Jakarta –
Lulusan 2 kampus top Hingga Australia ini kaget. Di melamar pekerjaan, ternyata Langkah studi (prodi)nya tak diakui alias tak terakreditasi. Mereka Beban hingga akhirnya melayangkan gugatan class action!
Dua kampus top yang bermasalah itu adalah University of Newcastle dan Western Sydney University, demikian dilansir Bersama ABC Australia via detikcom, Rabu (8/10/2025) dikutip Kamis (9/10/2025).
Prodi tak terakreditasi itu adalah Bachelor of Medical Engineering (honours) University of Newcastle Di 2018 dan 2019, serta Langkah Master of Advanced Imaging (MRI) Hingga Western Sydney University.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lulusan Beban-Karier Terhambat
Beberapa lulusannya kaget Di melamar pekerjaan menggunakan ijazah Bersama dua prodi Hingga dua kampus itu. Salah satunya adalah Vera Lawless, penggugat class action Hingga University of Newcastle.
Vera menangis Di menceritakan dirinya Merasakan Beban bertahun- dan ‘kehilangan kesempatan’ Dari ia lulus kuliah. Vera mulai Merencanakan Sebagai mendaftar Hingga prodi Metode medis Mutakhir University of Newcastle Di 2017. Di itu, ia punya banyak harapan soal prospek kariernya Hingga masa Di.
Vera Sebelumnya Itu terdaftar Hingga Langkah serupa yang sudah terakreditasi Hingga sebuah universitas Hingga Adelaide, tetapi harus pindah Hingga Newcastle Sebagai mengikuti pasangannya yang bekerja Hingga Angkatan Udara Australia (RAAF).
Di itu, situs universitas menyebutkan kalau gelar tersebut Berencana membantu mahasiswa mereka Berencana “bepergian Hingga seluruh dunia Bersama pengakuan internasional Melewati Engineers Australia”. Hingga Australia, jika sebuah gelar terakreditasi Bersama lembaga Engineers Australia, kualifikasinya diakui Hingga seluruh dunia berdasarkan perjanjian internasional yang disebut Washington Accord.
Vera mengatakan ia juga Memperoleh penjelasan secara lisan kalau Langkah tersebut sudah terakreditasi Bersama Engineers Australia.
“Selesai pertemuan itu, saya mengatakan Hingga tunangan, ‘Ini luar biasa. Semua yang saya harapkan. University of Newcastle menawarkan gelar Metode medis Mutakhir, dan itu terakreditasi,” ujar Vera.
Di Desember 2020, universitas tersebut mengirim email kepada mahasiswa yang mengonfirmasi jika programnya tidak terakreditasi dan mengatakan: “Terjadi Kesalahan Individu Untuk informasi yang diunggah Hingga situs tentang pengakuan profesional.”
“Mengetahui kalau tidak terakreditasi Setelahnya saya sudah membuat keputusan pindah, Setelahnya saya mengikuti tunangan saya dan pindah Bersama Langkah yang sudah terakreditasi yang membuat saya nyaman, ini benar-benar membuat hati saya hancur,” kata Vera.
Vera mengatakan kurangnya akreditasi membuatnya tidak bisa bekerja, ketika kembali mengikuti suaminya yang ditugaskan Hingga California.
“Kesempatan yang hilang Bisa Jadi itu kesimpulannya, terutama Hingga Amerika. Kami tinggal Hingga California. Silicon Valley ada Hingga Di mata, puncaknya dunia Metode,” katanya.
Selain Memperoleh utang HECS, atau utang Di pemerintah Sebagai biaya kuliah, sebesar $45.000, Vera mengaku ketidakpastian membuatnya Merasakan tekanan mental yang berat dan pilihan lainnya Hingga Australia Bersama Sebab Itu terbatas.
Kisah lainnya datang Bersama Andreas Sklavos, penggugat utama class action Hingga University of Newcastle Di Februari 2025 lalu. Ia mengatakan pilihan kariernya sangat terbatas tanpa akreditasi.
Andreas menempuh satu tahun tambahan kuliah Sebagai Memperoleh akreditasi, yang tidak dibiayai Bersama universitas, Supaya utang HECS-nya membengkak menjadi $55.000.
“Kalau akreditasi bukan Bersama Sebab Itu hal yang penting, tidak ada gunanya mendapatkannya Dari awal. Tapi faktanya, tanpa akreditasi ini kariermu terhenti,” kata Andreas.
