Jakarta –
Sebuah studi yang terbit Di 2024 lalu menjadi bukti pertama bila perairan Jakarta telah tercemar zat Terapi diabetes. Keadaan ini harus segera diperhatikan Lantaran bisa berdampak Di Kesejaganan manusia.
Bukan hanya sampah, senyawa aktif Pharma kini Disorot sebagai kontaminan yang Lebihterus mengkhawatirkan. Salah satu senyawa Pharma yang paling banyak ditemui Hingga perairan dunia adalah metformin.
Metformin adalah Terapi antidiabetik yang telah diresepkan secara luas Sebagai Terapi diabetes tipe 2. Penggunaan Terapi ini telah Meresahkan pesat Hingga seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di 2030, Organisasi Kesejaganan Dunia (WHO) Mengantisipasi bila hampir 400 juta orang Berencana didiagnosis menderita diabetes. Dampaknya, produksi metformin dinilai Berencana Merasakan lonjakan.
Lantaran penggunaannya yang luas, metformin telah terdeteksi Di berbagai matriks lingkungan Di beberapa tahun terakhir. Justru, metformin telah terdeteksi Hingga berbagai sistem air tawar dan air laut Hingga sejumlah lokasi seluruh dunia.
Tetapi, belum ada laporan adanya zat metformin Hingga perairan Indonesia, khususnya Jakarta. Tetapi, hal itu akhirnya tak lagi berlaku Bersama bukti pertama keberadaan metformin Hingga perairan Jakarta Di 2024.
Ada Senyawa Metformin Hingga Kali Angke Jakarta
Jakarta merupakan Rumah Untuk lebih Bersama 10 juta orang. Seperti banyak kota lain Hingga Bangsa berkembang, Jakarta juga Berjuang Bersama sejumlah tantangan lingkungan, terutama pencemaran air.
Seluruh Area Jakarta dilewati Bersama berbagai sungai yang Di akhirnya bermuara Hingga Laut Jawa. Salah satu sungai yang Bersama Sebab Itu aliran utama Jakarta adalah Sungai/Kali Angke.
Kali Angke Merasakan banyak sumber polusi, termasuk limbah domestik yang tidak diolah, air limbah industri, dan sampah padat. Berbagai limbah ini kemungkinan mengandung berbagai macam Terapi-obatan yang sifat metabolitnya aktif, salah satu yang ditemukan adalah metformin.
Pengujian kandungan metformin diawali Bersama pengambilan sampel Di 6 lokasi berbeda Hingga Kali Angke Di Juni 2022. Sampel ini Setelahnya Itu dibawa Hingga laboratorium Sebagai analisis komprehensif.
Setiap proses pengumpulan, penyimpanan, dan persiapan sampel dilakukan sesuai Bersama pedoman Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat/ United States Environmental Protection Agency (US-EPA). Setibanya Hingga laboratorium, analisis fisiko-kimia lengkap dilakukan Sebagai melihat Mutu air dan potensi apakah air terkontaminasi metformin.
Skuat peneliti juga mengukur metformin menggunakan metode yang dijelaskan Bersama Alfonso-Olivares dkk Di Studi mereka tentang senyawa Pharma. Metode ini memastikan hasil yang akurat dan tervalidasi.
Hasilnya Bersama enam lokasi pengambilan sampel, metformin terdeteksi Hingga 3 lokasi Bersama konsentrasi Di 27 ng/L hingga 414 ng/L. Tingkat konsentrasi tertinggi ada Hingga lokasi yang Memiliki Mutu air cukup buruk.
“Sejauh pengetahuan kami, ini adalah pertama kalinya metformin terdeteksi Hingga perairan Jakarta,” kata peneliti dikutip Bersama studi mereka yang terbit Hingga jurnal Springer Nature.
Tingkat konsentrasi metformin Hingga Sungai/Kali Angke Disorot tidak terlalu tinggi dibanding Bangsa lain. Kendati demikian, temuan ini tetap penting Sebagai memahami bila pencemaran Terapi sudah terjadi Hingga perairan Indonesia.
Dampak Metformin
Dampak metformin memang tidak langsung berpengaruh Di Kesejaganan manusia, dampak langsung paling terasa Di organisme air. Di ikan, paparan metformin bisa menyebabkan:
- Memengaruhi hormon reproduksi ikan
- Menyebabkan gangguan endokrin dan interseks (ikan jantan Memiliki jaringan mirip betina)
- Memengaruhi embriogenesis (proses pembentukan dan perkembangan embrio Di ikan)
- Gangguan Kemajuan Di ikan muda.
Berbagai faktor tersebut bisa menyebabkan penurunan daya Konsisten hidup ikan. Jika daya Konsisten hidupnya berkurang, Di jangka panjang penurunan Pertumbuhan hingga kepunahan lokal ikan Sungai/Kali Angke bisa terjadi.
Sedangkan Untuk manusia, adanya metformin Hingga perairan Berpotensi Sebagai menimbulkan risiko Untuk Kesejaganan. Hal ini dikarenakan perairan masih digunakan Sebagai berbagai keperluan termasuk irigasi, Liburan, Justru sumber air minum.
Lewat studi ini, para peneliti berharap praktik pengolahan dan pengelolaan air limbah bisa Lebihterus diperhatikan. Diperlukan regulasi yang jelas dan Pencalonan Politik kesadaran publik Yang Terkait Bersama praktik pembuangan Terapi yang bertanggung jawab.
Ilmuwan juga menilai perlu Studi lanjutan tentang keberadaan dan dampak Terapi-obatan Hingga perairan Indonesia. Mengingat penggunaan metformin kemungkinan Berencana Meresahkan pesat.
“Studi Berikutnya harus Berorientasi Di potensi dampak Pada ekosistem perairan dan Kesejaganan Komunitas Bersama tujuan Menyediakan informasi dan strategi pengelolaan limba serta pemahaman Internasional tentang polusi Pharma,” tandas para peneliti.
Studi ini telah terbit Hingga jurnal Springer Nature Di 5 Juli 2024 Bersama judul “First evidence of metformin detected in Jakarta waters“.
(det/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Studi Temukan Kali Angke Jakarta Tercemar Terapi Diabetes, Apa Dampaknya?











