New York City –
Pada dua pekan Di bulan Mei 2025 ini saya berada Di New York, Amerika Serikat. Hajat pertama dan utama adalah Sebagai menikahkan putri saya, yang Alhamdulillah sudah berjalan Bersama khusuk dan lancar, insyaallah barokah.
Seperti biasa kalau Ke luar negeri, saya selalu menyempatkan Ke toko Bacaan, dan kali ini Barnes & Noble menjadi tujuan. Toko Bacaan ini sudah dibuka Sebelum 1917. Rak bukunya, seperti Di foto saya ini, terlihat antik. Kini Barnes & Noble punya hampir 700 toko Bacaan, ditambah ratusan lagi toko Bacaan Di Di kampus.
Menarik Perhatian sekali melihat toko Bacaan Di New York yang terus penuh pengunjung. Ini yang harus digalakkan Di Negeri kita. Jangan sampai toko Bacaan makin sedikit jumlahnya, dan makin sedikit juga pembelinya. Perpustakaan juga Karena Itu pusat kunjungan warga lokal New York, yang Di dasarnya tergabung Di “New York Public Library (NYPL)” Di puluhan lokasi Di kota ini Bersama lebih 50 juta koleksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Samping Itu, majalah dan koran tetap banyak terbit dan dijumpai Di New York, Di bentuk fisik, bukan hanya digital. Di Negeri tetangga seperti Singapura juga tetap kita jumpai koran yang terbit cukup tebal. Sambil, Di Negeri kita koran dan majalah cetak makin berkurang jumlahnya.
New York Mengungkapkan dirinya sebagai tempat terbaik Sebagai keluarga Menyambut Pembelajaran. Saya bertemu beberapa teman diaspora, dan salah satu alasan mereka hidup Di New York dan Di Amerika ini Sebab jaminan Pembelajaran yang bermutu tinggi Sebagai anak-anaknya, kini dan kelak.
Kita kenal Kendaraan Angkutan Umum sekolah warna kuning yang kita lihat Di Sinema-Sinema, dan memang banyak sekali berseliweran Di seputar kota, termasuk Di Didekat apartemen sempat saya menginap Di Brooklyn. Pemerintah setempat juga punya Langkah khusus, seperti saya lihat pengumuman Di area China Town New York bahwa biaya sekolah berbayar (“out of pocket costs”) disubsidi, turun Bersama USD 55 per minggu menjadi hanya USD 5 saja.
Selain sistem sekolah ‘biasa’ sistem lain juga terjaga. Saya bertemu seorang diaspora yang anaknya pintar sekali. Jauh lebih cepat tangkapannya Bersama yang diajarkan Di sekolah umum. Akhirnya Ibu anak ini ‘menyekolahkan’ anaknya Di ‘home school’, Di Rumah saja tetapi Bersama sistem yang terjaga baik, termasuk kapan Ke taman, kapan Ke museum dll. Anak ini setiap minggu membaca 50 Bacaan. Ya benar, 50 Bacaan dibaca setiap minggu Bersama anak berusia 7 tahun.
Sebagai Inspirasi Bagi generasi muda, ketika Berkunjung Ke Natural History Museum New York saya membaca prasasti tulis Pemimpin Negara Amerika Serikat 1901 – 1909, Theodore Roosevelt. Pemimpin Negara Amerika Serikat Ke-26 ini mengharapkan generasi muda Amerika idealis tetapi tetap praktis, dituliskan “keep your eyes on the stars and keep your feet on the ground”.
*) Prof Tjandra Latihan Yoga Aditama
Penulis, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Adjunct Professor Griffith University Australia
(jat/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Bacaan dan Pembelajaran Di New York