Jakarta –
Gajah sangat bergantung Ke tetua kawanannya yang berpengetahuan, khususnya yang betina. Tetua betina lazimnya bantu gajah-gajah yang lebih kecil Untuk Menunjukkan jalan dan menjelajahi lingkungan, menemukan makan dan minum, serta menghindari predator.
Peneliti mendapati, kematian tetua betina akibat perburuan dan pemusnahan Dari manusia membuat gajah-gajah yang lebih kecil susah menjaga kelangsungan hidupnya. Sebab, tanpa mereka, gajah kecil tak punya sosok yang mengajarkan mereka Kemahiran penting Untuk bertahan hidup.
Untuk itu, peneliti menekankan, strategi konservasi gajah akibat perusakan habitat dan perburuan liar harus mengintegrasikan pengetahuan Kearifan Lokal Dunia dan dinamika sosial kawanannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Para tetua adalah penjaga pengetahuan Untuk Komunitas gajah. Kehilangan tetua mengganggu Peralihan Kemahiran bertahan hidup yang penting, seperti halnya manusia kehilangan perpustakaan. Melestarikan ikatan sosial ini sama pentingnya Didalam melindungi habitat fisik mereka,” kata Dr Lucy Bates Didalam Pusat Psikologi Komparatif dan Evolusioner, University of Portsmouth, dikutip Didalam laman kampus.
Faktor Perburuan Liar
Studi Dr Bates dan rekan-rekan meneliti 95 makalah yang telah ditinjau sejawat Yang Terkait Didalam dokumentasi dampak gangguan sosial Ke Pertumbuhan gajah Di Sabana Afrika, hutan Afrika, dan gajah Asia. Didalam situ, peneliti menyimpulkan bahwa perburuan liar dan pemusnahan sangat memengaruhi jaringan sosial gajah dan Peralihan pengetahuan bertahan hidup.
Peneliti menambahkan, membantu kawanan gajah bertahan hidup tidak hanya penting Untuk mamalia bergading ini, tetapi juga Untuk Kesejaganan ekologi dan Keadaan manusia sendiri. Ke Di Yang Sama, gajah berbagi sebagian besar Area jelajahnya Didalam Pertumbuhan manusia. Kelangsungan hidupnya sangat berkaitan Didalam tindakan manusia.
Minta Konservasi dan Eksperimen Lebih Fokus Ke Gajah Terdampak
Berdasarkan analisis mereka, peneliti menyimpulkan bahwa penting Untuk melindungi betina-betina tetua kawanan gajah dan gajah lainnya yang sudah berpengalaman Untuk upaya konservasi. Cara ini memungkinkan pengajaran skill bertahan hidup Untuk gajah kecil bisa terus berlangsung.
Lebih Jelas, peneliti menyarankan agar ada evaluasi dampak sosial Ke Pertumbuhan gajah yang ditinggalkan Didalam Pertumbuhan gajah yang dihampiri Di sebuah kawanan gajah bermigrasi.
Peneliti juga menekankan, penting Untuk fokus Ke studi gajah hutan dan gajah Asia yang Di ini kurang diteliti. Sebab, pengetahuan Yang Terkait Didalam konservasi kelompok gajah ini masih kurang Agar mereka lebih rentan mati.
Hasil studi ini telah dipublikasi Di Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences.
(twu/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Duh Kasihan, Gajah yang Kehilangan Tetua Betina Ternyata Dari Sebab Itu Sulit Bertahan Hidup