Jakarta –
Trappist-1e adalah salah satu planet ekstrasurya yang menjadi sorotan Untuk pencarian kehidupan Di luar Bumi. Ditemukan Di tahun 2017, planet ini tergolong Untuk kategori planet terestrial yang Memperoleh kemiripan Bersama Bumi.
Trappist-1e menjadi subjek Studi yang sangat Menarik Perhatian Untuk para ilmuwan. Terletak Di sistem bintang Trappist-1 yang berada Di 40 tahun cahaya Bersama Bumi, Trappist-1e berada Di zona layak huni bintang katai merahnya.
Artinya, planet ini berada Untuk jarak yang ideal Sebagai mendukung keberadaan air mencair, sebuah Situasi yang penting Sebagai kehidupan seperti yang kita kenal. Simak berikut informasi lebih jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Trappist-1e
Dirangkum Bersama laman Space dan Science NASA, Trappist-1e ukurannya hampir sama Bersama Bumi, hanya massanya sedikit lebih kecil.
Trappist-1e mengorbit bintangnya Untuk waktu singkat, hanya Di 6,1 hari Bumi. Tetapi, Walaupun posisinya Di Bersama bintang, Trappist-1e tetap Berpotensi Sebagai mendukung kehidupan Sebab bintangnya yang jauh lebih dingin dan lebih kecil Bersama Matahari.
Planet ini Disorot mirip Bersama Bumi Sebab termasuk Untuk kategori planet berbatu. Kepadatan rata-ratanya hanya Di 2% lebih tinggi dibandingkan Bersama Bumi, dan Memperoleh gravitasi permukaan Di 82% Bersama gravitasi Bumi.
Planet ini diyakini menghasilkan zona layak huni yang lebih Di Bersama permukaannya. Trappist-1e bukan hanya Menarik Perhatian Sebab posisinya yang strategis Untuk zona layak huni, tetapi juga Sebab kemiripannya Bersama Bumi Untuk hal struktur dan ukuran.
Para ilmuwan menggunakan planet ini sebagai model Sebagai lebih memahami kemungkinan adanya kehidupan Di planet-planet ekstrasurya lainnya. Studi tentang Trappist-1e juga menjadi penting Untuk konteks astrobiologi, Di mana para ilmuwan Berusaha menemukan tanda-tanda kehidupan Di luar Bumi Bersama mencari planet-planet yang Memperoleh Situasi serupa Bersama Bumi Di masa lalu.
Pencarian kehidupan Di Trappist-1e telah menjadi fokus banyak Studi. Para ilmuwan telah menggunakan teleskop luar angkasa seperti Kepler dan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) Sebagai mendeteksi ribuan exoplanet, sebagian besar Lewat metode tak langsung.
Sebagai mencari tanda-tanda kehidupan, mereka mengandalkan spektrum emisi Bersama atmosfer planet tersebut, yang dapat mengungkapkan petunjuk kimia yang Yang Terkait Bersama Bersama kemungkinan adanya kehidupan.
Kehidupan Di Bumi dan lingkungan alamnya telah berkembang pesat seiring waktu, Agar Sebagai mencari kehidupan Di Trappist-1e, para ilmuwan cukup melihat Situasi Bumi miliaran tahun lalu.
Agar sebuah planet dapat mendukung kehidupan, ia harus Memperoleh sejumlah karakteristik penting, seperti atmosfer yang tebal, medan magnet yang kuat, dan mekanisme perpindahan panas yang efisien.
Tetapi sebuah planet tanpa atmosfer tidak dapat menampung air cair, Walaupun berada Di zona layak huni yang juga dikenal sebagai ‘zona Goldilocks’. Ini Menunjukkan bahwa, Walaupun Trappist-1e Mungkin Saja berada Di zona layak huni katai merah Trappist-1, yang terletak 40 tahun cahaya Bersama Bumi, kelayakhuniannya Mungkin Saja bersifat Sambil Itu.
Trappist-1e Alami Pengupasan Atmosfer
Walaupun Trappist-1e tampak menjanjikan, ada beberapa tantangan harus dihadapi Untuk mempelajari Lebih Jelas planet ini. Salah satunya adalah masalah atmosfer yang dapat menghambat potensi kelayakhuniannya.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi bahwa Trappist-1e Untuk Merasakan pengupasan atmosfer, sebuah proses yang dapat menjadikannya tidak lagi ramah Untuk kehidupan. Proses pengupasan ini tampaknya disebabkan Dari arus listrik yang terjadi, Di planet tersebut bergerak cepat mengorbit bintang induknya yang berupa katai merah.
Bersama tujuh planet berbatu yang mirip Bersama Bumi Untuk sistem Trappist-1, setidaknya tiga berada Di zona layak huni, yaitu Daerah Di Di bintang yang Memperoleh suhu yang tidak terlalu panas atau dingin Agar memungkinkan adanya air cair.
Trend Populer yang mempengaruhi atmosfer Trappist-1e ini Mungkin Saja juga berpengaruh Di atmosfer planet lain Di zona layak huni yang sama, yang tentunya berdampak buruk Untuk kemungkinan adanya kehidupan Di sistem ini.
Trappist-1e Memperoleh ukuran yang hampir sama Bersama Bumi, Walaupun massanya hanya Di 0,7 kali massa Bumi. Planet ini merupakan planet keempat yang mengorbit bintangnya, Bersama jarak orbit yang sangat Di, yaitu hanya Di 0,028 kali jarak Di Bumi dan Matahari, menyelesaikan satu orbit hanya Untuk 6,1 hari Bumi.
Walaupun jaraknya sangat Di, Sebab Trappist-1 lebih kecil dan lebih dingin dibandingkan Bersama Matahari, zona layak huninya terletak jauh lebih Di Bersama permukaan planet ini dibandingkan Bersama zona layak huni Di Di Matahari. Dari Sebab Itu, bukan radiasi Bersama katai merah yang tampaknya menyebabkan pengupasan atmosfer Trappist-1e, melainkan angin bintang, yaitu aliran partikel bermuatan yang berasal Bersama bintang tersebut.
(aau/fds)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mengenal Trappist-1e, Sebuah Planet yang Mirip Bersama Bumi