 2025 lalu. Keputusan Trump ini keluar beberapa jam Sesudah Kepala Negara Harvard Dr Alan Garber, mengecam daftar panjang Permintaan pemerintahan Trump Sebagai merombak kepemimpinan, pengajaran, dan penerimaan mahasiswa, serta mengaudit pandangan mahasiswa dan profesornya.
Di pernyataan bersama Garber Bersama Rektor Harvard John Manning, mengatakan pemerintahan Trump “menghentikan Eksperimen yang menyelamatkan nyawa” dan menyebutnya sebagai “waktu yang sangat menantang” Untuk universitas tertua dan terkaya Hingga Bangsa Paman Sam ini.
Garber juga merasakan dampak pemotongan gaji Sambil Itu dan sukarela sebesar 25% mulai Juli 2025. Kampus Ivy League Hingga Cambridge, Massachusetts AS tersebut Sebelumnya Itu Mengintroduksi pembekuan segala bentuk perekrutan.
Kepala Negara Di Partai Republik tersebut telah melakukan upaya luar biasa Sebagai merombak perguruan tinggi dan sekolah swasta Hingga seluruh AS yang menurutnya menumbuhkan ideologi anti-Amerika, Marxis, dan “kiri radikal”. Ia mengkritik Harvard khususnya Sebab mempekerjakan tokoh Demokrat terkemuka Sebagai posisi pengajar atau pemimpin.
Pemerintahan Trump menuduh Harvard terus Merencanakan ras ketika meninjau Gadget Lunak mahasiswa dan membiarkan diskriminasi Di orang Yahudi sebagai akibat Di gerakan Penolakan mahasiswa pro-Palestina yang mengguncang kampus-kampus Amerika tahun 2024 lalu.
Atas Aturan Trump itu, Harvard pun melakukan perlawanan. Harvard menggugat pemerintahan Trump atas keputusannya Sebagai menghentikan hibah yang diberikan kepada para peneliti Hingga sekolah tersebut, yang sebagian besar Di bidang ilmu kedokteran. Harvard menyebut hal ini sebagai upaya inkonstitusional Sebagai membatasi kebebasan akademik dan hak berbicara.
Harvard mengatakan praktik penerimaan mahasiswanya mematuhi hukum federal dan putusan Lembaga Proses Hukum, dan terus memerangi antisemitisme dan prasangka lainnya Hingga kampus-kampusnya.
Seorang hakim federal Hingga Boston telah memberi pemerintah AS waktu hingga 9 Juni 2025 Sebagai Merespons gugatan Harvard, dan telah menjadwalkan sidang Di 21 Juli 2025.
(nwk/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Trump Pangkas Dana Nyaris Rp 49 T, Harvard Rogoh Kocek Rp 4,1 T