Jakarta –
Universitas of California (UC) Mutakhir saja mengukir sejarah Ke dunia Pembelajaran. Hanya Di waktu tiga hari, lima peneliti dan alumnus Di jaringan kampus UC memenangkan Pengakuan Nobel Ke bidang kedokteran, fisika, dan kimia. Prestasi ini menjadikan UC sebagai universitas publik Bersama jumlah Nobel terbanyak Ke dunia.
Dilansir Di laman resmi University of California, rangkaian Kemenangannya dimulai Senin (7/10/2025), Pada Frederick J. Ramsdell, alumnus UC San Diego dan UCLA, meraih Nobel Kedokteran bersama rekan penelitinya. Mereka diakui atas temuan sel T regulator, yang mencegah sistem Kekebalan menyerang tubuh sendiri-penemuan penting Di bidang imunoterapi.
Keesokan harinya, tiga ilmuwan UC yaitu John Clarke (Berkeley), John Martinis (Santa Barbara), dan Michel Devoret (Berkeley) diumumkan sebagai Mendominasi Nobel Fisika berkat Kajian tentang komputasi kuantum yang menjadi fondasi Pc super masa Didepan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berhenti Ke situ, Ke hari ketiga Profesor Omar Yaghi Di UC Berkeley Merasakan Nobel Kimia atas penemuan material metal-organic frameworks (MOFs) yang mampu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan air Di udara kering.
Total 75 Nobel Sebagai UC
Atas torehan lima Pengakuan tersebut, Universitas California kini telah mengoleksi 75 Nobel Dari 1934. Dilaporkan VnExpress International, torehan ini menempatkan UC sejajar Bersama universitas elite dunia seperti Harvard dan Cambridge.
Ri UC, Michael V. Drake, mengatakan capaian ini bukan hanya soal prestasi individu, tapi hasil Di “komitmen kolektif Pada Kajian lintas kampus dan disiplin.”
“Kami Merangsang kebebasan ilmiah dan kolaborasi lintas bidang. Di situlah penemuan besar lahir,” ujar Drake Di pernyataannya.
Rahasia Ke Balik Kesuksesan UC
Kesuksesan besar UC tak lepas Di Dukungan pendanaan Kajian publik Ke Amerika Serikat. Menurut laporan UC, 40% Kajian dasar Ke AS didanai pemerintah federal, Sambil Itu universitas melaksanakan 45% Kajian dasar nasional.
Di Itu, sistem UC terdiri Di 10 kampus, mulai Di Berkeley hingga San Diego yang beroperasi sebagai jaringan Kajian kolaboratif. Mahasiswa, profesor, dan peneliti lintas kampus bebas berbagi laboratorium, dana Kajian, hingga proyek interdisipliner.
Lingkungan Kajian seperti inilah yang membuat Perkembangan ilmiah tumbuh begitu subur. Malahan beberapa Studi Mendominasi Nobel ini awalnya merupakan proyek kecil mahasiswa pascasarjana yang dikembangkan Di bertahun-tahun lamanya.
Sejumlah Pengakuan Nobel Di tiga hari bukanlah sekedar Catatan Untuk UC, tapi juga cerminan betapa pentingnya kebebasan akademik dan keuletan ilmiah. Seperti kata Drake, “Kajian adalah perjalanan panjang, dan setiap penemuan besar adalah hasil Di Penanaman Modal Di Negeri Komunitas Pada ilmu pengetahuan.”
Sebuah pesan kuat bahwa Pembelajaran tinggi bukan sekadar tempat belajar, tapi laboratorium masa Didepan umat manusia.
(pal/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Catatan Dunia! Kampus Ke AS Ini Raih 5 Hadiah Nobel Di 3 Hari











