Jakarta –
Tak sedikit anak yang memutuskan hubungan Di orang tua Sesudah beranjak dewasa. Hal ini bisa dipengaruhi Di beragam faktor. Salah satunya pola asuh.
Dikutip Di Psychology Today, memutus hubungan atau keterasingan keluarga terjadi ketika setidaknya satu anggota keluarga mulai menjauhkan diri Di yang lain. Meski orang tua mengatakan mereka mencintai anak-anak mereka, hal ini dapat terlihat berbeda Hingga mata anak.
Sebanyak 27 persen generasi muda Amerika telah memutus hubungan Di orang tua mereka. Jumlah ini didominasi Di mereka yang datang Di keluarga imigran. Hasil studi ini disampaikan Karl Pillemer, Hazel E Reed Professor Hingga College of Human Ecology, Department of Human Development, Cornell University lewat bukunya, Fault Lines: Fractured Families and How to Mend Them (2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jelaslah bahwa keterasingan adalah masalah yang sangat meluas yang tersembunyi Hingga Di mata,” ucapnya, dikutip Di laman Cornell University.
Memutus Hubungan Di Orang Tua Bukan Hal yang Terbaru
Catherine Nobile, PsyD, seorang psikolog yang berbasis Hingga New York dan direktur Nobile Psychology, mengatakan bukan hal yang aneh Untuk orang dewasa muda Sebagai memutuskan hubungan sepenuhnya Di orang tua mereka.
Penghayatan masa kecil menjadi alasan anak memutus hubungan Di orang tua. Penghayatan kurang menyenangkan ini melibatkan trauma, miskomunikasi, atau dinamika keluarga yang tidak sehat.
“Penghayatan ini dapat menyebabkan perasaan terputus, frustrasi, atau Justru membangun kebencian. Jika seorang anak merasa telah mencoba semua yang mereka bisa Sebagai memperbaiki hubungan, dan mereka masih tidak melihat kemajuan apa pun, mereka Mungkin Saja memutuskan Sebagai memutuskan hubungan sepenuhnya,” kata Carly Harris, LMFT, direktur Inisiatif keluarga dewasa muda Hingga Newport Healthcare Di Parents.com. dikutip Minggu (15/6/2025).
Hingga Di Itu, Di anak-anak tumbuh, mereka menjadi lebih mandiri dan Menyusun pandangan dunia mereka sendiri. Dampaknya, mereka Berencana berselisih Di orang tua.
“Di memasuki masa dewasa, mereka sering kali menjadi lebih konfrontatif tentang konflik, terutama jika sudah ada ketegangan yang berlangsung lama,” kata Dr. Nobile.
“Perjuangan Di nilai-nilai yang berbeda, konflik yang belum terselesaikan, atau dinamika disfungsional dapat membuat beberapa orang dewasa muda merasa perlu Sebagai menjauhkan diri,” jelasnya.
Tanda-tanda Orang Tua Toxic
Orang tua toxic sering menjadi alasan Sebagai memutus hubungan.
Joel Frank, PsyD, seorang psikolog berlisensi Di Duality Psychological Services, mengatakan tanda-tanda orang tua toxic meliputi:
Manipulasi: Menggunakan rasa bersalah atau manipulasi Sebagai mengendalikan perilaku.
Komentar terus-menerus: Meremehkan atau mengkritik anak secara teratur.
Kurangnya empati: Gagal mengakui atau memvalidasi perasaan anak.
Perilaku yang suka mengendalikan: Melakukanlangkah-Langkah Membahas kendali berlebihan atas keputusan anak.
Ketidaktersediaan emosional: Jarak emosional atau pola asuh yang tidak responsif.
Gaslighting: Menyangkal atau mendistorsi realitas anak Sebagai membuat mereka mempertanyakan Penghayatan atau perasaan mereka.
Favoritisme: Lebih menyukai satu anak daripada yang lain.
Kartu Kuning batasan: Berulang kali mengabaikan Kerahasiaan atau batasan pribadi.
Demikian alasan mengapa anak memutus hubungan Di orang tua. Semoga menambah wawasan!
(nir/twu)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mengapa Anak Memutuskan Hubungan Di Orang Tua Mereka? Ini Kata Psikolog