Jakarta –
Pembantu Presiden Tim Menteri Pembelajaran Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengingatkan bahwa pembelajaran mendalam atau deep learning bukan sebuah kurikulum. Deep learning merupakan sebuah pendekatan Sebagai memperbaiki Mutu pembelajaran.
“Deep learning itu bukan kurikulum, tetapi pendekatan atau strategi pembelajaran yang diharapkan dapat memperbaiki Mutu pembelajaran,” ucapnya Di Peristiwa “Seminar Internasional Pembelajaran” yang digelar Ke De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Ditengah, Kamis (20/11/2025).
Di Peristiwa tersebut, Abdul Mu’ti menyampaikan tentang deep learning kepada ratusan guru-guru terbaik Ke Jawa Ditengah yang telah berbagi praktik baik Di deep learning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendekatan Sebagai Terus Terlibat Bersama Pembelajaran
Ke Umumnya, deep learning fokus Ke pemahaman mendalam dan pengaplikasian Konsep secara lebih baik. Pendekatan ini bukan tentang menghafal atau mengerjakan soal-soal.
Bersama deep learning, kata Mu’ti, setiap individu Akansegera terus terlibat Bersama pembelajaran. Ia juga mengutip Bacaan Di ahli Pembelajaran Di Universitas Toronto, Kanada yakni Michael Fullan.
“Deep learning itu adalah proses Ke mana kita selalu engage with learning, Justru Ke bukunya Michael Fullan, salah satu referensi kita, ia sebut ‘engage learning, engage the world‘,” katanya.
“Kalau kita bisa belajar terus menerus, senantiasa punya tautan yang kuat Bersama ilmu, maka kita bisa mengenggam dunia. Kira-kira begitu,” terangnya Setelahnya Itu.
Konsep yang Diharapkan Terus Dilakukan
Mu’ti turut menerangkan bahwa pendekatan yang Ditengah dilakukan Kemendikdasmen, didukung Dari berbagai Negeri terutama Australia. Ini menjadi tanda, bahwa apa yang dilakukan Pembelajaran Indonesia, Menyambut Dukungan Dunia.
“Kami (pernah) teleconference empat Negeri berbeda, ada Di Kanada, Setelahnya Itu Amerika, Australia, Indonesia. We discuss about how we create deep learning for Indonesia. Dan Alhamdulillah gayung bersambut kita dapat Dukungan dan Pembaharuan (Di Australia),” ungkapnya.
Mendikdasmen berharap, deep learning menjadi Inisiatif yang Akansegera terus berjalan meski nantinya berganti Pembantu Presiden Tim Menteri.
“Mudah-mudahan ini Inisiatif (deep learning) Akansegera berjalan terus. Walaupun nanti menterinya berganti, mudah-mudahan (Inisiatif) tetap dilanjutkan Lantaran ada banyak yang mendukung kita,” imbuhnya.
Sambil Itu, Konsep deep learning sendiri terus dicoba Sebagai diterapkan Di pembelajaran Ke Pembelajaran Indonesia. Model ini diharapkan bisa Mendorong siswa Sebagai lebih aktif Di mengeksplorasi Konsep dan menghubungkan berbagai disiplin ilmu, mulai Di ilmu kognitif hingga penerapannya Di dunia nyata.
(faz/nah)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mendikdasmen Tegaskan Deep Learning Bukan Kurikulum, Tetapi…











