Jakarta –
Siswa SMA Pradita Dirgantara Yumna Afifah diterima Ke perguruan tinggi terbaik kedua dunia versi QS World University Rankings (WUR) 2025, Imperial College London Sebagai kuliah Ke bidang geologi. Ia juga memperoleh Letter of Acceptance (LoA) Untuk Wageningen University, Belanda; Australian National University (ANU), University of New South Wales (UNSW) Australia, Hong Kong University, serta Leeds University dan University of Sussex Ke Inggris.
Siswa kelas 12 angkatan 2025 ini bercerita berbagai kegiatan yang ia tekuni semasa sekolah. Kegiatan ini rupanya mengantarkan Yumna memahami minatnya, menekuninya, sampai menjadi bekal Sebagai kuliah dan masa Didepan. Apa saja?
Ikut Laga
Yumna Ke OGG 2024 FITB ITB. Foto: Dok Yumna Afifah
|
Yumna menuturkan, ia semula tak terpapar dunia lomba semasa SD. Masuk SMP Islam Al Azhar 8 Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, siswa kelas akselerasi tersebut menjajal Evenbesar Sains Al Azhar 2022 dan keluar sebagai peraih medali emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai dan pemahaman IPS-nya yang baik membuat guru IPS Yumna mengajak ikut Evenbesar geografi internasional yang digelar Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), OLGENAS International Geolympiad 2022 tingkat SMP. Ia pun menyabet medali emas.
Evenbesar ini kembali dijajalnya Ke masa SMA, Bersama capaian medali perak Ke 2023 dan 2024.Ia juga mengikuti Evenbesar Geografi dan Geosains (OGG) Fakultas Ilmu dan Ilmu Pengetahuan Kebumian (FITB) Institut Ilmu Pengetahuan Bandung (ITB) bidang geografi Ke 2024 Bersama raihan medali perunggu.
Baginya, mengikuti lomba hingga Evenbesar memacu Inspirasi diri Sebagai belajar hal Terbaru agar dapat menangkis soal yang lebih sulit dan kompleks Untuk biasanya. Menjalani Laga menurutnya juga bantu siswa Sebagai mengenali bidang yang diminati.
“Untuk lomba-lomba itu Karena Itu tertarik Hingga geologi,” tuturnya.
![]() |
Penyuka ilmu kebumian, khususnya geologi ini, juga Berhasil sebagai First Winner Ke Laga Futurisme Business Idea Competition 2023. Tertarik Ke Topik Ketahanan (sustainability), ia dan rekan satu Regu merespons masalah fast Trend Bersama membuat produk sustainable clothing berupa jaket yang dapat menjadi outer, inner, dan bentuk lainnya.
Ke Di mengasah kemampuan, Yumna juga senang ikut Laga Lantaran dapat bertemu teman Terbaru dan komunitas yang Memiliki minat sama dengannya.
“Basically, making connections with other people yang Bisa Jadi nanti besarnya juga bakal bergelut Ke bidang yang sama Bersama kita. Dan menurut saya itu sangat bermanfaat. Terus yang terakhir, prestasi-prestasi itu bakal sangat bermanfaat. Sebagai mendaftar beasiswa, misalkan,” tuturnya.
Aktif Skuat dan Organisasi
![]() |
Semasa SMP, Yumna juga mulai berorganisasi dan mendukung Topik yang sesuai minatnya. Masih soal Ketahanan, ia bergabung Bersama Bye Bye Plastic Jakarta Ke 2021-2022 dan bertugas sebagai sekretaris.
Berkegiatan organisasi dan Evenbesar sebagai siswa akselerasi, Yumna membagi waktu dan energi Bersama memilih ikut kegiatan yang tidak terlalu banyak events tetapi tetap bisa melatih kemampuan dan skill organisasi. Yumna sendiri termotivasi Lantaran melihat teman-temannya belajar dan ‘ambis’ kendati harus ikut pelatihan tambahan.
“Anak akselerasi yang ikut lomba itu kadang-kadang diminta Sebagai pulang telat, atau dikasih dispensasi, alhamdulillah. Tetapi kami Karena Itu harus lebih rajin Hingga sekolah Sebagai ikut pelatihan-pelatihan, atau pulang telat. Karena Itu additional, tambahan Sebagai belajar, tapi alhamdulillah worth it Sebagai semua usaha yang ditanamkan,” ucapnya.
