Jakarta –
Harvard University Berhasil melawan Keputusan Pemimpin Negara AS, Donald Trump, yang melarang kampus tersebut Memperoleh mahasiswa Foreign. Keputusan ini ditetapkan Di Lembaga Proses Hukum Federal Boston Di Kamis (29/5).
Sebagai informasi, Trump Sebelumnya Menerbitkan Keputusan yang melarang Harvard Memperoleh mahasiswa Foreign Di Kamis (22/5). Hal ini membuat lebih Bersama 5.000 mahasiswa dan cendekiawan internasional Di Harvard berisiko kehilangan status hukum Untuk dapat tinggal dan berkegiatan Di sana.
Pihak Harvard Berkata tindakan pemerintah tersebut melanggar Amandemen Pertama, Klausul Proses Hukum, dan Undang-Undang Prosedur Administratif. Pemimpin Negara Harvard University Alan Garber menggambarkan upaya pemerintahan Trump sebagai pembalasan atas penolakan pihak kampus Untuk menyerahkan data mahasiswa internasionalnya Di pemerintah AS.
Harvard Sesudah Itu membawa gugatan tersebut Ke Lembaga Proses Hukum federal Di Jumat (23/5). Hakim Allison Burroughs Di hari yang sama Menerbitkan perintah penangguhan Keputusan Trump atas Harvard Yang Berhubungan Bersama pelarang Memperoleh mahasiswa dan ilmuwan Foreign. Di Kamis (29/5), Burroughs akhirnya memperpanjang perintah penangguhan Keputusan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Harvard Berencana terus Memutuskan langkah-langkah Untuk melindungi hak-hak mahasiswa dan akademisi internasional kami, anggota komunitas yang sangat penting Untuk misi dan komunitas akademis universitas dan yang kehadirannya Di sini memberi manfaat yang tak terkira Untuk Bangsa kami,” kata juru bicara kampus Di laman Harvard Gazette, dikutip Sabtu (31/5/2025).
Perpanjangan perintah penundaan ini diresmikan bersamaan Bersama momen wisuda Di Harvard Yard. Di Kegiatan tersebut,Garber menyampaikan sambutan yang turut menyinggung mahasiswa internasional.
“Selamat datang anggota Kelas 2025, anggota Kelas 2025 Bersama ujung jalan, Di seluruh negeri, dan Di seluruh dunia,” kata Garber, yang disambut tepuk tangan meriah.
Di tempat lain Di Yard dan Di Di kampus, mahasiswa, alumni, dan lainnya menyambut Prestasi Harvard Di Lembaga Proses Hukum.
“Mahasiswa internasional adalah Pada Bersama kehidupan kita semua. Saya bukan orang pertama yang mengatakan ini, tetapi Harvard bukanlah Harvard tanpa mahasiswa internasional. Mereka adalah beberapa mahasiswa paling berbakat dan cerdas Di kampus kami,” kata Kevin Pacheco, seorang pengajar Di Sekolah Kedokteran Harvard.
Awal Mula Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Foreign
Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump Di Kamis (22/5/2025) mencabut hak Harvard University Untuk Memperoleh mahasiswa internasional dan memaksa mahasiswa Foreign Pada ini Untuk pindah Ke sekolah lain.
Pembantu Pemimpin Negara Keselamatan Di Negeri Kristi Noem menuding Harvard Mendorong Tindak Kekerasan, antisemitisme, dan berkoordinasi Bersama Partai Komunis China. Sedangkan Harvard mengatakan tindakan pemerintahan Trump yang berdampak kepada ribuan mahasiswa adalah tindakan ilegal dan merupakan bentuk pembalasan atas penolakan kampus Untuk patuh Di perintah pemerintah AS yang meminta pengungkapan data mahasiswa asingnya.
Dikutip Bersama Reuters, Harvard Memperoleh hampir 6.800 mahasiswa internasional Di tahun ajaran 2024-2025. Jumlah itu setara 27 persen Bersama total mahasiswa Mutakhir.
Di 2022, warga Bangsa China merupakan kelompok mahasiswa Foreign terbesar Di Harvard yaitu 1.016 orang. Sesudah itu ada mahasiswa Bersama Kanada, India, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Australia, Singapura, dan Jepang.
(nir/twu)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Berhasil Lawan Trump, Harvard Berencana Tetap Terima Mahasiswa Foreign