Jakarta –
Hari Raya Waisak adalah peringatan penting Bagi umat Buddha Di mengenang tiga peristiwa penting Yang Berhubungan Bersama Siddharta Gautama. Berbagai perayaan dilakukan Di momen tersebut.
Ada beberapa kegiatan yang Akansegera dilakukan umat Buddha yakni pengambilan air suci, pengambilan api abadi, pindapata, Mengosongkan Pikiran dan puja bhakti serta pelepasan lampion. Di Kegiatan-Kegiatan itu, pelepasan lampion selalu Bersama Sebab Itu yang Menarik Perhatian dan bisa diikuti Bersama berbagai kalangan.
Pelepasan lampion Akansegera dilakukan bertepatan Bersama Hari Waisak. Lokasi pelepasan lampion besar-besaran biasanya digelar Di komplek Candi Borobudur, Magelang, Jawa Di.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa sebenarnya makna Di pelepasan ribuan lampion tersebut? Cari tahu yuk!
Makna Pelepasan Lampion Di Hari Waisak
Perayaan Seni lampion adalah Kegiatan besar Di perayaan Trisuci Waisak. Ribuan lampion menjadi simbol kesediaan umat Buddha Di menyalakan cahaya Keamanan Dunia, demikian dilansir Di laman Kementerian Agama (Kemenag).
Pelepasan lampion Hingga langit juga menggambarkan harapan Bagi memperoleh masa Didepan yang lebih baik. Cahaya Di lampion diibaratkan sesuatu yang bisa membebaskan umat Di kesedihan, kesakitan dan sejenisnya.
Di Samping Itu, lampion dipercaya sebagai simbol melambangkan pencerahan batin. Seperti yang dahulu dilakukan Buddha Gautama Di Memperoleh penerangan Bagi kehidupan umatnya.
Lampion turut menggambarkan inti utama ajaran Buddha yakni cinta kasih semua makhluk. Lampion dimaknakan kepedulian dan cinta kasih Bagi seluruh penjuru dunia.
Di segi hal batin, lampion menyimbolkan pelepasan energi negatif misalnya keserakahan serta kemarahan. Terang cahaya lampion diyakini sebagai tanda bahwa dunia Akansegera Lebihterus membaik.
Sebelumnya melepas lampion, umat Buddha Akansegera melakukan ritual Mengosongkan Pikiran terlebih dahulu. Melansir laman Universitas Tarumanegara (Untar), Mengosongkan Pikiran dilakukan secara bersama. Setelahnya itu, umat Akansegera membaca paritta atau doa-doa suci.
Tak lupa, Sebelumnya pelepasan lampion umat Akansegera mengikuti puja bhakti yang merupakan ritual pemujaan. Lalu, lampion pun Akansegera diterbangkan Bersama disertai doa dan harapan para umat.
Tentang Perayaan Seni Lampion Waisak 2025
Di tahun 2025, Perayaan Seni Lampion Waisak bertemakan “Light of Peace”. Kegiatan pelepasan lampion tahun ini digelar Di 12 Mei 2025 dan dibagi menjadi dua sesi.
Melansir akun Instagram Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia sesi 1 digelar pukul 18.00-20.00 WIB. Sambil sesi 2 dimulai pukul 21.00 hingga 23.00 WIB.
Lokasi Perayaan Seni Lampion Waisak 2025 berada Di Lapangan Marga Utama dan Taman Lumbini, Candi Agung Borobudur. Dikarenakan lampion mengandung api, panitia cukup ketat menerapkan aturan Bagi peserta.
Lampion Akansegera diterbangkan bersama secara kelompok. Di Samping Itu, peserta tidak boleh membawa sejumlah Barang Dagangan yang dapat mengganggu kekhidmatan Kegiatan misalnya tripod, drone dan lainnya.
(cyu/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mengapa Hari Waisak Identik Bersama Pelepasan Lampion? Ternyata Ini Maknanya