Masuk SMA Pradita Dirgantara, ia pun menekuni Skuat geografi sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Ke sana, ia diajak teman Sebagai aktif sebagai content writer Geoscience Q&A. Ke proyek ini, mereka secara berkala membuat dan mengepos konten tentang hal Memikat Ke geologi Ke Instagram. Konten ini bisa Karena Itu wawasan Ke User Instagram yang tertarik Bersama bidang geologi, sekaligus Memikat lebih banyak Instagram user kenal Bersama apa yang ada Ke geologi.
“Geologi juga banyak implikasinya, banyak keterlibatannya Ke masalah-masalah sekarang. Lebihterus banyak orang yang mau tahu mengenai luar angkasa. Nah, itu ada Ke bidang geoscience, Ke kebumian itu ada bidang astronomi,” tuturnya.
“Ke bidang geologi sendiri itu (misalnya) gimana sih sebenarnya bensin itu berasal Untuk Migas, Tatarias kita berasal Untuk Migas, yang notabenenya sebenarnya ada Ke Untuk Bumi. Kenapa bisa Karena Itu hal-hal yang kita pakai sehari-hari,” imbuhnya.
Yumna juga aktif organisasi Ke SMA. Berbagai organisasi sekolah digelutinya, mulai Untuk menjadi ketua divisi Pembaharuan dan Penjelajahan Ke Student Library Assistant (SERSAN), sekretaris Ke Interact (Rotary Sponsored Club), ketua divisi Pembaruan sumber daya anggota Palang Merah Remaja (PMR), serta anggota divisi sains dan Ilmu Pengetahuan OSIS.
Di ada kegiatan bentrok, Yumna harus pandai menyusun prioritas. Contohnya, sebagai ketua divisi Ke PMR, ia mendahulukan ikut Diskusi PMR, Terbaru disusul Diskusi OSIS Bersama efisien. Kendati demikian, ia Melakukanupaya tetap aktif Memberi input Ke semua organisasi. Jika jenuh tiba, ngobrol Bersama teman, nonton YouTube, hingga nonton Sinema bisa mengembalikan mood-nya.
“Karena Itu kita kayak istilahnya udah healing sebentar, kalau pernah udah dapet healing, waktunya Sebagai ngambis lagi,” tuturnya.
Pengabdian Komunitas
![]() |
Bersama teman-teman, Yumna mendirikan Paronamind Initiative. Kegiatan pengabdian Komunitas ini Ke dasarnya mengenalkan STEM (sains, Ilmu Pengetahuan, Metode, dan matematika) anak-anak SD Ke lokasi-lokasi terpencil dan kurang terpapar ilmu kompleks.
Para anggota Regu membuat Literatur atau modul interaktif yang dilengkapi ilustrasi. Isinya menceritakan perjalanan suatu karakter yang Berjuang Bersama tantangan. Setiap tantangan berhubungan Bersama sains, Ilmu Pengetahuan, Metode, dan matematika.
Yumna mencontohkan, salah satu Dibagian cerita juga menyisipkan materi geologi. Roleplay dan Metode bercerita disiapkan agar anak-anak SD kelas 4 sampai 6 tertarik menyimak dan mengenal geologi.
![]() |
“Kita juga pake roleplay gitu. Karena Itu, selain Untuk baca Literatur, kita juga memperagakan apa yang terjadi Ke bukunya. Basically, mereka si karakternya itu, Hingga masa lampau dan Hingga zaman Jurassic. Mereka ketemu kayak dinosaurus, terus mereka juga ketemu sama gunung yang mau meletus. Nah, Ke gunung yang mau meletus itu kan kita bisa banyak menjelaskan, misalnya kalau masih Ke Untuk itu, belum keluar lavanya, itu namanya magma. Kalau udah keluar, itu namanya lava. Nah, kalau mendingin, nanti lama-lama dia Karena Itu batuan yang beku,” tuturnya.
“Nah, terus nanti dia kena angin, kena hujan, Karena Itu kayak rusak gitu, Karena Itu terkikis dan dia Karena Itu sedimen-sedimen atau batuan-batuan yang lebih kecil. Berarti itu menjadi sedimen. Terus nanti dia udah kelamaan, mereka Karena Itu satu lagi, terus terkompaksi, tersemetasi, mereka bakal Karena Itu batuan sedimen. Terus nanti mereka bisa kena banyak erosi atau kayak hujan lagi, mereka bisa kena udara atau terkikis lagi dan bisa termetamorphosa,” imbuhnya.
