New Taipei City –
Laporan World Economic Forum (WEF) Future of Jobs Report 2025 berdasarkan database persyaratan Pengalaman Hidup kerja O*NET Meramalkan, 14 Di 15 pekerjaan Di Perkembangan tertinggi Ke 2025-2030 terutama mensyaratkan ijazah perguruan tinggi Untuk pelamarnya. Tak hanya itu, 7 Di 15 posisi kerja Di Perkembangan tertinggi mensyaratkan ijazah dan gelar Pembelajaran tinggi lanjutan.
Berdasarkan laporan tersebut, Top 5 pekerjaan Di Perkembangan tertinggi periode 2025-2030 yakni big data specialist, Financial Technology engineer, AI and machine learning specialist, software and application developer, dan security management specialist.
Menyusul Hingga Posisi 6-10, pekerjaan Di Perkembangan tertinggi versi WEF Future of Jobs Report 2025 yakni data warehousing specialist, autonomous and electric vehicle specialist, UI and UX designer, light truck or delivery services drivers, dan Jaringan of things (IoT) specialist.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke Posisi 10-15, pekerjaan Di Perkembangan tertinggi 2025-2030 versi WEF Future of Jobs Report 2025 yakni data analyst and scientist, environmental engineers, information security analysts, devops engineer, dan renewable energy engineers.
Perkembangan pekerjaan Hingga atas Di lain dipengaruhi faktor perluasan akses digital, naiknya biaya hidup, hingga mitigasi Pemanasan Global.
Ke Pada Yang Sama, data Badan Pusat Statistik (BPS) per 2 Desember 2024 Menunjukkan angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi Hingga Indonesia Ke kelompok umur 19-23 tahun sebesar 32%. Artinya, Di 10 anak muda Indonesia, hanya 3-4 orang yang kuliah.
Sedangkan target APK Pembelajaran tinggi 2024 Di Wacana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 37%. Merespons prediksi ini, lantas, bagaimana nasib pemuda Indonesia yang memilih bekerja tanpa kuliah, atau menunda kuliah Di bekerja lebih dulu?
Merespons kebutuhan Pembelajaran tinggi tersebut, Rektor Binus University, Dr Nelly, SKom, MM CSCA mengatakan pemuda butuh Menyusun kemampuan belajar seumur hidup atau pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).
Kemampuan ini menurutnya mendukung Kandidat mahasiswa semangat masuk kampus, tidak terpaku Ke anggapan bahwa hanya dapat belajar Hingga usia tertentu maupun Hingga jenjang Pembelajaran tertentu saja.
Ia mencontohkan, Hingga kampusnya, pembelajaran usia dewasa (adult learning) dirintis Dari 1992 Pada mulai Menyusun student-centered learning (pembelajaran yang berpusat Ke mahasiswa) dan lifelong learning. Kendati akses masih terbatas, pembelajaran menggunakan Jaringan Untuk mendukung pemelajar usia dewasa tetap dapat mengenyam Pembelajaran tinggi.
Nelly mengatakan, kampusnya juga Menyusun unit Continuous Learning. Ke unit ini, pemelajar usia dewasa didukung Untuk bisa belajar dan Meningkatkan kemampuan lagi.
Sebagai contoh, kampusnya membuka layanan continuing education lewat reskilling dan upskilling Untuk Kandidat pelajar yang Lagi bekerja Hingga perusahaan. Ia menggarisbawahi, karyawan bersangkutan tetap harus punya kebiasaan Untuk terus belajar (continuous learning).
“Dari Sebab Itu bukan cuman kuliah saja, belajar, nggak. Apalagi sekarang, belajar bukan cuma menghafal, bukan mengaktualisasikan diri, tetapi bagaimana cara dia berpikir gitu, mengungkapkan ide, pendapat. Kalau sekarang lebih Hingga sana,”ucapnya Ke pertemuan Binus University: Update Hingga Four Points by Sheraton Linkou, New Taipei City, Taiwan, Kamis (21/8/2025).
Hingga Di itu, Binus Higher Education sendiri Memperoleh Binus University Online, Pembelajaran tinggi daring Di fitur fleksibilitas dan sistem pembelajaran. Mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran Hingga mana saja Di Learning Management System (LMS) dan menyesuaikan waktu belajar Di Karya tanpa mengorbankan Standar Pembelajaran.
