Jakarta –
Deloitte Dunia 2025 Gen Z and Millennial Survey Menunjukkan hampir sepertiga (31%) Generasi Z atau Gen Z memilih tidak kuliah. Mayoritas alasannya (39%) Sebab tingginya biaya kuliah.
Berdasarkan hasil survei, para Gen Z juga skeptis Pembelajaran tinggi mampu memenuhi kebutuhan Penghayatan praktis Untuk masuk kerja. Mereka yang memutuskan tidak kuliah lalu mencoba jalur alternatif seperti ikut kelas pelatihan, magang, dan on-the-job training (OJT). Cara-cara ini dinilai lebih murah dan berbasis skill.
Laporan ini disusun berdasarkan survei lapangan Ke 14.751 Gen Z dan 8.731 milenial Didalam 44 Bangsa. Sebanyak 535 responden berasal Didalam Indonesia, 326 orang Di antaranya adalah Gen Z dan 209 orang milenial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai catatan, para Gen Z Ke survei ini adalah mereka yang lahir Ke Januari 1995 sampai Desember 2006. Sedangkan responden milenial atau Gen Y lahir Di Januari 1983 dan Desember 1994.
Latar Dibelakang responden ini luas, mulai Didalam yang punya jabatan eksekutif Di perusahaan multinasional, yang bekerja Di ekonomi pertunjukan hingga Usaha Mikro Kecil, yang gajinya Di bawah standar UMR hingga menganggur. Tingkat Pembelajaran responden mulai Didalam lulusan Pembelajaran tinggi, mahasiswa hingga lulusan sekolah menengah yang tak melanjutkan sekolah.
Ada beberapa metode survei yang digunakan, yakni pertanyaan terbuka, wawancara tatap muka secara kualitatif, hingga survei online. Wawancara kualitatif dilakukan 19 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025.
Faktor Gen Z Pilih Tak Kuliah
- Kesulitan biaya (39%)
- Situasi keluarga atau Situasi pribadi (34%)
- Ingin belajar Didalam Situasi lebih fleksibel dan bisa diatur sendiri (26%)
- Mencari jalur karier yang tidak butuh Pembelajaran tinggi, misalnya lewat magang dan pelatihan vokasi (25%)
- Kurang minat Ke Pembelajaran tradisional (21%)
- Khawatir soal beban student loan/pinjaman mahasiswa (21%)
- Lagi/berencana buka usaha/wirausaha (19%)
- Merasa Pembelajaran tinggi tidak menyediakan skill yang dibutuhkan Untuk lulusannya, misalnya Keahlian yang berkembang pesat seperti AI (16%)
Hal yang Dikhawatirkan Gen Z soal Sistem Pembelajaran Tinggi
- Biaya kuliah mahal (40%)
- Mutu Pembelajaran (35%)
- Kemungkinan terbatas Di Penghayatan praktis (28%)
- Relevansi kurikulum Di pasar tenaga kerja (24%)
- Panjangnya waktu yang dibutuhkan Untuk lulus kuliah (22%)
- Kurang banyak opsi pembelajaran fleksibel (20%)
Bagaimana detikers Gen Z, apakah kamu memilih tetap kuliah?
(twu/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Biaya Mahal, 31% Gen Z Pilih Tak Kuliah