Jakarta –
Cerpen adalah salah satu karya sastra yang digemari. Bersama penyajian ringkas dan Memikat, cerpen bisa menyampaikan pesan serta emosi yang kuat.
Di balik cerita yang tampak sederhana, cerpen mempunyai struktur yang dibangun Bersama dua unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. apa perbedaan keduanya?
Unsur Intrinsik Di Cerpen
Intrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal Bersama sebuah cerpen. Berikut beberapa unsur intrinsik Di sebuah cerpen mengutip Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Bersama Kemdikbud dan repository Universitas Pasundan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tema
Tema adalah ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita Di cerpen. Jika ingin menemukan tema Di sebuah cerpen, maka kamu harus mengetahui rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita Di cerpen tersebut.
Biasanya tema mempunyai sifat umum yang bisa diambil Bersama berbagai elemen. Mulai Bersama lingkungan Di, permasalahan Di Kelompok, sejarah, Belajar, romansa, persahabatan, atau kisah pribadi pengarang sendiri.
2. Tokoh
Tokoh adalah orang yang ditampilkan Di suatu karya naratif yang ditafsirkan pembaca Memiliki Mutu moral dan kecenderungan tertentu. Misalnya, sesuatu yang diekspresikan Di ucapan dan apa yang dilakukan Di tindakan.
Menurut Nurgiantoro Di Bacaan Teori Pengkajian fiksi, Bersama segi peranannya, tokoh dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Sambil Itu, berdasarkan penampilannya Di sebuah cerita, tokoh dibagi menjadi protagonis dan anagonis.
3. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh Di sebuah cerita. Suharianto Di Bacaan Dasar-dasar Teori Sastra mengatakan, penokohan merupakan pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang bisa berupa: pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya.
4. Alur
Alur Di cerpen umumnya tunggal, hanya terdiri Bersama urutan peristiwa yang diikuti sampai akhir cerita. Urutannya bisa dimulai Bersama mana saja, misalnya Bersama konflik yang telah Meresahkan, tidak harus Bersama perkenalan tokoh atau latar. Jika ada unsur perkenalan, biasanya tidak berkepanjangan.
Pola Pembaruan cerita haruslah Memikat, mudah dipahami, dan logis. Terkadang, jalan suatu cerpen bisa berbelit dan penuh kejutan, tapi juga terkadang sederhana.
5. Latar
Latar Memberi pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal tersebut penting Sebagai Memberi kesan realistis kepada pembaca dan menciptakan suasana tertentu yang seolah benar terjadi.
Menurut Nurgiyantoro Di Bacaan Teori Pengkajian Fiksi mengatakan bahwa latar dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat mengacu Di lokasi terjadinya peristiwa Di sebuah karya fiksi, latar waktu berhubungan Bersama “kapan” terjadinya peristiwa yang diceritakan, Sambil Itu latar sosial mengacu Di hal-hal yang berhubungan Bersama perilaku sosial Kelompok.
6. Sudut Pandang
Di karya fiksi, sudut pandang berkaitan Bersama siapa yang menceritakan atau Bersama mana peristiwa dilihat. Sebagai menampilkan cerita mengenai kehidupan tokoh, pengarang Berencana menentukan siapa orangnya dan Berencana berkedudukan sebagai apa pengarang Di cerita tersebut.
Siapa yang bercerita itu dikenal Bersama sudut pandang atau point of view.
7. Gaya Bahasa
Di sebuah cerita, penggunaan bahasa berfungsi Sebagai menciptakan suatu nada atau suasana persuasif. Samping Itu, bahasa bisa merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan Keterlibatan antar tokoh.
8. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan Bersama pengarang. Umumnya, amanat Di sebuah cerpen bersifat tersirat. Umumnya, adanya amanat Di cerpen tidak lepas Bersama tema cerita.
Unsur Ekstrinsik Di Cerpen
Ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada Di luar karya sastra atau cerpen. Tapi secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi sistem organisasi karya sastra. Berikut unsur ekstrinsik Di sebuah cerpen.
- Latar Di penulis, berupa riwayat hidup penulis, Situasi psikologis, dan aliran sastranya
- Latar Di Kelompok, berupa ideologi Bangsa, Situasi politik, Situasi sosial, serta Situasi ekonomi.
- Nilai yang terkandung Di cerpen, yaitu nilai agama, sosial, agama, dan lain sebagainya.
Paduan unsur intrinsik dan ekstrinsik Berencana membentuk cerpen yang jelas serta enak dibaca. Cerita yang Memikat Berencana membuat pembaca menuntaskan prosa tersebut tanpa terpotong.
(elk/row)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mengenal Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Di Sebuah Cerpen