Ke pemeringkatan Pembelajaran tinggi Internasional Times Higher Education (THE) Online Learning Rankings (OLR) 2024, Binus University Online menempati kategori Silver (Perak) Hingga tingkat dunia dan kampus online terbaik Hingga Indonesia. Peringkatnya disusul 7 kampus Indonesia lainnya Hingga kategori Bronze (Perunggu), termasuk Universitas Terbuka.
“BINUS Online juga salah satu tempat kalau ingin Meningkatkan kemampuan. Lantaran kalau sudah bekerja kan susah ya kalau mau datang Hingga kampus, makanya Binus Online. 15 tahun yang lalu, ya (dibuka),” tutur Nelly.
Binus University Online
Director of Binus Online Prof Dr Ir Harjanto Prabowo, MM mengatakan kampusnya Dari 2009 Merasakan lulusan SMA Untuk lanjut studi S1, D3 Hingga S1, atau rekognisi pembelajaran lampau (RPL) atas Pengalaman Hidup kerja yang telah dijalani.
Guru Besar bidang Manajemen Sistem Informasi Binus University ini mencontohkan, Kandidat mahasiswa yang merupakan karyawan, belum studi jenjang S1, tetapi sudah Memperoleh Pengalaman Hidup kerja, Akansegera menjalani asesmen.
Berdasarkan hasil asesmen, pendaftar bersangkutan dapat melewatkan atau tidak perlu Memutuskan beberapa mata kuliah Melewati pengakuan RPL Hingga dunia kerja.
Setiap tahun, pendaftaran Kandidat mahasiswa barunya dibuka 4 kali. Pembelajaran dilakukan Melewati Learning Management System (LMS). Berbeda Di kuliah reguler, mahasiswa kelas online mempelajari maksimal 3 mata kuliah per 10 minggu .
“Di 10 minggu, mereka bisa belajar sendiri, ketemu tutor. Ada video conference, record, ada tugas, dan sebagainya. Pakai LMS,” jelasnya.
“Tiap Senin kita buka, nanti ketemu Minggu, 1 topik. Nanti ada diskusi, kolom diskusi Di dosen, tutor, ada tugas. Nah, Minggu it ada video conference. Nanti minggu Hingga-10, ujian. Ujiannya online,” ujar Prof Har, demikian pria ini biasa disapa.
Prof Har menekankan bahwa mahasiswa online Hingga kampusnya tetap menjalani internship (pemagangan), entrepreneurship (kewirausahaan), dan tracking. Untuk yang sudah bekerja, maka internship diganti Di individual development project.
“Hingga perusahaannya, nge-set project apa yang Hingga-assess sama kita. Ngerjain apa? Project yang setara Di sekian SKS kita,” imbuhnya.
“Ini sebetulnya dulu sama pemerintah (Dari Sebab Itu) sebagai salah satu jawaban menaikkan APK tadi,” tuturnya.
Prof Har menuturkan, usai perintisan Binus Online 2009 silam, Langkah pembelajaran daring sendiri Lalu Merasakan lampu hijau Di mantan Wakil Ri Boediono.
“Kuliah Di jaringan (daring) atau online itu bertujuan Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bangsa Indonesia menjadi insan cerdas dan komprehensif, Melewati belajar tanpa batas ruang dan waktu,” ujar Boediono Ke peluncuran kuliah Di jaringan enak universitas Hingga kantor Kementerian Pembelajaran dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Rabu (15/10/2014) silam.
Mendukung pembelajaran online, ada juga Binus University Learning Community (BULC) Untuk kegiatan tutoring Di tutor Hingga masing-masing Area dan lainnya. Hingga Di Hingga Di negeri, BULC juga dibuka Di lain Hingga Qatar, Kuwait, Jepang, hingga Timor Leste.
“Seperti Hingga Qatar, banyak orang Indonesia kerja Hingga industri Migas, belum S1. Nggak ada solusi, terus ngambil (kuliah) online Metode industri. Kita sesuaikan ya, mana yang nggak perlu ngambil (mata kuliah tertentu),” tuturnya.
(twu/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Pekerjaan Ini Masih Syaratkan Ijazah Kuliah, Bagaimana Nasib Gap Year & Pekerja?











