Jakarta –
Menyelesaikan rangkaian Belajar hingga jenjang doktoral menjadi impian banyak orang. Hal ini berhasil diwujudkan Didalam Dewi Agustiningsih.
Dewi panggilan akrabnya menjadi salah satu Didalam 1.445 mahasiswa pascasarjana yang Terbaru saja diwisuda Ke Rabu (23/4/2025) lalu. Bukan wisudawan biasa, ia meraih predikat lulusan tercepat dan termuda. Wow!
Prestasi ini sangatlah menginspirasi, mengingat Dewi mencapainya penuh tantangan. Bagaimana tidak, ia menyelesaikan studi S3 Hingga Langkah Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM sembari bekerja sebagai dosen Hingga prodi Kimia Institut Keahlian Bandung (ITB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenalan Didalam Dewi Didalam Detail yuk!
Lulusan Tercepat dan Termuda Didalam Beasiswa PMDSU
Predikat lulusan tercepat didapatkannya usai berhasil menyelesaikan studi S3 Didalam jangka waktu 2 tahun 6 bulan 13 hari. Padahal rerata masa studi Langkah doktor adalah 4 tahun 7 bulan.
Berikutnya, predikat kedua yang disandangnya diperoleh lantaran Dewi menyelesaikan studi Hingga usia 26 tahun 6 bulan. Sambil Itu rerata usia lulusan Langkah doktor Hingga wisuda tersebut adalah 42 tahun 6 bulan 16 hari.
Kehidupan dan kesibukan Dewi Pada 5 tahun terakhir tak lepas Didalam belajar dan berkuliah. Meski kini mengajar Hingga ITB, ia adalah alumnus UGM sejati.
Ia berhasil lulus jenjang sarjana Hingga prodi Kimia UGM Ke 2020. Setelahnya, Dewi menyelesaikan studi magister dan doktoral Hingga kampus yang sama Ke 2022-2025.
Tantangan terbesarnya Untuk menempuh Belajar tinggi adalah keterbatasan ekonomi. Menurut cerita Dewi, uang saku Pada kuliah S1 nya adalah Rp 600 ribu/bulan.
Uang ini harus diatur Didalam baik agar cukup Sebagai biaya kos, makan, dan kebutuhan perkuliahan. Perjuangan ini mengajarkannya tentang kemandirian hingga bisa bertahan sampai jenjang S3.
“Semangat saya sederhana, saya hanya ingin membuktikan bahwa latar Di ekonomi tidak membatasi impian seseorang,” katanya dikutip Didalam laman UGM, Jumat (25/4/2025).
Perkuliahan Dewi dibantu penuh Didalam beasiswa. Jenjang S1 ia Merasakan Pemberian beasiswa Bidikmisi yang kini bernama Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Sesudah lulus sarjana, ia kembali Merasakan beasiswa Langkah Belajar Magister Di Doktor Sebagai Sarjana Unggul (PMDSU). Langkah ini memungkinkan mahasiswa menempuh Belajar S2 dan S3 sekaligus.
“Awalnya, saya tidak menyangka bisa sampai Hingga jenjang doktoral. Tapi Sesudah menyelesaikan S1, saya Merasakan kesempatan mengikuti seleksi Langkah PMDSU, dan bersyukur diterima,” imbuhnya.
Studi S3 Dewi ditutup Didalam disertasi yang Merundingkan mengenai sintesis dan Pembaruan material katalis berbasis material anorganik. Ia memodifikasi material berbasis silika dan titania Didalam senyawa organosilan dan logam transisi.
“Tujuannya adalah menghasilkan material yang bisa digunakan Sebagai sintesis senyawa-senyawa penting, Akan Tetapi Didalam metode yang lebih ramah lingkungan dan efisien,” jelas Dewi.
Karena Itu Dosen yang Bisa Terus Menyusun Kajian
Kini perjalanan studinya telah lengkap yang disempurnakan Didalam karier menjadi dosen Kimia Hingga ITB. Sebagai seorang dosen, Dewi mengaku Berencana tetap melanjutkan Studi, terutama Hingga bidang ahlinya.
Meski begitu, Dewi tidak menutup kolaborasi lintas disiplin. Misalnya antar kimia material Didalam Cara lingkungan atau Pharma, Sebagai Gadget Lunak yang lebih luas.
Dewi berharap perjuangannya Sebagai menempuh Belajar bisa menjadi inspirasi. Khususnya Untuk mereka yang berasal Didalam latar Di sederhana sepertinya.
“Bahwa mimpi setinggi apapun bisa dicapai asal kita punya tekad dan semangat belajar yang kuat,” tandas Dewi.
(det/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Dosen ITB Karena Itu Lulusan Tercepat dan Termuda S3 UGM, Ini Kisah Dewi Agustiningsih