Pertama Di Indonesia, ITB Pamer Pabrik Katalis Merah Putih Di KSTI 2025



Jakarta

Institut Ilmu Pengetahuan Bandung (ITB) pamerkan hasil Pembaharuan periset Di Konvensi Sains dan Ilmu Pengetahuan (KSTI) 2025, salah satunya pabrik katalis pertama Di Indonesia.

Menurut Rektor ITB Prof Tatacipta Dirgantara, pihaknya sangat mendukung Eksperimen Di bidang katalis hingga kelapa sawit. ITB pun telah menggandeng beberapa pihak Bagi Menyusun Pembaharuan tersebut.

“Tadi kami menandatangani nota kesepahaman Di ITB, Badan Pengelola Dana Perkebunan Bersama Pertamina dan PT Pindad Bagi menghilirkan produk-produk ITB terutama yang Yang Berhubungan Bersama Bersama bensin sawit, katalis agar dapat mendukung ketahanan energi nasional,” ujarnya Di Gedung Sabuga ITB Di Kamis (7/8/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di pameran KSTI, ITB menampilkan informasi mengenai pembangunan pabrik katalis dan hasil produknya. Rancangan tersebut kini dinamakan Pabrik Katalis Merah Putih.

“Tahun 2020 akhirnya didirikan PT Katalis Energi Indonesia Di Indonesia. Sesudah Itu Di tahun 2022 akhir hingga tahun 2023 itu sudah mulai produksi PT KSI,” tutur Megy sebagai penanggung jawab pameran Pabrik Katalis Merah Putih Pada ditemui Di booth pameran milik ITB.

Perempuan yang juga mahasiswa S2 sekaligus asisten laboratorium ITB tersebut mengatakan Pabrik Katalis Merah Putih didirikan Bersama berkolaborasi Bersama PT Pertamina Lubricants dan PT Pupuk Kujang Cikampek.

“Dari Sebab Itu kita sama-sama kerja sama, berkolaborasi, Bersama satu visi, satu tujuan, Bagi Menyusun Pabrik Katalis Merah Putih ini,” katanya.

Fungsi Pabrik Katalis Merah Putih

Megy menjelaskan pabrik dibangun Bagi memenuhi kebutuhan katalis Di negeri. Terutama Bagi industri kimia, pengilangan Migas, dan industri energi.

Produksi katalis ini utamanya Bagi bahan bakar hijau (green fuel). Pabrik tersebut bertujuan Memangkas ketergantungan Perdagangan Masuk Negeri katalis, memenuhi kebutuhan Di negeri, serta mendukung energi Mutakhir terbarukan (EBT).

Katalis sendiri merupakan zat yang mampu mempercepat reaksi kimia. Katalis juga sekaligus mengarahkan jalannya reaksi kimia Di proses mengubah bahan baku menjadi produk yang diinginkan.

“Katalis itu sebenarnya fungsinya mempercepat reaksi, tapi tidak ikut mereaksi. Tapi dia juga mengarahkan, kita ingin produk yang seperti apa sih, itulah fungsinya katalis,” kata Megi.

Megi Menyediakan analogi, misalnya biasanya kita memasak mie Di waktu 5 menit. Ternyata ada suatu alat Ilmu Pengetahuan (katalis) yang bisa memasak mie Pada waktu 2 menit.

Adapun kapasitas produksi pabrik ini bisa mencapai 800 ton per tahun. Bersama adanya pabrik katalis buatan ilmuwan negeri ini, diharapkan dapat Memangkas ketergantungan Indonesia Di Perdagangan Masuk Negeri katalis dan Memperbaiki kemandirian energi nasional.

Katalis Merah Putih Ramah Lingkungan

Selain fungsinya yang bisa mempercepat produksi bahan bakar, Pabrik Katalis Merah Putih ramah lingkungan. Megy menerangkan hal itu bisa terjadi Lantaran pabrik katalis memanfaatkan pengelolaan sawit.

“Dari Sebab Itu kita bener-bener Dari Sebab Itu Di Energi Hijau, Dari Sebab Itu Lantaran Di tanaman sawit, artinya Di biomasa, harapannya tuh kita lebih ramah lingkungan,” kata Megy.

“Lantaran sumber energi fosil ternyata kan banyak karbon, banyak Permasalahan-Permasalahan lingkungan, harapannya Bersama adanya kegunaan sawit, Di satu sisi Permasalahan lingkungannya lebih ramah lingkungan, kita mempulihdayakan petani-petani lokal kami Di perkebunan sawit,” sambungnya.

Pabrik Katalis Merah Putih juga merupakan jawaban Di Lebihterus berkurangnya Migas fosil Di 2030 Di atas. Agar peneliti dapat mulai Menyusun katalis semodel ini.

Rektor ITB mengatakan, selain Pabrik Katalis Merah Putih, produk Pembaharuan ITB lainnya telah banyak yang dilirik industri. Ia berharap ajang KSTI ini Lebihterus membuka jalan kerja sama Bersama perusahaan besar.

“Di Itu Pada pameran ini juga banyak dipamerkan produk-produk Eksperimen Di ITB dan Di universitas lain yang sebagian sudah siap Bagi dihilirkan menjadi industri,” kata Tatacipta.

Pejabat Tingginegara Belajar Tinggi, Sains, dan Ilmu Pengetahuan (Mendiktisaintek) Di kesempatan yang sama turut Merangsang ITB Bagi memaksimalkan pemanfaatan Pembaharuan yang dilahirkan. Ia berharap produk Eksperimen Di Indonesia bisa mencapai skala besar.

“Nantinya Akansegera ditujukan atau dihubungkan Bersama industri-industri, harapannya adalah produk-produk Eksperimen itu berlanjut Bersama skala yang lebih besar, Agar betul-betul muncul industri-industri Mutakhir berbasis sains dan Ilmu Pengetahuan,” ujar Brian.

(cyu/nah)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Pertama Di Indonesia, ITB Pamer Pabrik Katalis Merah Putih Di KSTI 2025