Jakarta –
Bonus demografi menjadi salah satu periode yang perlu diantisipasi bangsa Indonesia. Akan Tetapi apakah sebenarnya bonus demografi itu?
Untuk laporan “Bonus Demografi dan Visi Indonesia Emas 2045” yang diterbitkan Dari Badan Pusat Statistik (BPS) bonus demografi adalah puncak transisi Hingga mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) mendominasi struktur usia Penduduk Dunia. Puncak periode ini diperkirakan terjadi Ke rentang waktu 2020 hingga 2035.
Ekonom dan Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Usaha Universitas Indonesia (FEB UI) I Dewa Gede Karma Wisana menjelaskan Untuk memahami bonus demografi kita perlu membedahnya satu per satu. Demografi merupakan cara melihat penduduk suatu Negeri berdasarkan struktur umur dan Pembelajaran sebagai salah satu upaya Untuk mendekatkan Kekuatan Untuk penduduk.
“Untuk struktur umur (kita) bisa melihat (berbagai hal) salah satunya yang Indonesia Lagi alami yaitu tenaga kerjanya. (Berkaitan Bersama tenaga kerja) disebut Bersama bonus demografi,” tutur sosok yang akrab dipanggil Dewa itu.
Indonesia Berhasil Dapat Bonus Demografi atau Tidak?
Ketika ditanya apakah Indonesia Akansegera berhasil raih bonus demografi atau tidak, Dewa menjawab Bisa Jadi. Menurutnya Indonesia sudah Menyambut “bonus” Untuk bonus demografi.
“Bonusnya sudah kita dapat. Bonusnya adalah penduduk usia kerja kota melimpah. Pada ini kita (Indonesia) paling besar penduduk Bersama tenaga kerjanya,” tegas Dewa.
Akan Tetapi, bonus itu belum diiringi Bersama perolehan dividen atau manfaat Untuk bonus demografi itu sendiri.
“Return atau manfaat Untuk investasinya belum kita raih,” imbuhnya.
Lalu apa yang harus dilakukan Dari tenaga kerja Indonesia? Menurutnya hanya satu jawaban, yakni Meningkatkan Kekuatan individu.
Hingga masa Di, struktur penduduk Indonesia Akansegera berubah. Memang Pada ini penduduk RI dipenuhi Dari tenaga kerja muda, tetapi 20-30 tahun Untuk sekarang tenaga kerja muda juga Akansegera bersaing Bersama tenaga kerja tua.
“Saya menyebut (Kejadian Luar Biasa ini) Bersama istilah silver generation. Generasi rambut perak,” beber Dewa.
Silver generation Akansegera menciptakan silver economy, Hingga mana potensi Untuk penduduk pra lansia dan lansia Akansegera bertambah selain penduduk usia muda.
Indonesia Dihuni 5 Generasi
Lebih Jelas, Dewa menjelaskan Hingga Di Indoensia Akansegera dihuni Dari 5 generasi yakni baby boomer, generasi X, milenial, zilenial, dan post zilenial. Lima generasi ini membuat situasi tenaga kerja Indonesia Memiliki dua tantangan Mutakhir, yakni:
1. Potensi besar
Bersama bonus demografi, Indoensia Akansegera diisi Dari angkatan kerja yang tinggi. Bersama penduduk kerja yang melimpah, mereka harus diperbaharui pengetahuan dan keterampilannya. Terutama harus bisa mengikuti kebutuhan pasar kerja.
“Kebutuhan industri (Akansegera) Lebihterus cepat, dinamis, dan potensial Hingga masa Di. Karena Itu Akansegera muncul pekerjaan Mutakhir (dan) Kekuatan Mutakhir. Kita harus siap Untuk menguasai Kekuatan tersebut,” jelasnya.
2. Perubahan Ilmu Pengetahuan yang cepat
Tantangan nyata yang Akansegera paling terasa adalah perubahan Ilmu Pengetahuan yang sangat cepat. Salah satu cara Untuk Berjuang Bersama hal ini adalah Melewati pendekatan vokasional.
Pendekatan vokasional menurutnya dapat mempercepat akselerasi penguasaan pengetahuan, Kekuatan Untuk merespons kebutuhan Untuk pasar tenaga kerja.
“Pendekatan vokasional menurut saya adalah salah satu bentuk upaya Untuk bisa mempercepat akselerasi penguasaan pengetahuan, Kekuatan Untuk merespons kebutuhan Untuk pasar tenaga kerja yang Akansegera Lebihterus cepat, aktif, dan variasinya,” pungkas Dewa.
(det/nwy)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Apakah Indonesia Akansegera Berhasil Dapat Bonus Demografi? Ini Kata Pakar UI