Sering Terbangun Jam 3-4 Pagi? Mungkin Saja Ini Sebabnya Menurut Ahli

Jakarta –

Pada tidur Di malam hari, Mungkin Saja detikers pernah tiba-tiba terbangun. Anehnya, beberapa orang sering terbangun Di pukul 3 atau 4 pagi.

Hal tersebut rupanya manusiawi dan dialami Di satu Bersama tiga orang. Meski Setelahnya itu Akansegera kembali tidur, tetapi Kejadian Luar Biasa ini Mungkin Saja membuat sejumlah orang bertanya-tanya kenapa hal ini dapat terjadi.

Ternyata, ada faktor yang membuat seseorang dapat terbangun Bersama tidur Di pukul 3-4 pagi. Simak pembahasannya Untuk artikel ini.

Kenapa Seseorang Bisa Terbangun Di Malam Hari?

Menurut para ahli tidur, terbangun Di malam hari Ke jam-jam tersebut dapat dikaitkan Bersama Beban, Walaupun tidak secara langsung terjadi.

Direktur Pusat Kesejajaran Mental Di Universitas Ilmu Pengetahuan Swinburne Australia, Greg Murray, mengatakan jika Beban tidak membuat seseorang Karena Itu lebih sering terbangun Di malam hari, tetapi membuat lebih sadar Akansegera terjadinya hal itu.

“Kita sebenarnya terbangun berkali-kali setiap malam dan lebih sering tidur ringan Ke paruh kedua malam,” kata Murray yang ditulis Sebagai The Conversation, dilansir IFL Science.

“Pada kita tidur nyenyak, kita tidak Mengetahui waktu-waktu terbangun ini. Tetapi, Pada ada sedikit Beban, maka kemungkinan besar terbangun dan menjadi sadar sepenuhnya,” paparnya.

Bersama Detail, Murray menjelaskan bahwa Beban bukanlah satu-satunya faktor yang membuat seseorang terbangun Di jam 3-4 pagi. Beberapa penyebab lainnya seperti jadwal tidur yang tidak menentu hingga kurangnya udara segar turut mempengaruhi Mutu tidur, Supaya bisa membangunkan kamu Di malam hari.

Kenapa Terbangun Pukul 3-4 Pagi?

Menariknya, beberapa orang kerap terbangun Bersama tidur Di pukul 3 atau 4 pagi. Asisten Direktur Inisiatif Terapi TIdur Di Ohio State Wexner Medical Center, Aneesa Das, mengatakan bahwa sepanjang siklus tidur malam, manusia berada Di Di rapid-eye movement (REM) dan tidur non-REM.

Menurut Aneesa, setiap tahap tidur Memiliki ambang batas yang berbeda mengenai seberapa mudah Sebagai dibangunkan.

“Salah satu penjelasan yang memungkinkan Sebagai bangun Ke waktu yang sama setiap malam adalah, kita tidur Ke waktu yang sama dan Lalu Ke waktu yang sama setiap malam kita mencapai tahap tidur ringan dan bangun,” jelasnya.

Sebagai informasi, manusia menghabiskan jangka waktu yang berbeda Ke setiap tahap tidur seiring berjalannya malam. Menjelang pagi, jumlah waktu yang dihabiskan Untuk tidur REM Meresahkan. Artinya, manusia menghabiskan lebih banyak waktu Untuk tidur yang relatif ringan dan penuh mimpi.

“Mungkin Saja saja beberapa Di antaranya (bangun Di dini hari) mencerminkan terbangun Bersama mimpi kecemasan,” kata Michael K Scullin, profesor psikologi dan ilmu saraf Di Baylor University Di Texas kepada Newsweek, mengutip IFL Science.

“Menyimpan Bacaan catatan Di Di tempat tidur dan menuliskan semua hal yang harus dilakukan, serta kekhawatiran atau pemicu Beban lain yang ada Di pikiran, telah terbukti membantu (hal ini),” paparnya.

Dimanfaatkan Umat Muslim Sebagai Salat Tahajud

Untuk umat muslim, pukul 3-4 pagi adalah waktu yang tepat Sebagai melaksanakan salat tahajud. Diriwayatkan Untuk Shahih Muslim, seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai salat yang paling utama Setelahnya salat fardhu. Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab,

صَلَاةُ اللَّيْلِ

Artinya: “Salat sunnah malam hari.”

Mengutip catatan detikHikmah, waktu yang paling utama Sebagai melaksanakan salat tahajud adalah Ke sepertiga malam terakhir, yakni Ke jam 1 dini hari sampai menjelang waktu Subuh.

Untuk waktu tersebut, Allah SWT turun Di dunia Sebagai mendengar permohonan dan permintaan ampun para hamba-Nya dan dia tidak Akansegera menolaknya. Untuk suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Kerjakanlah salat malam, Lantaran salat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh Sebelumnya kamu dahulu, juga suatu jalan Sebagai mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, juga sebagai penebus Ke segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan Penyakit Bersama badan.” (HR Imam Tirmizi & Ahmad)

(ilf/fds)