Peneliti Sebutkan Beragam Ancaman Keselamatan Paus & Lumba-lumba, Termasuk Wisata



Jakarta

Awal September lalu sempat viral 50 ekor paus mati terdampar Di Pantai Pureman, Kecamatan Pureman, Alor Nusa Tenggara Timur.

Paus dan lumba-lumba termasuk Untuk ordo Cetacea. Akan Tetapi, sekarang sudah digabungkan Didalam ordo yang berkuku, Supaya termasuk ordo Cetartiodactyla.

Berdasarkan data yang dipaparkan Peneliti Ahli Madya Pusat Eksperimen Oseanografi Badan Eksperimen dan Pembaharuan Nasional (BRIN), Dr Achmad Sahri, kejadian Cetacea terdampar lebih banyak dilaporkan Di 2012 Di atas.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Didalam jumlah Tindak Kejahatan terdampar tertinggi adalah Di Maret dan Agustus. Sambil Itu, kejadian Cetacea terdampar paling rendah adalah Di Desember.

Ancaman Keselamatan Paus dan Lumba-lumba

Ada banyak ancaman Pada keselamatan Cetacea, Di antaranya wisata, kegiatan perikanan, jalur perkapalan, perburuan, kegiatan migas dan Lini Di Keselamatan, polusi air, sampah padat, hingga perubahan habitat utamanya Sebagai lumba-lumba air tawar.

“Kalau ada lumba-lumba, berhenti 50 meter Didalam lumba-lumba dan biarkan lumba-lumba itu yang datang Di kita. Kalau tidak, lumba-lumba itu yang bisa tertabrak dan sebagainya,” kata Dr Putu LK Mustika, Peneliti College of Science and Engineering James Cook University, Queensland, Australia Untuk Media Lounge Discussion (Melodi) secara daring (25/9/2024).

“Kalau ada paus, kita berhenti 150 meter Didalam paus dan biarkan pausnya yang mendekati kita,” jelasnya.

Perempuan yang Memiliki nama panggilan Icha itu mengingatkan, apabila Komunitas menemukan kumpulan lumba-lumba, maka jangan menghadang atau membuntuti Lantaran dapat merusak kohesi sosial mereka dan membuat mereka Beban.

“Dan kalau mereka panik, mereka bisa sakit, dan mereka bisa terdampar,” kata Icha.

Sambil Itu, Sebagai kejadian yang ada Di Alor sendiri dikarenakan tidak ada nekropsi (bedah bangkai hewan), maka tidak dapat disimpulkan penyebab terdamparnya sekumpulan paus tersebut.

Di 1995 hingga 2021 terdapat 26 spesies Cetacea yang dilaporkan terdampar. Didalam 568 kejadian terdampar, 7,6% kejadian terdampar massal dan 92,4% kejadian terdampar tunggal.

Lebih Didalam 52% hewan Cetacea yang terdampar massal, akhirnya mati Di proses penyelamatan.

(nah/pal)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Peneliti Sebutkan Beragam Ancaman Keselamatan Paus & Lumba-lumba, Termasuk Wisata