Prank Pura-pura Mati Ala Hewan, Begini Penjelasan Ilmiahnya



Jakarta

Pernah lihat seekor hewan seperti pura-pura mati atau tidak bergerak sama sekali Di waktu tertentu hampir seperti Di hipnotis? Reaksi unik yang dikenal Bersama sebutan tonic immobility ini dimiliki beberapa hewan tertentu.

Trend Populer ini merupakan refleks bertahan hidup Di berbagai hewan, baik Di alam liar maupun hewan yang sudah terbiasa berinteraksi Bersama manusia. Hewan yang Memperoleh mekanisme tonic immobility Memperoleh berbagai tujuan, seperti melindungi diri Bersama predator, Memikat pasangan, atau Justru berburu.

Dikutip Bersama laman Shark Trust, tonic immobility adalah keadaan Di mana hewan menjadi sangat pasif atau tidak bergerak sama sekali, Justru Di situasi yang mengancam nyawa mereka.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trend Populer ini sering kali dipicu Dari faktor eksternal, termasuk posisi tubuh terbalik atau ketegangan Sebab berinteraksi Bersama predator atau manusia.

Di Situasi ini, hewan-hewan yang mengalaminya Akansegera Merasakan detak jantung dan pernapasan yang menurun. Tidak jarang mereka terlihat seperti sudah mati. Tonic immobility dipengaruhi Dari sistem saraf parasimpatik dan neurotransmiter seperti dopamin, yang berperan penting Di mengatur respons tubuh Pada Tekanan.

Kendati Trend Populer ini terlihat seperti hipnotis, sebenarnya hal ini adalah respons fisiologis Pada Situasi Tekanan atau ancaman.

Mengapa Tonic Immobility Bisa Terjadi?

Tonic immobility bisa terjadi secara alami Di banyak spesies, tetapi Di banyak Perkara Pidana Hukum Trend Populer ini lebih sering dipicu Dari manusia. Misalnya, banyak hewan yang menjadi sangat pasif Pada dibalik Di punggungnya.

Posisi ini secara alami memicu respons tonic immobility. Di dunia hewan, hal ini sering digunakan sebagai strategi bertahan hidup Bagi melindungi diri Bersama predator yang lebih besar.

Akan Tetapi, tonic immobility tidak hanya terjadi Sebab ancaman eksternal. Beberapa spesies juga menggunakannya sebagai Cara berburu atau Justru Bagi Memikat pasangan. Akan Tetapi, hingga Pada ini ilmuwan masih meneliti alasan dibalik adanya Trend Populer ini.

Daftar Hewan yang Memperoleh Mekanisme Tonic Immobility

Berikut adalah beberapa hewan yang diketahui Memperoleh mekanisme tonic immobility Bersama berbagai sumber.

1. Orca(Paus Pembunuh)

Orca diketahui menggunakan mekanisme tonic immobility sebagai Cara berburu. Di beberapa Perkara Pidana Hukum, orca membalikkan hiu atau ikan pati Di posisi terbalik Supaya mereka menjadi lemas.

Sebagai contoh, Di tahun 1997 seekor orca Di Kepulauan Farallon membalikkan hiu putih besar Di 15 menit, hal ini memungkinkannya melumpuhkan hiu tersebut.

2. Ikan Cichlid (Cichlidae)

Beberapa jenis ikan cichlid terutama yang berasal Bersama Amerika Ditengah menggunakan tonic immobility Bagi memancing mangsa. Mereka berpura-pura mati dan tampak membusuk. Hal ini Memikat predator yang Sebab tertarik Bersama bangkai. Ketika predator mendekat, ikan cichlid Akansegera bangun dan menyerang mereka.

3. Bebek

Beberapa spesies bebek juga Menunjukkan perilaku tonic immobility ketika dihadapkan Bersama predator. Mereka Akansegera berpura-pura mati Bagi menghindari serangan, Kendati tak jarang predator tetap memangsanya.

4. Ular Baby Brown (Storeriadekayi)

Ular baby brown Akansegera berperilaku seperti tidak bernyawa ketika didekati pemangsa atau peneliti. Mereka Akansegera tetap diam Justru Sesudah diganggu. Mereka berlagak seperti sudah mati Bagi menghindari bahaya.

5. Kelinci

Di kelinci, tonic immobility terjadi ketika mereka Di balik Di punggung mereka. Respons fisiologisnya termasuk penurunan detak jantung dan pernapasan, Kendati kadar hormon Tekanan seperti kortisol Meresahkan.

6. Buaya

Buaya juga Merasakan mekanisme tonic immobility ketika Di balik Di punggung mereka. Penurunan aliran darah Di otak yang disebabkan Dari posisi terbalik ini menyebabkan Situasi seperti sinkop atau pingsan yang Sesudah Itu mengarah Di tonic immobility.

(pal/pal)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Prank Pura-pura Mati Ala Hewan, Begini Penjelasan Ilmiahnya