Siap-siap, Australia Bakal Batasi Jumlah Mahasiswa Asing Mulai 2025



Jakarta

Pemerintah Australia Akansegera membatasi mahasiswa Asing mulai tahun 2025. Seperti apa ketentuannya?

Diketahui, Pemerintah Australia Akansegera membatasi mahasiswa Asing hingga 270.000 orang Ke tahun 2025. Pemerintah Mengungkapkan jika mereka bermaksud membuat sistem tersebut lebih adil.

Untuk membatasi jumlah mahasiswa Asing dan mengendalikan tingkat Mobilitas Penduduk, Pemerintah Australia Akansegera mulai memangkas visa pelajar. Batasan tersebut menghasilkan 145.000 mahasiswa Asing Untuk mendaftar Hingga universitas negeri, 95.000 mahasiswa Asing Hingga sektor Pembelajaran dan pelatihan kejuruan, serta 30.000 Hingga universitas dan penyedia layanan lainnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekarang mahasiswa telah kembali. Ada Di 10 persen lebih banyak mahasiswa internasional Hingga universitas kita Di ini dibandingkan Sebelumnya Penyebara Nmassal. Di 50 persen lebih banyak Hingga penyedia layanan kejuruan dan pelatihan swasta kita,” ujar Pembantu Presiden Tim Menteri Pembelajaran Australia, Jason Clare Untuk SBS News dikutip Rabu (28/8/2024).

Clare juga Memperkenalkan pencabutan arahan Pembantu Presiden Tim Menteri 107 yang menciptakan prioritas Untuk visa pelajar. Visa itu memprioritaskan pelajar yang ingin berkuliah Hingga universitas yang lebih baik atau yang ingin belajar lebih Untuk satu mata kuliah.

Bagaimana Tanggapan Universitas?

Pihak universitas khawatir jika pembatasan ini Akansegera menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan dan pendapatan. Tercatat Ke 2022, universitas mengumpulkan Di U$8,6 miliar Untuk pendapatan mereka sebesar U$34,7 miliar Untuk mahasiswa internasional.

Profesor Ian Li, direktur Pusat Keadilan dan Prestasi Mahasiswa Australia Hingga Universitas Curtin, mengkritik bagaimana Keputusan pemerintah terus berubah.

“Pada Penyebara Nmassal, kami mengatakan bahwa mahasiswa pulang. Sesudah Itu Sesudah Penyebara Nmassal, kami ingin menyambut mereka kembali. Sekarang ada beberapa tekanan Ke beberapa Dibagian sistem, sekali lagi kami tidak dapat mengakomodasi para mahasiswa,” katanya.

Li mengatakan perubahan ini menyulitkan mahasiswa dan universitas Untuk membuat Ide dan Akansegera menimbulkan kerusakan reputasi jangka panjang yang telah dibangun Bersama kampus Pada puluhan tahun. Universitas mengklaim pemerintah tidak banyak berkonsultasi Bersama mereka Pada proses tersebut Sebelumnya mereka dikirimi email tentang batasan masing-masing.

Berbeda Bersama Li, penyedia Pembelajaran Hingga Daerah regional bersemangat Bersama prospek Meningkatkan jumlah mahasiswa Hingga universitas yang lebih kecil akibat batasan ini. Profesor Chris Moran, wakil rektor dan CEO University of New England, Hingga regional NSW, Mendukung “kesempatan” yang diberikan Bersama pemerintah.

“UNE Memiliki fasilitas dan ruang Untuk Merasakan lebih banyak mahasiswa internasional Untuk jumlah indikatif yang diusulkan Bersama pemerintah,” katanya.

“Akan Tetapi, masalah yang ada Yang Berhubungan Bersama keterlambatan pemrosesan visa Akansegera membatasi kemampuan kami Untuk memanfaatkan Potensi tersebut. Batasan positif tidak ada artinya kecuali mahasiswa dapat memperoleh visa,” sambungnya.

(nir/nwy)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Siap-siap, Australia Bakal Batasi Jumlah Mahasiswa Asing Mulai 2025