Jakarta –
Dongeng Sebelumnya tidur bukan hanya sekadar cerita pengantar tidur Bagi anak, tetapi juga Didalam Sebab Itu momen yang penuh manfaat. Membacakan dongeng dapat membantu perkembangan emosi, imajinasi, dan Kemahiran bahasa si kecil.
Membacakan dongeng dapat menjadi rutinitas yang mempererat ikatan Di orang tua dan anak, sekaligus menjadi waktu berkualitas yang sangat dinantikan setiap malam. Dongeng yang dibacakan Sebelumnya tidur, juga Didalam Sebab Itu salah satu cara terbaik Bagi membangun ikatan Didalam si kecil, sekaligus mengajarkan nilai-nilai kehidupan.
Lewat cerita-cerita sederhana dan penuh pesan moral, anak-anak belajar membedakan mana yang baik dan buruk, belajar memahami emosi, dan juga mengenal dunia Ke luar kehidupan sehari-harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Dongeng Sebelumnya Tidur
Didalam alur yang sederhana dan tokoh-tokoh yang menggemaskan, kisah-kisah ini sangat pas dijadikan bacaan Sebelumnya tidur Sebab bersifat edukatif sekaligus menghibur. Berikut ini 10 cerita Memikat yang bisa kamu bacakan Bagi si kecil, disadur Didalam Literatur Aesop’s Fables edisi 1994 dan Dongeng Anak Dunia Didalam Syaff Banta:
1. Kisah Rubah dan Bangau
Seekor rubah mengundang seekor bangau Bagi makan malam. Tetapi satu-satunya hidangan yang disediakan adalah semangkuk besar sup.
Si rubah melahapnya Didalam lahap, tetapi bangau Didalam paruhnya yang panjang kesulitan memakan kuah gurih yang ada Ke mangkuk itu. Penderitaan si bangau malah membuat rubah yang licik itu sangat terhibur.
Tak lama Sesudah Itu, bangau itu pun berganti mengundang serigala makan malam Ke rumahnya. Ia lalu meletakkan Ke hadapannya sebuah kendi Didalam leher yang panjang dan sempit.
Santapan ini dapat Didalam mudah dimasuki paruh bangau. Giliran si rubah yang duduk Ke dekatnya Didalam lapar dan tak berdaya, Sebab mustahil baginya Bagi meraih isi kendi yang menggoda itu.
Pesan Moral:
Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Jika kamu mempermainkan atau merugikan orang lain, bisa Didalam Sebab Itu suatu hari kamu Akansegera merasakan hal yang sama. Kehidupan berjalan adil, dan apa yang kita lakukan Ke orang lain sering kali Akansegera kembali kepada kita.
2. Semut yang Hemat
Seorang raja Mesir kuno Ditengah berkeliling Menyimak keadaan rakyatnya. la dikenal sebagai seorang raja yang penyayang, adil, dan bijaksana. Ketika memasuki kawasan perkebunan, secara tak sengaja raja melihat seekor semut yang tampak lemas. Raja pun menghampiri semut itu.
“Hai semut, apa kabar? Kau terlihat lemas,” tanya sang raja.
“Kabar saya baik, baginda. Hanya, seharian ini aku belum makan. Didalam Sebab Itu, tubuhku terasa lemas,” jawab semut.
“Berapa kebutuhan makanmu Di setahun?,” tanya raja lagi.
“Hanya sepotong roti,” kata semut.
“Baiklah, aku Akansegera memberimu sepotong roti, Agar kau tidak Ketahanan Pangan Pada setahun,” sahut raja.
“Terima kasih, baginda,” kata semut.
Raja Mengeluarkan sepotong roti Didalam Di kereta kudanya dan memberikannya kepada semut.
“Setahun lagi kita bertemu Ke sini. Aku Akansegera Memberi kamu sepotong roti lagi”, kata raja.
“Baiklah,” jawab semut.
Sesudah itu, raja melanjutkan berpatroli. Setahun Sesudah Itu, Ke Pada Mengadakan patroli rutin, raja teringat Didalam semut itu. Raja pun pergi Ke tempat pertama bertemu Didalam semut itu. Semut sudah menantinya. Ke sampingnya ada roti separuh Pada.
“Apa kabar, baginda?,” sapa semut.