Yumna menuturkan ia dan teman-teman Melakukanupaya menggunakan bahasa yang lebih sederhana Untuk bercerita. Bersama Cara Itu, siswa SD bisa paham prosesnya, tapi juga Merasakan ilmu seperti jenis batuan.
Regu Paronamind Antara lain mengajar Ke SDN 1 Ringinlarik, Boyolali Bersama modul tersebut. Pembelajaran juga disertai pretest dan post-test Sebagai mengukur efektivitas modulnya.
Ia mengaku senang bisa menggagas dan banyak terlibat Untuk kegiatan ini. Baginya, salah satu pencapaian besar Untuk kegiatan ini adalah melihat kegiatannya bermanfaat Bagi adik-adik yang tadinya belum dapat mengakses ilmu-ilmu yang sebenarnya Memikat, tetapi tak banyak ditemukan Ke Literatur tematik umum.
Yumna dan teman-teman belajar mengajar lewat webinar Bersama mentor Ara Kusuma, aktivis Pembelajaran penggagas gerakan Aha! Project yang menyediakan Pembelajaran informal Sebagai anak-anak kurang mampu Ke Lokasi marginal. Mereka juga belajar Untuk YouTube dan lewat bimbingan guru Sebagai menekuni proyek sosial ini.
“(Misalnya) ‘gimana sih cara ngajar anak-anak; sebenarnya, mereka tuh attention span-nya seberapa besar; dan mereka tuh bakal paham ini atau enggak. Karena Itu, kalian tuh banyak pakai materi belajar yang mana. Terus, kalian jelasin gimana tuh belajar Untuk situ’,” tuturnya menirukan sang guru.
Summer School
Ke Di belajar Ke sekolah dan asrama, Yumna juga Membahas kesempatan belajar Ke kelas musim panas Summer Institute Student Ke Chinese University of Hong Kong Ke 2024. Ke sana, ia belajar energi berkelanjutan (sustainable energy) dan akuntansi.
“Kebetulan tertarik ngambil, waktu SMA juga ngambil mata pelajaran Usaha manajemen, jadinya saya juga ngambil accounting gitu Sebagai Ke summer school-nya. Ke sustainable energy tuh kebanyakan bahas kayak Ke Hong Kong tuh sangat maju Sebagai kayak fasilitas-fasilitas yang sangat sustainable,” tuturnya.
Ke sana, Yumna belajar praktik sustainability seperti Memangkas penggunaan lampu, AC, dan transportasi, kunjungan Hingga laboratorium sustainable energy kampus juga membantunya terpapar proyek-proyek mahasiswa yang Memikat, seperti AC bertenaga surya.
Sedangkan Ke luar kampus, ia mengenal bagaimana kecenderungan jalan kaki, naik transportasi umum, dan kurangnya penggunaan kendaraan pribadi dibentuk Dari Pemberian Ke pejalan kaki dan penyiapan sarana transportasi publik yang mencukupi.
Ia berharap bekal ilmunya Hingga Didepan juga dapat mendukung pemecahan masalah Energi Ramah Lingkungan hingga Pemanasan Global Ke Tanah Air, mulai Untuk ketergantungan Ke bakar bakar fosil yang bisa habis Ke Untuk Bumi hingga pemanfaatan potensi renewable energy.
“Dan walaupun nanti Ke masa Didepan banyak yang pakai solar panels kayak renewable energies, saya percaya bahwa kita masih bisa juga memanfaatkan secara sustainable apa yang ada Ke Untuk Bumi kita. Dan Sebagai kayak carbon capture storage itu sangat-sangat berkaitan Bersama geologi, Ke mana itu juga menjadi salah satu solusi Sebagai menanggulangi climate change dan environmental challenges lainnya,” imbuhnya.
Jika siswa ingin mendukung Ketahanan, Yumna menjelaskan praktiknya sesederhana Sebagai hemat energi, serta peduli dan sadar Akansegera akibat Untuk Protes yang kita lakukan. Contohnya, gunakan transportasi umum Sebagai bepergian jauh dan jalan kaki Hingga warung Disekitar Rumah atau sekolah agar tak boros bensin. Contoh lainnya, jangan buang Pengganti yang masih layak pakai.
Bagaimana detikers, mau seperti Yumna?
(twu/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Cara Yumna, Siswa yang Diterima 7 Kampus Luar Negeri Manfaatkan Masa Sekolah