La Nina Tertunda, BMKG Peringatkan Tetap Waspada Hujan Lebat Ke Daerah Ini


Jakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Berkata bahwa kedatangan La Nina diprakirakan mundur Ke Oktober 2024. Kendati demikian, BMKG tetap memperingatkan adanya potensi curah hujan tinggi Ke sejumlah Daerah Di 10 hari ketiga (dasarian III) September 2024.

“Peringatan dini curah hujan tinggi berlaku Sebagai Dasarian III September 2024 Di klasifikasi Waspada: Beberapa kabupaten/kota Ke Provinsi Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua; Siaga: Beberapa kabupaten/kota Ke Provinsi Nusa Tenggara Timur,” lapor BMKG Di Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II September 2024, dikutip Selasa (24/10/2024).

La Nina Tertunda Datang

BMKG Berkata, siklus El Nino-Southern Oscillation (ENSO) atau El Nino Osilasi Selatan diprakirakan Ke La Nina Di Oktober 2024. Sebelumnya Itu, El Nino dinyatakan berakhir Di Agustus 2024.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hasil monitoring indeks IOD (Dipol Samudra Hindia) dan ENSO Di bulan September 2024, Indek Dipole Tren 0.13 (Netral), dan indeks ENSO -0.42 (Netral). IOD Netral diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2025. Di Pada Yang Sama, ENSO diprediksi Berpeluang Ke La Nina mulai Oktober 2024,” tulis BMKG.

ENSO adalah variasi angin dan suhu permukaan laut Ke Daerah tropis Samudra Pasifik yang tidak lazim dan berkalam. El Nino adalah fase iklim Samudra Pasifik Pada suhu muka laut yang hangat Ke timur dan Ditengah Pasifik meluas serta bergeser Ke timur. Sebab, penguapan, awan, dan hujan menjauh Didalam Indonesia.

IOD adalah Trend Populer osilasi suhu air permukaan laut yang tidak teratur Agar suhu Samudra Hindia Dibagian barat lebih dingin atau lebih hangat daripada Samudra Hindia Dibagian timur Ke selatan Indonesia. Gabungan El Nino dan IOD Meningkatkan risiko kekeringan Ke Indonesia.

Di Pada Yang Sama, La Nina adalah Trend Populer anomali iklim Dunia ketika suhu air laut Ke Samudra Pasifik tropis Dibagian Ditengah dan timur menjadi lebih dingin daripada suhu normalnya. Ke Indonesia, La Nina berdampak naiknya curah hujan Ke hampir seluruh Daerah RI Di Juni, Juli, dan Agustus.

Sedangkan Di September, Oktober, dan November, La Nina berpengaruh Di naiknya curah hujan RI Dibagian Ditengah hingga timur. Di Pada Yang Sama, La Nina Di Maret, April, dan Mei berdampak Di naiknya curah hujan Ke Daerah timur Indonesia.

Sambil Itu potensi hujan lebat sudah mulai mengintai beberapa Daerah RI, BMKG juga memperingatkan potensi terjadinya kekeringan meteorologis tingkat siaga dan awas Ke sejumlah Lokasi. Kekeringan meteorologis adalh kekeringan akibat tingkat curah hujan Ke bawah normal.

“Siaga: Beberapa kabupaten Ke Provinsi Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Awas: Beberapa kabupaten Ke Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur,” tulis BMKG.

Kapan Puncak Musim Hujan RI?

Sebelumnya Itu Di Kamis (19/9/2024), BMKG memprakirakan puncak musim hujan Ke Indonesia Dibagian barat Berencana terjadi Di November – Desember 2024.

Plt Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, puncak musim hujan Di November-Desember 2024 Berencana terjadi Ke Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan.

Sedangkan puncak musim hujan Di Januari-Februari 2025 diprakirakan berlangsung Ke Lampung, Pulau Jawa Dibagian Utara, sebagian kecil Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian besar Papua.

“Kami mengimbau kepada Kelompok Sebagai lebih siap dan antisipatif Di potensi terjadinya bencana hidrometeorologi Pada musim hujan,” ujar Dwikorita.

(twu/pal)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: La Nina Tertunda, BMKG Peringatkan Tetap Waspada Hujan Lebat Ke Daerah Ini