“Ya, aku baik. Bagaimana denganmu, kamu tidak Ketahanan Pangan kan?,” tanya raja.
“Tidak raja. Roti yang baginda berikan cukup Bagi kebutuhan makanku. Justru, masih tersisa separuhnya,” ucap semut.
“Lho, mengapa tidak kau habiskan. Katanya kau membutuhkan sepotong roti Bagi makan setahun?,” kata raja.
“Benar, baginda. Akansegera tetapi, aku khawatir baginda lupa Didalam janji baginda Akansegera Memberi sepotong roti lagi tahun Didepan. Sebab itu, aku berhemat. Didalam Sebab Itu, jika baginda benar-benar lupa, aku masih punya persediaan makan,” terang semut.
Raja kagum Didalam jawaban semut. Ternyata semut saja bisa berhemat. Lantas, mengapa manusia suka hidup boros dan menghambur-hamburkan harta Bagi hal-hal yang tidak bermanfaat? Raja pun terinspirasi Bagi mengajak rakyatnya hidup hemat.
Pesan Moral:
Hemat adalah salah satu sifat terpuji. Sebagai Alternatif, boros adalah sifat tercela. Sebab itu, mari kita biasakan hidup hemat.
3. Kancil dan Buaya
Ke suatu senja, seekor kancil berjalan girang Ke sebuah sungai. la bermaksud menyeberangi sungai itu Bagi menemui temannya, kelinci.
Kancil menuruni tanah yang cukup terjal dan sampailah Ke tepi sungai. Pada kancil Akansegera menyeberang, tiba-tiba munculah seekor buaya. Kancil terkejut dan langsung naik lagi Ke tepi sungai.
“Hai buaya, kau telah mengagetkanku!,” kata kancil.
“Ha..ha..aku mau memakanmu,” kata buaya.
“Aku pikir kau tidak Akansegera habis memakanku sendirian. Panggillah saudara-saudaramu yang lain,” ujar kancil.
“Oh begitu ya. Baiklah, aku Akansegera panggil saudara-saudaraku yang lain,” ucap buaya.
Tidak berapa lama. Muncullah sekelompok buaya.
“Kalian berjejerlah Ke tepi sungai. Aku ingin menghitung jumlah kalian dulu”, ujar kancil.
Buaya-buaya itu pun berjejer Didalam tepi sungai mengarah Ke Di sungai. Lalu, kancil melangkah Ke atas buaya-buaya itu sambil menghitungnya Ke Di. Begitu sudah Didekat Ke Di sungai, kancil melompat Ke tepian. Kancil pun sudah berada Ke Di sungai.
“Wahai para buaya, terima kasih kau telah membantuku menyeberang sungai”, kata kancil.
Kancil berjalan melanjutkan perjalanannya Bagi bertemu Didalam temannya, kelinci.
Sambil Itu, buaya-buaya itu saling pandang dan tidak Memahami apa yang telah terjadi.
Pesan Moral:
Ketika Berjuang Didalam bahaya, tetaplah Damai. Berpikirlah Didalam cerdik Bagi menemukan cara melepaskan diri Didalam bahaya itu. Lalu, perkuat Didalam doa.
4. Semut dan Merpati
Ke suatu siang, seekor semut merayap Didalam gesit Ke tepi sungai Bagi minum.
Semut itu biasa menghilangkan dahaga Didalam meminum air Didalam sungai itu. Semut terlihat berhati-hati menuruni jalan Ke tepi sungai agar tidak terpeleset dan jatuh Ke air. Sesampainya Ke tepi sungai, semut itu pun minum Bagi menghilangkan dahaganya.
Akansegera tetapi, Pada Akansegera merayap lagi Ke atas, semut terhempas Didalam angin yang berhembus Ke arah dirinya. Semut itu jatuh Ke sungai. Semut berjuang sekuat tenaga Bagi menepi. Tetapi, arus sungai cukup deras menyeretnya.
“Tolong aku, tolong aku,” teriak semut. Berharap ada binatang lain yang mendengarnya.
Tetapi, suaranya tertelan Didalam suara arus sungai. Tidak ada binatang lain yang mendengar teriakannya. Semut tidak putus asa. la mengumpulkan tenaga. Sesudah Itu, sekali lagi berteriak.
“Tolong aku, tolong aku!,” teriak semut.
