Jakarta –
Tagar viral #KaburAjaDulu masih ramai digunakan Hingga beragam platform media sosial. Sebagian warganet Menyoroti Aturan-Aturan pemerintah yang memicu kemunculan tagar ini. Sedangkan sebagian lainnya berbagi Potensi dan tips kerja, studi, pelatihan, hingga magang Hingga luar negeri maupun opsi kerja remote Hingga perusahaan luar negeri.
Merespons tagar #KaburAjaDulu Bersama lulusan RI tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Pembelajaran Tinggi Sains, dan Keahlian (Kemendiktisaintek) Togar M Simatupang mengatakan hal ini Hingga satu sisi Menunjukkan daya saing warga Indonesia Hingga luar negeri.
Ia mengatakan, warga dapat memilih bekerja apapun. Hingga sisi lain, ia mewanti-wanti agar warga waspada Ke jebakan sindikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sudah terjadi internasionalisasi dan ada kesempatan menjadi warga dunia. Juga Menunjukkan daya saing warga Indonesia Hingga luar negeri. Hanya saja perlu kewaspadaan supaya tidak terjebak Ke sindikat,” kata Togar Ke detikEdu, ditulis Jumat (21/2/2025).
“Suatu ekspresi kebebasan saja itu Bersama istilah kabur aja dulu. Silakan bekerja Hingga mana saja kapan saja dan Bersama apa saja. Toh yang berdomisili Hingga Indonesia sendiri bisa bekerja Sebagai perusahaan internasional. Dari Sebab Itu pekerjaan apapun adalah pilihan,” imbuhnya.
Terpisah, Sebelumnya pakar cultural studies Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Radius Setiyawan Merespons respons viral Wakil Pejabat Tingginegara Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Yang Berhubungan Bersama #KaburAjaDulu.
Ke Senin (17/2/2025), Immanuel mengatakan “Mau kabur, kabur saja lah. Kalau perlu jangan balik lagi.”
Radius menilai, pendapat Immanuel kontraproduktif dan tidak fokus Hingga persoalan pokok pemicu tagar #KaburAjaDulu. Tagar ini muncul seiring ungkapan keresahan dan kekecewaan Komunitas Di Aturan pemerintah. #KaburAjaDulu diekspresikan generasi produktif atau anak muda yang ingin atau sudah pergi Hingga luar negeri, baik Sebagai bekerja maupun studi.
“Ini saya kira justru itu kontraproduktif. Ini kaitannya Bersama komunikasi pemerintah Hingga khalayak khususnya Hingga anak-anak muda harusnya tidak seperti itu. Approval rating itu akhirnya membuat orang ragu puas atau tidak, Sebab Hingga sosial media menggema #KaburAjaDulu. Persoalan benar kabur atau tidak itu urusan lain, tapi itu bentuk ekspresi kekecewaan dan yang menjadi perhatian pemerintah,” ungkapnya, dikutip Bersama detikJatim, Rabu (19/2/2025).
(twu/nwy)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Viral #KaburAjaDulu, Kemendiktisaintek Pesan Begini