Jakarta –
Efisiensi Biaya Belajar dikhawatirkan Berencana menurunkan Standar Belajar. Efisiensi ini juga dinilai tidak selaras Bersama salah satu amanat konstitusi UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Biaya Belajar yang layak adalah hal penting Bagi memastikan seluruh rakyat Berencana akses Belajar murah dan layak. Belajar adalah hak fundamental setiap warga Negeri. Pemangkasan Biaya Belajar hanya Berencana memperdalam ketimpangan akses Belajar dan memperburuk kualitasnya,” kata Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Satria Naufal Putra Ansar, dikutip Bersama keterangannya, Selasa (18/2/2025).
Merespons salah satu Permasalahan Di Protes massa Indonesia Gelap #DaruratPendidikan tersebut, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Ilmu Pengetahuan (Minatsaintek), Direktorat Jenderal Sains dan Ilmu Pengetahuan (Ditjen Saintek) Kementerian Belajar Tinggi, Sains, dan Ilmu Pengetahuan (Kemendiktisaintek) Yudi Darma mengatakan dampak efisiensi Biaya Di penurunan Standar Belajar perlu kajian lebih khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di Standar kegiatan dan itu Bisa Jadi ada ya, tapi sejauh mana dampaknya Bisa Jadi perlu kita kajian lebih khusus ya,” kata Yudi Di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
“Bersama Sebab Itu Bisa Jadi ada Inisiatif yang dipotong lebih banyak, tapi ternyata saya rasa itu sudah dipertimbangkan Bersama teman-teman gitu ya. Nah kalau kaitannya Hingga biaya apa tadi, Belajar ya? Ya saya rasa ya teman-teman itu Di Keuangan tentunya tidak Berencana mengorbankan sesuatu yang sifatnya fundamental gitu ya,” ucapnya.
Biaya Rp 15 M
Yudi mengatakan Direktorat Minatsaintek sendiri kini diperkirakan memperoleh Biaya Di Rp 15 miliar Bagi satu tahun Biaya 2025.
“Tapi kita Berencana coba kolaborasi Bersama teman-teman. Kalau Bersama direktorat saya Bisa Jadi ya nggak sampai Rp 15 M kali ya, Bagi setahun loh, se-Indonesia ya, Bersama Sebab Itu kita Berencana coba optimalkan itu,” ucapnya.
“Nah kita juga coba jalanin kerjasama Bersama biaya lain, ya ada LPDP (Lembaga Pengelola Dana Keuangan), gitu ya, Bisa Jadi nanti juga ada in-kind (non-uang), dan lain-lain Bersama lembaga lain,” imbuh Yudi.
Yudi Berkata direktoratnya sendiri Memusatkan Perhatian Di mendiseminasi atau menyebarluaskan informasi, ide, gagasan, atau pemikiran dan mendekatkannya Di Komunitas. Tujuannya Bagi Meningkatkan perekonomian dan Keadaan Komunitas Melewati peningkatan literasi sains dan Ilmu Pengetahuan warga. Ia menilai tujuan ini dapat dicapai kendati Berusaha Mengatasi efisiensi.
“Bersama Sebab Itu ya perangai ilmiahnya yang kita ingin perbaiki gitu ya,” ucapnya.
“Kita Berencana gunakan potensi yang ada dulu Bersama dana yang tersedia, tentunya tanpa Mengurangi Standar dan kuantitas kegiatan kita ya. Tapi tetap, kalau misalkan ada pengurangan biaya, tentunya nanti Berencana ada penyesuaian gitu ya,” imbuh Yudi.
(twu/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Soal Efisiensi Turunkan Standar Belajar? Kemdikti: Butuh Kajian Khusus