Jakarta –
Mantan Pembantu Pemimpin Negara Belajar, Kebudayaan, Studi, dan Keahlian (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim beri tanggapan Yang Berhubungan Didalam kajian yang menyebut laptop Chromebook tak cocok dipakai Di sekolah. Menurutnya pernyataan yang beredar cukup keliru.
Nadiem Mengungkapkan memang sudah ada uji coba penggunaan laptop Chromebook Di sekolah yang dilakukan Di Lokasi 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Akan Tetapi, uji coba tersebut dilakukan Sebelumnya ia menjabat sebagai Mendikbudristek.
“Saya ingin klarifikasi, memang ada uji coba Chromebook yang terjadi Sebelumnya masa kementerian saya dan uji coba tersebut itu dilakukan Di Lokasi 3T,” katanya kepada wartawan Untuk Kegiatan Konferensi Pers Mendikbudristek Periode 2019-2024 Di The Dharmawangsa Jakarta, Jalan Brawijaya Raya No 26 Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan Lokasi 3T, ia mengatakan target pengadaan laptop Chromebook Sebagai Inisiatif Konversi Digital Belajar Di masa kepemimpinannya adalah sekolah-sekolah yang punya akses Jaringan. Bersama laptop Chromebook, ia juga menyediakan modem WiFi 3G dan proyektor.
“Didalam Sebab Itu Kemendikbudristek membuat kajian yang komprehensif, tapi targetnya itu adalah bukan Lokasi 3T, dan Di Untuk juknis sangat jelas, hanya boleh diberikan kepada sekolah yang punya Jaringan,” sambungnya.
Nadiem Mengungkapkan Aturan pengadaan besar yang dikeluarkannya juga didapat Setelahnya kajian secara detail dan hati-hati.
Menurutnya, timnya Di Kemendikbudristek Pada itu telah menilai perbandingan Di Chromebook dan Os Pc lainnya.
Satu hal yang menjadi catatan penting, sambunhnya, harga Chromebook lebih murah dibanding laptop lainnya.
“Satu hal yang sangat jelas Di Pada saya mencerna laporan ini adalah, Didalam sisi harga, Chromebook itu, kalau speknya sama, selalu 10-30% lebih murah,” jelasnya.
Os Chrome OS dinilai Nadiem lebih ekonomis Sebab tidak berbayar dibandingkan lainnya yang memerlukan dana tambahan Disekitar Rp 1,5-2,5 juta. Didalam sisi Belajar, Os ini juga disebut lebih aman Sebagai digunakan siswa dan guru.
“Terpenting Didalam kajian tersebut adalah kontrol Di Alat Lunak yang bisa ada Di Untuk Chromebook. Kontrol Di Alat Lunak yang bisa ada Di Untuk Chromebook ini (bisa) Sebagai melindungi murid-murid dan guru-guru kita Didalam pornografi, judi online, dan digunakan Sebagai gaming dan lain-lain,” beber Nadiem.
“Itu bisa terjadi tanpa biaya tambahan lagi. Sedangkan operating system lain Berencana ada biaya tambahan,” sambung Nadiem lagi.
Berbagai alasan tersebutlah yang menurut Nadiem membuat Kemendikburistek menggunakan Chromebook sebagai laptop Sebagai Inisiatif Konversi Digital Belajar. Ia menambahkan, Chromebook Untuk Kontek Sini juga bisa digunakan secara offline meski fiturnya terbatas.
Alih-alih pengadaan laptop Chromebook, Lokasi 3T Memperoleh Inisiatif terpisah Untuk hal Konversi Digital Belajar. Inisiatif tersebut bernama Awan Penggerak.
“Ada Inisiatif terpisah namanya Awan Penggerak Di mana kita membantu sekolah yang tidak punya Sambungan Jaringan. Itu adalah Inisiatif Di mana kita Menyediakan device khusus, local cloud kepada sekolah-sekolah yang tidak punya Jaringan,” ujar Nadiem.
“Didalam Sebab Itu beda programnya Didalam pengadaan Chromebook Di mana itu Sebagai mayoritas sekolah yang punya Sambungan Jaringan,” tandasnya.
Kajian laptop Chromebook tidak cocok dipakai Di sekolah Sebelumnya Itu disampaikan Didalam peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Almas Sjafrina. Menurutnya, pengadaan laptop Chromebook Di era Nadiem Memperoleh beberapa kejanggalan.
Salah satunya adalah tentang dasar penentuan spesifikasi laptop OS Chromebook yang tidak sesuai Didalam Situasi Indonesia, khususnya Lokasi 3T. Almas Mengungkapkan laptop Chromebook Berencana berfungsi optimal jika tersambung Didalam Jaringan. Sedangkan infrastruktur jaringan Jaringan Di Indonesia belum merata.
“Terlebih sudah ada uji coba penggunaan laptop Chromebook Di 2019 yang menghasilkan kesimpulan bahwa laptop Chromebook tidak efisien. Agar menjadi pertanyaan, mengapa Pembantu Pemimpin Negara Nadiem Makarim memutuskan spesifikasi Chromebook Untuk lampiran Permendikbud No 5 Tahun 2021,” ungkapnya, dikutip Didalam detiknews.
(det/twu)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Laptop Chromebook Disebut Tak Cocok Dipakai Di Sekolah, Nadiem Respons Begini