Jakarta –
Suatu penjajahan berkaitan erat Bersama perbudakan. Perbudakan adalah Situasi seseorang Di bawah kepemilikan orang lain. Tindakan perbudakan menempatkan seseorang Di kekuasaan orang lain Agar orang tersebut tidak mampu menolak suatu pekerjaan.
Tetapi, Mungkin Saja ada banyak yang tidak mengetahui bentuk perbudakan lain yang kurang dikenal. Perbudakan tersebut terjadi Melewati Rumah tangga penjajah.
Sebuah Studi yang dilakukan Bersama ahli sejarah Timo McGregor Membeberkan bahwa banyak penduduk asli yang diperbudak Di Rumah tangga penjajah, Walaupun secara resmi mereka dibebaskan Di perbudakan.
Menurut McGregor, Walaupun Aturan kolonial sering Mengungkapkan bahwa penduduk asli harus mempertahankan kebebasan mereka, Di kenyataannya perbudakan penduduk asli tetap terjadi Di skala besar, terutama Di abad Hingga-17.
“Pemanfaatan tenaga kerja pribumi sangat penting Untuk perkembangan awal koloni-koloni kecil dan Terbaru ini,” jelas McGregor yang merupakan NWO-Veni Research Fellow Di Institut Sejarah, Leiden University, Belanda.
Pada ini, McGregor Merasakan dana hibah Di NWO-Veni Sebagai melakukan Studi bertajuk “Households and Enslavement in the Seventeenth-Century Dutch Empire”.
Perbudakan Tersembunyi Di Rumah Tangga
Hubungan kerja Di penjajah dan penduduk asli sering disembunyikan Di dokumen resmi sebagai hubungan kerja sukarela, seperti pekerja Rumah tangga.
“Mereka, misalnya digambarkan sebagai pekerja Rumah tangga. Ini seharusnya merupakan hubungan kerja bebas, tetapi sering kali menyembunyikan bentuk kerja paksa,” terang McGregor dikutip Di laman Leiden University.
Pekerja pribumi ditempatkan Di Rumah tangga Sebagai melunasi hutang atau sebagai hukuman atas Kartu Peringatan politik. Banyak Di hubungan ini awalnya seperti sukarela, tetapi seiring waktu hubungan ini berubah menjadi perbudakan yang terstruktur.
McGregor, yang Sebelumnya Itu telah mempelajari perbudakan Di Suriname menambahkan bahwa perbudakan telah terjadi Di seluruh dunia. Tetapi, masih banyak yang kurang memahami bagaimana sistem hukum dan sosial mendukung proses perbudakan ini.
Di penelitiannya McGregor Berorientasi mempelajari Amerika Selatan dan Maluku, Sebab dua Lokasi ini Memperoleh pola yang serupa Di hal perbudakan.
Kekuasaan Di Rumah Tangga Kolonial
Salah satu hal Memikat Di Studi yang dilakukan Bersama McGregor adalah pengaruh besar yang dimiliki kepala Rumah tangga atas anggota Rumah tangga lainnya, termasuk pembantu.
“Di abad Hingga-17, Di seluruh dunia kepala Rumah tangga Memperoleh kewenangan hukum yang signifikan atas anggota Rumah tangga. Mulai Di keluarga hingga pembantu,” kata McGregor.
Pola ini memungkinkan penerapan prinsip perbudakan Di berbagai Kekayaan Budaya Dunia, baik Di Daerah kolonial maupun Di luar kolonialisme.
Di Lokasi jajahan, kekuasaan kepala Rumah tangga sering diterima begitu saja. Hal ini menciptakan pola yang dapat dianalisis Bersama Detail Sebagai memahami bagaimana hukum perbudakan dan apa saja kesamaan serta perbedaan Di bentuk-bentuk perbudakan Di berbagai Kekayaan Budaya Dunia.
Melewati penelitiannya, McGroger Melakukanlangkah-Langkah memetakan bagaimana perbudakan Di Rumah tangga terjadi dan bagaimana hal ini Yang Berhubungan Bersama Bersama sistem hukum yang lebih besar.
(nah/nah)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Perbudakan Rumah Tangga, Yang Terabaikan Di Sejarah Kolonial Belanda