Teriakan semut kali ini didengar Didalam seekor merpati yang Di asyik hinggap Ke sebuah dahan pohon Ke tepi sungai itu. Merpati langsung mencari asal suara.
Ternyata itu suara seekor semut yang terseret arus sungai. Merpati bergegas memetik selembar daun Didalam mulutnya dan terbang Ke semut.
“Naiklah Ke daun ini”, ujar merpati sambil mendekatkan daun itu Ke semut.
Semut Melakukanupaya naik Ke atas daun Didalam sekuat tenaga. Semut berhasil naik Ke atas daun. Sesudah Itu, merpati terbang membawa daun itu Ke dahan sebuah pohon. Semut pun selamat.
“Terima kasih, kau telah menolongku,” ujar semut kepada merpati.
“Sama-sama. Kita sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT. Sudah semestinya kita tolong-menolong,” kata merpati.
Beberapa hari Sesudah Itu, Pada merpati Ditengah asyik bersantai Ke sebuah dahan pohon, ada seorang pemburu yang Ditengah mengincarnya. la mengarahkan senapannya Ke arah merpati itu.
Secara tak sengaja, semut Ditengah mencari makan Ke tempat itu. la melihat pemburu hendak membidik merpati yang tempo hari menolongnya. Semut pun Melakukanupaya merayap secepat-cepatnya.
Semut itu menggigit kaki si pemburu sekuat-kuatnya. Pemburu berteriak kesakitan. Teriakan pemburu itu mengejutkan merpati.
Merpati pun segera terbang menjauhi si pemburu. Merpati selamat Didalam ancaman bidikan pemburu.
Merpati sempat melihat semut yang tempo hari ditolongnya. Kali ini semut itu yang menolong dirinya. Merpati itu mengucapkan terima kasih.
Semut tersenyum. la merasa Senang dapat membalas kebaikan merpati.
Pesan Moral:
Jika ada orang yang berbuat baik kepada kita, maka ucapkanlah terima kasih. Di Itu, berusahalah Bagi membalas kebaikannya sesuai Didalam kemampuan kita.
5. Kisah Seekor Gagak
Seekor gagak terbang berputar-putar Ke sebuah taman. Rupanya ia Di mencari air.
Gagak itu kehausan. Akansegera tetapi, gagak belum juga menemukan air. Tetapi, gagak tidak putus asa. la terus berputar-putar mengelilingi taman Bagi mencari air. Akhirnya, gagak menemukan sebuah tempat berisi air.
Gagak segera menukik Ke tempat itu. Tetapi, ternyata air Ke dalamnya tidak penuh. Hanya berisi setengah. Gagak tidak bisa meminum airnya. Sesudah Itu, ia Melakukanupaya mematuk tempat itu Didalam patuknya agar bocor.
Tetapi, tempat air itu terlalu keras dan kuat Bagi si gagak. Gagak berpikir bagaimana caranya agar ia dapat meminum air Didalam situ.
Akhirnya, gagak dapat ide. Gagak memungut kerikil dan memasukkannya Ke Di tempat air. Lebih banyak kerikil yang masuk Ke Di kendi itu, Lebih naik permukaan airnya.
Gagak terus memasukkan kerikil Ke Di tempat air Didalam sabar. Sampai permukaan airnya naik dan bisa dijangkaunya. Sesudah Itu, gagak pun minum air itu Bagi menghilangkan dahaganya.
Pesan Moral:
Pada menemui hambatan, seperti kesulitan mengerjakan PR, jangan putus asa. Bersabar dan terus Melakukanupaya mengatasi hambatan. Carilah cara kreatif Bagi dapat mengatasinya.
6. Kejujuran Seorang Tukang Kayu
Seorang laki-laki bolak-balik Ke tepi hutan. Sepertinya ia mencari sesuatu. Oh, rupanya ia mencari kapak miliknya yang hilang.
Sudah berkali-kali ia bolak-balik menyusuri jalan yang dilaluinya Bagi mencari kapaknya. Tetapi, kapaknya belum juga ditemukan. Sebab hari sudah senja, laki-laki itu memutuskan pulang.
Sepanjang perjalanan Ke rumahnya, laki-laki itu bersedih. la tidak bisa mencari nafkah tanpa kapak. Laki-laki itu bekerja sebagai tukang kayu. la juga tidak Memiliki uang Bagi membeli kapak Terbaru.
