Jakarta –
Joko Widodo ditugaskan sebagai Ketua Task Force (gugus tugas) Penanggulangan Bencana Badan Kajian dan Pembaharuan Nasional (BRIN). Bukan Kepala Negara, siapa Joko Widodo?
Untuk laman Google Scholar, Joko Widodo tercatat sebagai seorang ilmuwan BRIN. Penelitiannya Di lain mengenai penginderaan jauh, geosains, radar apertur sintetis, lingkungan, dan ilmu informasi.
Dikutip Bersama laman BRIN, Joko Widodo SSi MSi PhD bertugas Ke Pusat Kajian Geoinformatika BRIN. Bidang ilmunya meliputi geografi, synthetic aperture radar, dan sains lingkungan, sedangkan keahliannya Ke bidang penilaian dampak lingkungan dan radar apertur sintetis interferometrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke 28 April tahun ini, ia Menyambut Pengakuan Best Leader Untuk rangka peringatan empat tahun BRIN, Ke Di rekan-rekan lain. Ke kegiatan ini, BRIN salah satunya memberi Pengakuan Untuk 12 sivitas sebagai SDM Iptek kategori Periset Berkinerja Tinggi dan 7 sivitas kategori SDM Manajemen Iptek Berkinerja Tinggi.
Pembelajaran Joko Widodo
BRIN mencatat, Joko Widodo merampungkan Langkah doktor (S3) Computer Science and Information Processing Ke Chiba University, Jepang. Untuk profil LinkedIn, Joko Widodo juga mencantumkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai almamaternya Ke jenjang S1.
Joko Widodo menekuni geografi Ke UGM Ke 1993-1999. Ia Setelahnya Itu melanjutkan studi jenjang magister bidang ilmu lingkungan Ke Universitas Indonesia (UI) Ke 2009-2011.
Penanganan Bencana Sumatera
Yang Berhubungan Bersama penanggulangan bencana Sumatera, Joko Widodo Mengungkapkan task force BRIN mengaktifkan sejumlah unit reaksi cepat atas dampak bencana. Termasuk Ke antaranya yaitu pemetaan berbasis satelit, penyediaan air bersih dan air siap minum, dan mobilisasi tenaga Kesejaganan dan Dukungan psikososial.
Pemetaan Area Prioritas
Ia menjelaskan, Skuat pemrosesan data satelit BRIN memetakan area Genangan Air secara cepat Sebelum awal peristiwa Bersama data radar Sentinel-1 yang dapat menembus hujan dan awan.
“Data ini sangat penting Untuk memahami sebaran genangan terkini dan mendukung penentuan prioritas penanganan Ke lapangan,” kata Joko Widodo Ke Diskusi internal, Minggu (30/11/2025), dikutip Bersama laman BRIN.
Peta persebaran Genangan Air Aceh-Sumatera Utara tersebut Setelahnya Itu disebar Hingga pemda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai komunitas geospasial.
Joko menjelaskan, penyediaan air kemasan yang tidak mencukupi kebutuhan Kelompok dan infrastruktur setempat yang terganggu membuat kebutuhan air minum menjadi prioritas. Ke Di penyiapan Unit Air Siap Minum (Arsinum) BRIN Untuk tanggap darurat, task force BRIN menjajaki kerja sama pengiriman air minum lewat jalur udara Bersama TNI AU.
Sambil Itu, sambungnya, operasi drone dan Skuat survei lapangan disiapkan Untuk memetakan secara langsung Kebugaran Daerah terdampak bencana longsor dan Genangan Air. Termasuk Untuk Lokasi ini yaitu titik-titik yang belum bisa diakses lewat jalur darat.
Secara keseluruhan, upaya gugus tugasnya difokuskan Ke Ke intervensi realistis, cepat, dan berbasis data Untuk menentukan lokasi prioritas agar Dukungan tepat sasaran dan berdampak langsung Untuk warga.
“Kami tidak Bisa Jadi turun Ke semua titik, tetapi kami bisa fokus Ke area strategis dan Menyediakan solusi Keahlian yang paling dibutuhkan,” ucapnya.
Sebagai respons tanggap darurat medis dan psikososial, Joko Widodo mengatakan pihaknya juga menyiapkan tenaga Kesejaganan, psikolog, dan ahli Kesejaganan lingkungan.
(twu/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Profil Joko Widodo, Lulusan UGM yang Pimpin Satgas Penanggulangan Bencana BRIN











