Jakarta –
Salah satu Kebiasaan yang kerap dilakukan Komunitas Indonesia Setelahnya Lebaran adalah halalbihalal. Kegiatan ini dimaknai sebagai momen silaturahmi.
Samping Itu, inti penting Didalam halalbihalal adalah saling meminta maaf Sebagai menyempurnakan ibadah puasa yang sudah dilakukan Pada satu bulan. Kegiatan ini biasanya dilakukan antarkeluarga, Di sebuah organisasi, perusahaan atau suatu kelompok Komunitas.
Sebenarnya Sebelum kapan Kebiasaan halalbihalal ini ada Ke Indonesia? Ternyata ada sejumlah versi soal sejarah Kebiasaan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti dan Makna Istilah Halalbihalal
Melansir laman Balai Bahasa Jawa Di, istilah halalbihalal berasal Didalam bahasa Arab. Tetapi, Di bahasa Arab sendiri istilah ini tidak digunakan.
Supaya istilah halalbihalal tidak bisa diartikan secara harfiah Sebab ‘halal’ sendiri artinya ‘boleh’ dan ‘Bankindonesia’ artinya ‘Didalam’. Jika diartikan secara harfiah yakni ‘boleh Didalam boleh’, maka artinya tidak tepat.
Tetapi, jika ditelusuri lagi makna kata ‘halal’ bisa berasal Didalam kata ‘halla‘. Di kamus bahasa Arab, ‘halla‘ punya tiga arti yakni (1) halla al-habl yang artinya ‘benang kusut terurai kembali’, (2) halla al-maa’ yang artinya ‘air keruh diendapkan’, dan (3) halla as-syai yang artinya ‘halal sesuatu’.
Ke Indonesia, halalbihalal Di Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi IV punya arti ‘hal maaf-memaafkan Setelahnya menunaikan ibadah puasa, biasanya diadakan Ke sebuah tempat (auditorium, aula, dsb.) Didalam sekelompok orang’.
Sejarah Halalbihalal Versi 1
Istilah halalbihalal berasal Didalam kata ‘alal behalal’ dan ‘halal behalal’. Kata tersebut tercantum Di kamus Jawa-Belanda yang dibuat Didalam Dr Th Pigeaud tahun 1938.
Arti lainnya Didalam istilah alal behalal adalah ‘datang’ atau ‘pergi’. Alal behalal dimaknai sebagai cara memohon maaf atas Kesalahan Individu kepada orang tua atau lainnya usai bulan puasa.
Adapun halal behalal maknanya berbeda sedikit yakni ‘datang’ atau ‘pergi’ Sebagai saling memaafkan Ke waktu Lebaran. Lantas, bagaimana halal behalal dikenal sebagai halal bihalal?
Melansir laman Kementerian Ekonomi dan PMK, istilah halalbihalal bermula Didalam pedagang martabak asal India. Pedagang tersebut berjualan Ke Taman Sriwedari Solo Disekitar tahun 1935.
Ke zaman itu, martabak adalah Makanan Terbaru Ke mata warga Indonesia. Pedagang mempunyai pembantu yang merupakan seorang pribumi.
Pembantu tersebut Lalu mempromosikan martabak Didalam istilah ‘martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal’. Mulai Didalam Di Itu, halal behalal menjadi tak Asing Ke telinga warga Solo.
Lalu, warga pun menggunakan halal behalal sebagai istilah pergi Ke Sriwedari Ke hari Lebaran. Lalu, halalbihalal pun berkembang hingga Di ini.
Sejarah Halal Bihalal Versi 2
Versi sejarah halalbihalal lainnya dituturkan Didalam Ahmad Fatoni Di Bacaan Guru Menulis Spirit Literasi Didalam Ahmad Thohir Peregangan, dkk (2022) bahwa halalbihalal merupakan hasil kreasi pendiri Nahdlatul Ulama yakni KH Wahab Chasbullah.
Kala itu, KH Wahab berkolaborasi Didalam Bung Karno Ke 1948. Mereka sepakat Sebagai menjadikan halalbihalal sebagai solusi atas ancaman integrasi Didalam kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (Ke/TII).
Halalbihalal ini diusulkan Didalam KH Wahab dan disetujui Didalam Bung Karno. Di itu ia menyebut istilahnya sebagai ‘Silaturahmi Nasional’.
Tetapi, sang kiai Lalu berpikir bahwa istilah tersebut perlu dimodifikasi Supaya lahirlah istilah halalbihalal. Di pandangan KH Wahab, halalbihalal dilatarbelakangi keresahannya Pada Kebugaran bangsa.
Di itu Indonesia Di dihujani pemberontakan Ke/TII dan PKI. Menurut KH Wahab, utang piutang hak kemanusiaan tak bisa dihapus kecuali Didalam saling meminta maaf.
(cyu/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Sejarah Halalbihalal, Dipopulerkan Pedagang Martabak Asal India?