Sesampainya Ke Tempattinggal, ia hanya termenung. Tidak lama berselang muncullah orang Foreign mendekatinya.
“Mengapa kau terlihat bersedih?,” tanya orang Foreign itu.
“Aku kehilangan kapakku,” jawabnya.
“Oh, tepat sekali. Aku menemukan kapak ini Ke hutan. Mungkin Saja ini milikmu”, kata orang Foreign sambil menyodorkan sebilah kapak yang terbuat Didalam emas.
Laki-laki itu memperhatikan kapak itu. “Bukan. Ini bukan kapak milikku,” sahutnya.
“Kalau yang ini Mungkin Saja milikmu”, ujar orang Foreign itu sambil menyodorkan sebilah kapak yang terbuat Didalam perak.
“Oh bukan. Kapak ini juga bukan milikku. Aku tidak Mungkin Saja Memiliki uang Bagi membeli kapak terbuat Didalam perak,” jawabnya.
“Kalau kapak ini, rasanya milikmu. Aku menemukannya Ke hutan,” ujar orang Foreign. Tangannya menyodorkan sebilah kapak terbuat Didalam besi.
“Ya, benar. Ini memang kapak milikku. Aku bisa kembali bekerja mencari kayu. Terima kasih,” kata laki-laki itu.
“Ambillah ketiga kapak ini. Aku senang bertemu Didalam orang jujur. Aku menghadiahkan kapak emas dan perak ini untukmu,” terang orang Foreign itu.
Tukang kayu sangat senang memeroleh hadiah kapak emas dan perak. Sekali lagi ia mengucapkan terima kasih kepada orang Foreign itu.
Pesan Moral:
Ambillah hanya apa yang menjadi milik kita. Jangan pernah Membahas apa yang bukan milik kita.
7. Raja dan Gajah
Seorang kaisar negeri Cina memperoleh hadiah seekor gajah Didalam raja negeri India. Sang kaisar Terbaru pertama kali melihat gajah. Sebab itu, ia merasa senang sekaligus penasaran.
Kaisar merasa penasaran berapa berat gajah itu. Kaisar pun mengumpulkan Pembantu Presiden Pembantu Presiden-menterinya.
“Siapa Ke Di kalian yang tahu cara menimbang gajah?,” tanya kaisar.
“Maaf kaisar, kita tidak Memiliki timbangan besar yang bisa digunakan Bagi menimbang gajah ini,” ujar salah seorang Pembantu Presiden Pembantu Presiden.
Pembantu Presiden Pembantu Presiden-Pembantu Presiden Pembantu Presiden lainnya sependapat Didalam Pembantu Presiden Pembantu Presiden itu. Tidak ada alat yang bisa digunakan Bagi menimbang binatang sebesar itu.
“Aku tahu caranya, ayah,” ujar putra kaisar yang Terbaru berumur delapan tahun. Pada itu, ia ikut Didalam ayahnya berkumpul Didalam para Pembantu Presiden Pembantu Presiden.
“Oh ya, bagaimana caranya kita mengetahui berat gajah itu?,” tanyanya.
“Serahkan padaku,” kata putra kaisar Didalam mantap.
Sesudah Itu, putra kaisar itu meminta disiapkan perahu Ke tepi danau. Gajah itu dinaikkan Ke atas perahu. Putra kaisar meminta prajurit menandai batas garis air Ke perahu. Lalu, gajah Ke bawa lagi Ke tepi danau dan Ke turunkan.
Sesudah itu, putra kaisar meminta agar perahu diisi Didalam batu bata sampai air danau menyentuh garis Pada perahu dinaikki gajah.
“Timbanglah semua batu bata itu. Didalam Sebab Itu, kita tahu berapa berat gajah ini,” terang putra kaisar.
Sang kaisar dan semua yang hadir merasa bangga Didalam kecerdasan putra kaisar.
Pesan Moral:
Selalu ada cara Bagi mengatasi masalah. Berlatihlah berpikir kreatif Di memecahkan setiap masalah.
8. Gajah yang Ingin Terbang
Gajah kecil bernama Gigi sangat ingin terbang seperti burung. Ia mencoba menggunakan daun sebagai sayap, melompat Didalam batu, Justru minta diajari Didalam burung.