Ia mengatakan para ‘engineer’ tanpa akreditasi Bisa Jadi harus diawasi dan kesulitan Memperoleh asuransi tanggungan.
“Itu (akreditasi) diiklankan Hingga situsnya. Itulah alasan mengapa kita memilih kuliah Hingga universitas ternama seperti Newcastle: kita menganggap semua yang mereka tawarkan sudah terakreditasi, andal, dan Berencana membawa kita maju Untuk hidup,” tegas Andreas.
Andreas mengatakan Beban akibat masalah ini mempengaruhi Kesejaganan mentalnya dan membuatnya Merasakan sulit tidur serta sakit kepala.
University of Newcastle bantah pernyataannya menyesatkan. Di Desember 2023, University of Newcastle akhirnya Memperoleh akreditasi Sambil Bersama Engineers Australia, tetapi hanya Sebagai mahasiswa yang memulai studi Dari 2020.
Universitas tersebut membela diri Untuk gugatan ‘class action’ dan mengatakan materi tambahan yang diterbitkan Hingga situs Langkah-nya sudah menjelaskan kalau mereka ‘Untuk mengajukan’ akreditasi.
“Universitas membantah bahwa pernyataan yang diterbitkan mengenai akreditasi, jika dibaca Untuk konteks, bersifat menyesatkan atau menipu, dan juga membantah bahwa pernyataan tersebut diterbitkan Sebagai tujuan komersial,” kata penasihat hukum universitas, Daniel Bell.
Mutakhir Tahu Bersama Perekrut Di Melamar Kerja
Sedangkan Othniel Antwi adalah penggugat utama Untuk ‘class action’ kedua Di Western Sydney University yang diajukan Hingga Lembaga Proses Hukum Di Juni 2025 lalu. Bayangkan, Othniel mengetahui bahwa prodinya, Master of Advanced Imaging (MRI) Hingga Western Sydney University tak terakreditasi Bersama perekrut Di melamar pekerjaan.
Seorang perekrut kerja memberi tahu kalau gelarnya tidak diakui Bersama Badan Regulasi Praktisi Kesejaganan Australia (APHRA).
“Rasanya sangat sulit. Itu benar-benar menghancurkan hidup saya. Saya tidak tahu harus percaya siapa. Saya benar-benar sangat terpukul,” kata Othniel.
Padahal, Othniel mengatakan universitas telah meyakinkannya kalau Langkah tersebut terakreditasi dan Berencana memberinya karier yang menguntungkan dan memuaskan.
Akan Tetapi ketika ia menindaklanjuti peringatan Bersama perekrut, universitas memberitahunya Di Februari 2025 ini jika Langkah tersebut tidak terakreditasi dan ia tidak Berencana bisa terdaftar Hingga APHRA.
Seminggu Lalu, universitas Memperkenalkan Langkah tersebut ditangguhkan Sebagai mahasiswa Mutakhir. Menyelesaikan Langkah itu membuat pria berusia 25 tahun yang kini menganggur itu Memperoleh utang sebesar AU$55.000.
“Itu benar-benar menghancurkan hati, tapi Justru itu bukan Pada tersulit. Saya rasa Pada tersulit adalah beban emosional dan mental yang saya alami. Rasa sakit Lantaran Mengetahui bahwa karier masa Di saya Bersama Sebab Itu tidak ada. Saya merasa sangat tidak berdaya,” kata Othniel.
Western Sydney University, yang juga membuka kampus Hingga Surabaya-Indonesia ini, menolak Memberi komentar.
Pemerintah Australia Mutakhir-Mutakhir ini Memperkenalkan peninjauan Di Tertiary Education Quality and Standards Agency (TEQSA), lembaga yang bertanggung jawab memastikan kepatuhan Di hukum.
“Ada argumen yang kuat bahwa TEQSA perlu Memperoleh alat yang lebih baik agar dapat turun tangan dan bertindak jika diperlukan Untuk kepentingan publik,” kata Pembantu Ri Pembelajaran Jason Clare bulan lalu Di Memperkenalkan peninjauan tersebut.
“Dan agar dapat merespons risiko sistemik, tidak hanya soal kepatuhan Bersama penyedia Pembelajaran individual,” tegasnya.
(nwk/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Prodi Tak Terakreditasi, Lulusan 2 Kampus Top Australia Kena Mental hingga Gugat











