Jakarta –
Perkembangan anak Di Pada tumbuh dewasa dipengaruhi Di pola asuh (parenting) yang dilakukan orang tua Sebelum kecil. Menurut pakar, beberapa Kesalahan Individu Untuk mengasuh, bisa membuat kepercayaan dan harga diri anak hancur. Kenapa?
Studi telah Menunjukkan bahwa anak-anak yang Self-Esteem Merasakan berbagai manfaat Untuk perkembangannya. Mulai Di berkurangnya kecemasan, peningkatan prestasi Di sekolah hingga peningkatan ketahanan dan hubungan Di lingkungannya yang lebih sehat.
Psikoterapis Di Universitas Northeastern, Amerika Serikat, Amy Morin, mengatakan, cara pengasuhan orang tua agar anak bisa tumbuh Di baik, justru sering menjadi bumerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampaknya, anak justru merasa terkekang, didominasi, dan kepercayaan dirinya tidak tumbuh Di sebagaimana mestinya.
“Orang tua Bisa Jadi harus bekerja lebih Untuk Memperbaiki harga diri anak-anak mereka,” katanya, dilansir CNBC.
Menurut Morin, berikut ini beberapa Kesalahan Individu besar yang dilakukan orang tua, Supaya dapat menghancurkan kepercayaan diri anak.
1. Terlalu Protektif
Hampir semua orang tua, ingin agar anaknya baik-baik saja, termasuk terhindar Di kesulitan dan kecemasan. Tetapi, jika orang tua terlalu melindungi anak Pada sulit, justru bisa menghambat perkembangan anak.
“Pandanglah diri Anda sebagai pemandu, bukan pelindung. Biarkan anak-anak Anda menikmati hidup, Walaupun (ada rasa) takut Untuk melepaskannya,” ucap Morin.
“Anda Akansegera memberi mereka kesempatan Untuk memperoleh kepercayaan diri Untuk kemampuan mereka Berusaha Mengatasi apa pun yang terjadi Untuk hidup,” imbuhnya.
2. Mengharapkan Kesempurnaan Di Anak
Ada banyak orang tua yang menggantungkan harapannya kepada anak. Sebelum kecil, anak dijejali berbagai Kemahiran tanpa peduli kemauan pribadi anak.
Morin mengatakan, hal ini Akansegera menimbulkan konsekuensi. Sebab, bila anak-anak menganggap harapan terlalu tinggi, mereka Bisa Jadi tidak mau mencoba atau merasa tidak Akansegera pernah mampu memenuhi harapan.
Menurutnya, orang tua perlu memberi gambaran jelas tentang Ide jangka panjang yang Akansegera dilakukan anak. Untuk Situasi Ini, orang tua membimbing anak Untuk membuat tujuan jangka panjang tersebut.
Misalnya, Pada memilih sekolah menengah, adakah sekolah tujuan yang diinginkan anak. Beri gambaran dan ajak diskusi Sebelumnya menentukan Ide.
3. Membiarkan Anak Lepas Di Tanggung Jawab
Orang tua sering kali membantu tugas anak agar tidak terbebani. Padahal melakukan tugas yang sesuai Di usia, Akansegera membantu anak-anak merasa menguasai dan berprestasi.
“Karena Itu, apakah Anda meminta anak Anda membantu mencuci atau membuang sampah, tanggung jawab merupakan kesempatan Untuk anak-anak Untuk melihat diri mereka sebagai orang yang mampu dan kompeten,” ujar Morin.
4. Menghukum Anak
Orang tua sering kali memberi hukuman kepada anak atas hal tertentu. Padahal, kata Morin, bukan hukum yang harus diberikan kepada anak, melainkan pendisiplinan.
“Ada perbedaan besar Antara disiplin dan hukuman. Anak-anak yang didisiplinkan berpikir, ‘Saya membuat pilihan yang buruk.’, (sedangkan) anak-anak yang dihukum berpikir, ‘Saya orang yang jahat.’,” ungkapnya.
Membuat anak disiplin Akansegera Menyediakan keyakinan bahwa mereka dapat membuat pilihan yang lebih cerdas dan lebih sehat Di masa Di. Sambil Itu hukuman membuat mereka berpikir bahwa mereka tidak mampu melakukan yang lebih baik.
5. Mencegah Anak Melakukan Kesalahan Individu
Orang tua kerap memandang anak harus bertindak Di sempurna. Jika ada potensi kegagalan, orang tua Akansegera mencegahnya.
Morin menjelaskan, pola asuh yang seperti itu Akansegera berbahaya. Sebab, orang tua terlihat Lagi menyelamatkan anak Di perasaan kegagalan, tapi secara nyata anak-anak justru tidak Akansegera memahami arti jatuh dan bangkit.
“Mencegah mereka melakukan Kesalahan Individu berarti merampas kesempatan mereka Untuk belajar bangkit kembali,” kata Morin.
Menurutnya, orang tua harus menjadi pendamping anak, yang memberi pemahaman bahwa Kesalahan Individu bisa menjadi guru terbaik Untuk hidup.
“Setiap Kesalahan Individu adalah kesempatan Untuk mereka Untuk membangun kekuatan mental yang mereka butuhkan Untuk menjadi lebih baik Di lain waktu,” tuturnya.
(faz/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: 5 Kesalahan Individu Parenting yang Sering Dilakukan Orang Tua Menurut Pakar, Ini Dampaknya!