“Kamu tidak bisa terbang, Gigi. Tapi kamu punya kekuatan lain yakni kekuatanmu, telingamu yang lebar, dan hatimu yang baik,” kata burung.
Suatu hari, angin kencang meniup sarang burung kecil Didalam pohon. Gigi Didalam cepat Menahan sarangnya Didalam belalainya dan menyelamatkan anak-anak burung itu.
Dari hari itu, Gigi sadar, ia tak perlu bisa terbang Bagi menjadi istimewa.
Pesan Moral:
Setiap makhluk punya kelebihan masing-masing. Kita tak perlu menjadi seperti orang lain Bagi berharga.
9. Si Ulat yang Sabar
Ada seekor ulat kecil bernama Lili yang sering diejek Sebab tubuhnya gemuk dan jalannya lambat. Teman-temannya sering terbang dan bermain Ke udara, sedangkan Lili hanya bisa merayap. Lili tak marah, ia hanya terus makan daun dan bersabar.
Waktu berlalu, Lili berubah menjadi kepompong. Semua hewan heran. Tapi tak lama, Didalam kepompong itu keluar seekor kupu-kupu cantik Didalam warna sayap yang indah.
Lili pun terbang tinggi Ke langit biru. Teman-temannya kagum dan minta maaf telah mengejeknya dulu.
Pesan Moral:
Kesabaran dan proses Akansegera membuahkan hasil indah Ke waktunya.
10. Kasih Sayang Di Sesama
Jean dan Jacques Di menikmati liburan Ke Tempattinggal nenek mereka yang terletak Ke sebuah desa. Pagi itu, keduanya hanya bermain Ke Di Tempattinggal Sebab salju turun Didalam deras. Butiran salju tampak seperti kapas putih yang melayang-layang Ke udara.
Menjelang siang, salju mulai reda. Jean dan Jacques sudah tak sabar Bagi bermain Ke luar dan membuat boneka salju.
“Nek, kami mau main Ke luar, ya,” kata Jean dan Jacques bersamaan, meminta izin kepada nenek mereka.
“Iya, boleh. Tapi jangan terlalu lama Ke luar, nanti kalian kedinginan. Jangan lupa pakai baju tebalnya,” pesan sang nenek.
“Iya, Nek,” jawab Jean dan Jacques serempak.
Mereka pun berlari keluar Tempattinggal Didalam riang. Keduanya bermain lempar bola salju dan membuat boneka salju bersama. Pada Di asyik bermain, Jean melihat dua ekor burung kecil bertengger Ke pohon cemara. Burung-burung itu tampak menggigil Sebab kedinginan.
“Jacques, lihat! Burung-burung kecil itu tampak kedinginan. Mungkin Saja juga Di Ketahanan Pangan,” seru Jean.
Jacques menghentikan permainannya dan menatap Ke arah pohon.
“Kau benar, Jean. Bagaimana kalau kita ambilkan Konsumsi Didalam Tempattinggal Bagi mereka?” usul Jacques.
“Setuju!” jawab Jean.
Mereka segera berlari Ke Di Tempattinggal dan Membahas semangkuk jagung yang telah dihaluskan. Sesudah itu, mereka kembali Ke pohon cemara dan meletakkan jagung Ke bawahnya. Jean dan Jacques mencoba memberi isyarat agar burung-burung itu turun.
Seolah memahami ajakan mereka, kedua burung itu turun dan mulai memakan jagung Didalam lahap.
Selesai makan, kedua burung terbang kembali Ke dahan pohon dan berkicau merdu. Jean dan Jacques merasa seolah burung-burung itu Di mengucapkan terima kasih Di bahasa mereka sendiri.
Pesan Moral:
Hewan adalah makhluk ciptaan Tuhan, sama seperti kita. Maka Itu, kita harus menyayangi dan peduli Ke mereka. Salah satu bentuk kasih sayang tersebut adalah memberi mereka makan, terutama Pada mereka Ketahanan Pangan.
Nah, itulah tadi 10 dongeng Sebelumnya tidur yang cocok Bagi si kecil. Semoga menghiburnya, ya!
(aau/fds)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: 10 Dongeng Sebelumnya Tidur Lengkap Didalam Pesan Moralnya