Jakarta –
Jika detikers melihat warna bulu mamalia Pada ini Bisa Jadi berbeda-beda, sapi berwarna hitam putih, kerbau cokelat, singa kuning muda, dan lainnya. Ternyata, awalnya nenek moyang mamalia punya warna bulu yang sama.
Hal ini diungkap Didalam para peneliti yang menuangkan hasil temuannya Di makalah Hingga jurnal Science. Mereka mengatakan bahwa warna mamalia Di masa Periode Cretaceous Awal atau Jurassic cenderung sama.
Di masa itu, mamalia punya warna yang tak mencolok layaknya dinosaurus. Mereka berukuran kecil, nokturnal, dan punya warna yang terkesan membosankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti Apa Bulu Mamalia Zaman Dulu?
Lewat metode pencitraan fosil, para peneliti memeriksa secara menyeluruh sel-sel penghasil pigmen mamalia. Adapun mamalia yang dijadikan objek adalah fosil mamalia awal.
Mereka Merasakan enam spesimen berbeda yang mewakili lima kelompok mamalia. Hasilnya, Eksperimen menemukan kesamaan Di semuanya.
“Ketika saya tumbuh dewasa, semua Literatur tentang fosil mengatakan bahwa kita tidak Akansegera pernah tahu warna spesies yang punah,” kata Steve Brusatte, sang peneliti sekaligus pakar biologi evolusi Hingga University Edinburgh dilansir Didalam Popular Science.
Semua mamalia awal sama-sama punya bulu berwarna coklat. Di Itu, hampir semua bulu tak Memiliki pola seperti mamalia Pada ini layaknya harimau, jerapah atau kucing.
Di makalah itu, peneliti menyebut bahwa temuannya menjadi pertama kali. Sebelumnya, Eksperimen sains belum ada yang Membeberkan warna awal mamalia.
“Didalam Sebab Itu saya selalu tercengang Didalam Eksperimen seperti ini yang tampaknya melakukan hal yang mustahil. Ini adalah pekerjaan yang fantastis,” tambahnya.
Mamalia Awalnya Berukuran Kecil
Seperti yang detikers lihat, banyak mamalia berukuran besar seperti sapi atau gajah. Tetapi, Di Eksperimen ini ungkap juga bahwa ukuran mamalia masa Mesozoikum cukup kecil.
Sebagian Didalam mereka tak lebih besar Didalam pengerat. Perbedaan juga terlihat Di pola hidup Hingga mana mamalia zaman dahulu lebih aktif mencari makan Di malam hari.
Matthew Shawkey, peneliti lain Di studi ini sekaligus ahli biologi Hingga Universitas Ghent Belgia mengatakan perubahan warna hingga kini menjadi macam-macam adalah bentuk adaptasi multifungsi.
Adaptasi ini terjadi Untuk Menarik Perhatian pasangan, berkomunikasi, melakukan Defender hingga berkamuflase. Menurut Shawkey, mamalia era dinosaurus adalah Makanan hewan-hewan besar tersebut Agar keberadaan mereka tak begitu menonjol.
“Mengkonfirmasi apa yang kami duga tentang mamalia awal bahwa mereka hidup Hingga bawah bayang-bayang dinosaurus. Tidak hanya ukuran dan keanekaragaman mereka dibatasi Didalam kehadiran dinosaurus, tetapi juga warna mereka,” kata Shawkey.
Mamalia Hingga Zaman Lain Dapat Berbeda
Di Eksperimen ini, Shawkey bersama rekan peneliti mengukur warna 116 spesies modern menggunakan spektrofotometri. Di Itu, mikroskop elektron turut dipakai Di memeriksa secara saksama melanosom (kantung penghasil dan penyimpanan melanin Hingga Di sel melanosit).
Lalu, Shawkey Memutuskan pandangan ekstrem Didalam enam fosil yang usianya 165-120 juta tahun lalu. Hasil Eksperimen Menunjukkan melanosom semua fosil mirip satu sama lain.
Meski Eksperimen ini Menyediakan fakta Mutakhir yang mengejutkan, tetapi Luke Weaver mengatakan adanya keterbatasan Didalam Eksperimen Shawkey dkk. Paleontolog Didalam University of Michigan tersebut mengatakan ukuran sampel Eksperimen hanya mencakup periode tertentu.
Menurutnya, bisa saja kesimpulan Eksperimen bisa berbeda jika studi Merasakan warna bulu mamalia Zaman Kapur. Berdasarkan pantauannya Di Eksperimen lain, diversifikasi warna bulu mamalia sudah terjadi Di 30 juta tahun atau Pada dinosaurus belum punah.
“Saya ragu Untuk Menarik Perhatian kesimpulan itu tentang semua mamalia awal. Saya pikir ada banyak hal Menarik Perhatian yang terjadi, terutama Di akhir Zaman Kapur,” katanya.
(cyu/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Ternyata Warna Bulu Semua Mamalia Awalnya Sama, Ini Kata Studi