Jakarta –
Faye Hasian Simanjuntak lulus Untuk Tsinghua University Bersama beasiswa ‘diam-diam’. Faye tak memberitahu satupun keluarganya Pada melamar beasiswa itu. Tahu-tahu ia wawancara dan lolos!
Proses Faye mencari beasiswa diam-diam itu diceritakan sang kakek Ketua Dewan Keadaan Ekonomi Negara (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan Untuk akun instagram resminya @luhut.pandjaitan Di Senin (23/6/2025), dikutip dan ditulis, Selasa (24/6/2025).
“Suatu hari, tanpa sepengetahuan kami, ternyata Faye mendaftar dan akhirnya diterima Ke Inisiatif beasiswa Schwarzman Scholars Ke Tsinghua University. Ia tidak meminta rekomendasi Untuk satu pun anggota keluarga. Tiba-tiba, ia mengabari bahwa ia Berencana wawancara Ke New York Dan seluruh biayanya ditanggung penuh,” tulis Luhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menuliskan, Faye akhirnya lolos seleksi beasiswa Untuk ribuan pelamar seluruh dunia.
“Kami hanya bisa tertegun bangga dan bersyukur. Yang paling membanggakan kami adalah, Untuk puluhan ribu pendaftar Internasional, hanya Disekitar 3-5% atau 100-200 anak yang diterima beasiswa tiap tahunnya,” tulis Luhut.
Luhut berharap, banyak anak-anak Indonesia yang bisa meraih beasiswa unggulan dunia seperti Schwarzman Scholar. Beasiswa seperti ini, menurut Luhut tak sekedar soal Pembelajaran tapi juga bisa membuka jejaring Internasional yang sangat luas, lintas disiplin dan lintas Kearifan Lokal Dunia.
Mantan Pembantu Presiden Pembantu Presiden Koordinator Maritim dan Penanaman Modal (Menko Marves) ini menguraikan Ke angkatan Faye saja, terdapat peserta Untuk Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, Jepang, Australia, Singapura, hingga Afrika.
“Saya ingin suatu hari Lebih banyak anak-anak bangsa hadir Ke ruang-ruang seperti itu, Membahas, belajar, dan membangun Sambungan yang kelak Berencana memperkuat tanah air mereka,” harap Luhut Untuk tulisannya.
Pencapaian Faye ini membuatnya sebagai kakek, yang dipanggil Opung, berhasil membuatnya meneteskan air mata haru.
“Hari ini, ketika nama Faye dipanggil Ke atas panggung, tak sadar air mata saya menetes. Ada haru dan bangga menyatu Ke dada. Cucu kebanggaan saya berhasil lulus Untuk 12 kampus terbaik Ke dunia,” tulis Luhut.
Sebagai Opung, Luhut ingin Faye selalu mengingat nasihatnya.
“Bahwa sejauh apapun engkau melangkah, Ke mana pun engkau belajar, dan Ke forum mana pun engkau berbicara, jangan pernah lupa bahwa negeri ini adalah tanah kelahiranmu. Ke sinilah tempatmu mengabdi dan membangun dan menanamkan kembali semua ilmu dan nilai yang engkau pelajari. Jangan pernah merasa terlalu besar Sebagai bangsa ini. Tapi juga jangan merasa terlalu kecil Sebagai memberi dampak,” pesan Luhut Sebagai cucu kesayangannya itu.
Aktivis dan Pernah Masuk Forbes 30 Under 30
Apakah Faye lulus S1 atau S2, tidak disebutkan persis Untuk tulisan Luhut. Untuk arsip detikEdu, Faye menempuh SMA Jakarta International School Setelahnya Itu melanjutkan S1 Ke Georgetown University’s School of Foreign Service (SFS), Amerika Serikat. Untuk laman Schwarzman Scholars, Faye sudah menjadi penerima beasiswa Pada menempuh kuliah Ke Georgetown University.
Perempuan kelahiran 10 April 2002 itu sudah menjadi aktivis Sebelum usia 9 tahun. Faye sudah mempelajari Permasalahan perlindungan anak. Setelahnya Itu Di 2013 lalu, ia mulai aktif bersuara tentang pentingnya anak-anak Untuk memahami hak-hak mereka.
Pada menggeluti bidang tersebut, Faye pernah dinominasikan sebagai tiga finalis teratas Ke Apresiasi International Children’s Peace Prize yang digelar Dari Kids Rights.
Faye juga tergerak mendirikan sebuah yayasan sosial bernama yayasan Tempattinggal Faye. Yayasan itu didirikan bersama sang Bunda Pada ia berusia 11 tahun. Tempattinggal Faye Merundingkan Permasalahan perlindungan anak yang menentang perdagangan, Tindak Kekerasan, dan eksploitasi Di anak. Adapun tujuan Faye mendirikan yayasan ini adalah agar setiap anak Memperoleh hak Sebagai hidup, Memperoleh perlindungan, bertumbuh kembang, dan berpartisipasi.
Justru Pada ia berkuliah Ke SFS dan Mengadaptasi Bersama kehidupan Ke Georgetown University, AS, Faye masih Berusaha Menyusun Inisiatif Mutakhir Sebagai Tempattinggal Faye Ke Indonesia.
“Tempattinggal Faye berencana Sebagai membuka tempat pelatihan gratis Untuk individu yang menjadi korban atau rentan Di perdagangan manusia, eksploitasi, atau pelecehan Di tahun 2023,” jelasnya dilansir Untuk laman Georgetown University.
Atas kiprah dan prestasinya itu, putri Untuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, MSc ini masuk Ke Untuk daftar Forbes 30 Under 30 Di Februari 2020 lalu, ketika masih berusia 18 tahun. Untuk Apresiasi Forbes, Faye bersanding Bersama deretan nama anak muda inspiratif lainnya, seperti Maudy Ayunda, David Christian, Elisa Suteja, dan lainnya.
Faye juga masuk Untuk “30 and Under: Young Asians to Watch dan Gen. T Leader of Tomorrow” Sebab kontribusinya Ke bidang perlindungan anak.
(nwk/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Faye Simanjuntak Cucu Luhut Lulus Tsinghua University Bersama Beasiswa ‘Diam-diam’