Jakarta –
Ilmuwan berhasil menemukan gen penyebab gangguan mental. Hal ini cukup langka lantaran gen tunggal jarang Memberi hasil tunggal pula.
Di studi yang dipublikasikan Jurnal Molecural Psychiatry edisi 14 Oktober 2025 itu, ditemukan jika perubahan satu gen bernama GIN2A dapat menyebabkan Tanda kejiwaan, termasuk skizofrenia dini.
Sebelumnya Itu para ahli berpendapat jika gangguan Kesejajaran mental dipengaruhi Di ratusan atau Justru ribuan varian genetik yang saling berinteraksi. Tetapi, bukti kuat telah menemukan perubahan Di gen GRIN2A berhubungan Di skizofrenia dini Di masa kanak-kanak atau remaja awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di 121 individu Di kemungkinan varian penyebab Gangguan Di gen GRIN2A, Skuat menemukan jika 25 orang didiagnosis Memperoleh gangguan mental, termasuk gangguan suasana hati, kecemasan, psikotik, kepribadian, atau makan.
Semua kecuali dua orang subjek membawa varian “null” GRIN2A, yang Menunjukkan bahwa varian tersebut non-fungsional.
Tanda Gangguan Mental Sudah Muncul Hingga Masa Anak-anak
Peneliti juga menemukan jika Tanda gangguan mental ini sudah muncul Hingga masa anak-anak atau remaja. Kendati mutasi genetik Di gen GRIN2A biasanya dikaitkan Di gangguan perkembangan saraf, seperti epilepsi atau Penyandang Disabilitas intelektual, beberapa peserta hanya Menunjukkan Tanda kejiwaan.
Hal ini Menunjukkan perubahan GRIN2A dapat memicu gangguan Kesejajaran mental Hingga awal kehidupan tanpa masalah perkembangan saraf lainnya.
GRIN2A mengkodekan Dibagian Di reseptor glutamat Hingga otak, yang terlibat Di Kegiatan otak. Disfungsi reseptor ini berkaitan erat Di epilepsi dan skizofrenia.
Melansir Di Science Daily, ada peserta yang telah diobati Di L-serin, asam amino yang mengaktifkan reseptor glutamat ini Untuk membantu Memangkas kejang. Usai Penanganan, peserta Merasakan perbaikan positif Di gangguan Kesejajaran mental mereka.
Satu individu berhenti Merasakan halusinasi. Individu lainnya Menunjukkan perbaikan Di gangguan perilaku mereka. Dua sisanya Menunjukkan remisi Di Tanda paranoid dan penurunan frekuensi kejang.
Kendati demikian, peneliti menggaris bawahi kecilnya sampel Di Eksperimen ini.
(nir/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Terbaru, Ilmuwan Temukan Satu Gen Penyebab Gangguan Mental











