Jakarta –
Tia Erfianti dan rekan-rekan meraih dana hibah Di ajang Kurita Grant Japan 2024 atas risetnya Di bidang pengolahan limbah. Mahasiswa Doktoral Ilmu Biologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) ini meneliti pengolahan limbah cair Di industri kelapa sawit, palm oil mill effluent (POME), Bersama mikroalga.
Tia menuturkan, tingginya tingkat pencemaran dan keterbatasan infrastruktur pengolahan limbah membuat pengelolaan limbah cair industri kelapa sawit Di ini masih kurang baik Di Indonesia. Faktor tekanan besar Pada sumber daya air akibat Kegiatan industri, Pertanian, dan urbanisasi turut menghambat.
“Melewati event ini, saya bisa Menyediakan andil kontribusi Pada perairan Di Indonesia Di upaya meremediasi limbah POME atau Palm Oil Mill Effluent),” kata Tia, dikutip Di laman UGM, Senin (7/10/2024).
Sebagai mengurai permasalahan ini, Tia dan rekan-rekan mencoba memanfaatkan limbah cair yang kaya nitrogen menjadi media tumbuh mikroalga. Cara ini menurutnya amat potensial Sebagai mengubah limbah Karena Itu sumber daya, mengingat produksi POME Indonesia mencapai 28,7 juta ton per tahun.
Tia menuturkan, ide memanfaatkan limbah cair Karena Itu media tumbuh berangkat Di koleksi strain mikroalga Di kampus.
“Regu Studi kami Di Fakultas Biologi telah Memperoleh lebih Di 35 strain mikroalga unggulan Di Indonesia yang mampu meremediasi limbah khususnya limbah perairan,” ucapnya.
Memperoleh Dana Hibah
Kurita Water and Environment Foundation (KWEF) Grant, dikenal sebagai Kurita Grant, merupakan hibah Studi Yang Terkait Bersama pengelolaan air dan Keahlian lingkungan. Tujuannya Sebagai mendukung Studi konservasi sumber daya air Di Asia.
Mahasiswa PhD, dosen, dan akademisi dapat bersaing Sebagai meraih Kurita Grant. Studi Tia merupakan satu-satunya yang mewakili UGM.
Ia menuturkan, prosesnya dimulai Di penyusunan proposal. Ide Studi diringkas Hingga Di satu halaman sesuai Syarat panitia.
Studi Tia dan Regu dibimbing Dari promotor Dr Eko Agus Suyono dan Ko-promotor Prof Budi Setiadi Daryono Di Fakultas Biologi UGM, serta Prof DrEng Ir Arief Budiman MS IPU Di Fakultas Metode UGM.
Di penelitiannya, Regu Tia didukung Dari Brilian Ryan Sadewo Di Fakultas Metode UGM dan Renata Adaranyssa Egistha Putri Di Sekolah Pascasarjana UGM. Mereka mengusulkan topik Studi “Microalgae-Based Nitrogen-Rich Wastewater Treatment Enhanced by Biorefinery Concept and Omics Technology for Sustainable Waste Management”.
Proposal yang sudah disetujui dosen pembimbing Sesudah Itu diunggah Hingga situs resmi KWEF. Proposal Studi yang masuk Akansegera diseleksi Di 3-4 bulan.
“Proposal kami akhirnya terpilih dan Memperoleh pendanaan Disekitar 400 ribu Yen, setara Bersama Rp 43 juta, Sebagai durasi Studi satu tahun,” ungkapnya.
Baginya, dana hibah ini Menyediakan Dukungan Perbankan Sebagai Regu sekaligus membuka Kemungkinan kolaborasi Bersama para peneliti Di Jepang.
“Saya merasa senang dan bersyukur sekali Studi saya Menyambut Apresiasi Di KWEF,” ucapnya.
(twu/nwy)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Studi Mahasiswa UGM Ini Raih Dana Hibah Di Jepang, Begini Hasil Penelitiannya