Bapak AI Peraih Nobel Fisika 2024 Ini Ungkap Kekhawatiran Risiko AI Masa Di



Jakarta

Kecerdasan Buatan (AI) atau kecerdasan buatan kini sudah membantu banyak Kegiatan manusia. Akan Tetapi, Terbaru-Terbaru ini sang Bapak AI Menginformasikan kekhawatirannya soal mesin buatannya tersebut.

Geoffrey Hinton Di Selasa (8/10/2024) kemarin dianugerahi Nobel Fisika 2024. Ia diganjar Apresiasi tersebut atas penemuan mesin yang menjadi landasan berkembangnya AI.

“Akan Tetapi, kita juga harus mengkhawatirkan sejumlah kemungkinan konsekuensi buruk. Terutama ancaman hal-hal ini menjadi tidak terkendali,” katanya dilansir Di Reuters, Rabu (9/10/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi Buruk AI Menurut Hinton

Menurut Hinton, potensi dan batasan AI sulit Bagi diketahui. Ini menjadi keresahan sendiri baginya, terutama Untuk melihat sisi buruk AI.

“Seseorang terbiasa Memiliki Keahlian yang tidak hanya baik atau hanya buruk, tetapi Memiliki kemampuan Di kedua arah,” tutur Profesor Di Universitas Toronto tersebut.

Hinton mengaku menyesal atas gagasan yang dibuatnya Di bekerja Di Google. Di tahun 2023, ia pun keluar Di perusahaan tersebut Sebab ingin lebih bebas berbicara tentang bahaya AI.

Potensi buruk Di AI ini menurutnya bisa menimbulkan permasalahan berkurangnya lapangan pekerjaan hingga Dari Sebab Itu jalan Bagi pemimpin otoriter memanipulasi pemilih mereka.

“Dari Sebab Itu, seolah-olah Anda Memiliki 10.000 orang dan setiap kali satu orang mempelajari sesuatu, semua orang secara otomatis mengetahuinya. Dan begitulah cara chatbot ini dapat mengetahui lebih banyak daripada satu orang,” tuturnya dikutip Di The Guardian.

Ia juga mencontohkan bahaya lainnya yang bisa Memutuskan Perlindungan Bangsa gara-gara AI. Sistem AI bisa saja menciptakan Mesin Otomatis Di tujuan tertentu yang bahaya.

“Anda dapat membayangkan, misalnya, beberapa Aktor Atau Aktris jahat seperti [Presiden Rusia Vladimir] Putin memutuskan Bagi memberi Mesin Otomatis kemampuan Bagi menciptakan sub-tujuan mereka sendiri,” jelasnya.

Ilmuwan-Inventor Lain Ramai Khawatir Soal AI

Ternyata tak cuma Hilton, pengusaha terkenal Di bidang Keahlian seperti Elon Musk pun sependapat. Musk sempat berselisih Di salah satu pendiri Google yakni Larry Page.

Ia melihat bahwa Page tidak menganggap serius Perlindungan AI. Musk menilai Page Mengharapkan kecerdasan digital yang super Supaya menurutnya sangat berbahaya.

Malahan Musk juga menyerukan penghentian AI Bagi Sambil waktu terkhusus Di ChatGPT. Ia akhirnya menandatangani sebuah surat terbuka bersama puluhan pakar AI lain.

Di Di Itu, sosok yang disebut juga sebagai Bapak AI yakni Yoshua Bengio turut menandatangani surat tersebut. Ia mengaku kaget atas percepatan AI yang tak terduga, demikian dilansir Di BBC.

Sependapat Di Musk dan Hinton, Bengio merasa perlu ada langkah mundur atas AI. Ia dan ilmuwan lain menyerukan Pembaruan AI yang merujuk Di manfaat yang lebih banyak Supaya risikonya bisa ditekan.

Atas kekhawatiran Hinton dan lain soal AI ini, ilmuwan Google, Jeff Dean mengatakan pihaknya terbuka atas pendapat tersebut. Ia juga menghargai kontribusi Hinton Di Di perusahaan Google.

“Sebagai salah satu perusahaan pertama yang menerbitkan Prinsip AI, kami tetap berkomitmen Di pendekatan yang bertanggung jawab Pada AI. Kami terus belajar memahami risiko yang muncul sekaligus Berkreasi Di berani,” tuturnya.

(cyu/nwk)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Bapak AI Peraih Nobel Fisika 2024 Ini Ungkap Kekhawatiran Risiko AI Masa Di