Jakarta –
Plt Kepala Pusat Asesmen Pembelajaran, Kementerian Pembelajaran Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Rahmawati menyebut sertifikat hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) menentukan kelulusan murid Pembelajaran informal. Pembelajaran informal Di Kontek Sini adalah murid homeschooling yang tidak belajar Ke Pusat Kegiatan Belajar Komunitas (PKBM) atau sanggar belajar.
Ia menjelaskan, informasi yang disampaikan Di Sertifikat Hasil TKA atau SHTKA Berencana memuat skor dan kategori. Kategori ini bermanfaat sebagai alat Untuk memetakan kemampuan murid, adapun kategori yang tertera terdiri Didalam mahir, baik, cakap, memadai, dan kurang.
Tetapi Untuk Pembelajaran informal, SHTKA Berencana memuat informasi tentang pernyataan murid itu lulus atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau yang informal memang Didalam sertifikat hasil TKA Berencana ada kategori yang Mengungkapkan bahwa dia lulus. Karena Itu, sertifikat hasil TKA ini kalau Untuk Pembelajaran informal tidak hanya Untuk menyetarakan tapi juga Untuk menentukan kelulusan,” tuturnya Di Kegiatan Webinar Strategi Cerdas: Pemilihan Mapel, Pendataan, dan Manfaat TKA Di SNBP dikutip Melewati YouTube Direktorat SMA, Senin (22/9/2025).
Rahmawati mengingatkan murid tidak perlu panik Didalam informasi ini. Ia kembali menjelaskan Pembelajaran informal adalah murid yang bersekolah Ke Tempattinggal atau homeschooling dan tidak ikut PKBM/Sanggar Belajar.
Agar, bukan peserta Paket C Lantaran mereka tergolong Di Pembelajaran nonformal, sedangkan murid SMA, SMK, MA, MAK termasuk Di Pembelajaran formal. Hasil TKA Untuk murid Didalam Pembelajaran formal dan nonformal tidak menentukan kelulusan.
“Yang ada kelulusannya itu hanya yang informal, kalau Untuk teman SMA semua Di umumnya hasil TKA ini tidak ada kriteria ketuntasannya, tapi ada kategori Untuk Menunjukkan berada Ke capaian yang mana,” tandasnya.
Perbedaan Pembelajaran Formal, Nonformal, dan Informal
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pembelajaran Nasional, perbedaan Pembelajaran formal, nonformal, dan informal adalah:
1. Pembelajaran Formal
Jalur Pembelajaran yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas Pembelajaran dasar, Pembelajaran menengah, dan Pembelajaran tinggi.
2. Pembelajaran Nonformal
Jalur Pembelajaran Ke luar Pembelajaran formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Mengutip laman Direktorat Pembelajaran Nonformal dan Pembelajaran Informal (Direktorat PeNFI) Kemendikdasmen, Pembelajaran ini ditujukan Untuk Komunitas yang memerlukan layanan Pembelajaran sebagai Pembaruan potensi diri, Kekuatan fungsional, pengetahuan, dan Pengalaman Hidup Di kehidupan sehari-hari.
Contoh Pembelajaran nonformal adalah kursus, kelompok belajar, sanggar belajar, Pembelajaran penyetaraan (Paket A, Paket B, dan Paket C).
3. Pembelajaran Informal
Pembelajaran informal adalah jalur Pembelajaran keluarga dan lingkungan. Kembali melansir Direktorat PeNFI, jalur Pembelajaran ini terjadi secara alami Melewati Keterlibatan sehari-hari Di lingkungan keluarga, Komunitas, dan kegiatan sehari-hari.
Berbeda Didalam Pembelajaran formal dan nonformal, Pembelajaran ini tidak terstruktur, tidak berjenjang, dan tidak Memiliki kurikulum yang tetap. Proses pembelajaran terjadi secara spontan dan terus-menerus sepanjang hidup.
Contoh Pembelajaran informal adalah homeschooling, Ke mana murid hanya belajar Ke Tempattinggal dan orang tua bisa berperan sebagai pendidik.
(det/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: TKA Karena Itu Ujian Penentuan Kelulusan Murid Pembelajaran Informal, Pahami Yuk!











