Peneliti BRIN Perkirakan Meteor Di Cirebon Disekitar 3-5 Meter, Jatuh Di Laut Jawa

Jakarta –

Peneliti Pusat Kajian Antariksa Badan Kajian dan Pembaharuan Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menilai, batu meteor yang melintas Di Cirebon berukuran Disekitar 3-5 meter. Ia turut membandingkan Bersama peristiwa meteor Bone Di 2009.

Menurut Thomas, meteor Cirebon memang berukuran lebih kecil, tetapi cukup menimbulkan gelombang kejut.

“Kalau kita bandingkan Bersama kejadian meteor Bone 2009, yang menimbulkan dentuman keras yang terdengar sampai jarak 10 km dan kaca jendela Rumah warga bergetar, meteor Cirebon ukurannya lebih kecil Akan Tetapi cukup menimbulkan gelombang kejut,” ujar Thomas Untuk blog miliknya, dikutip Selasa (7/10/2025).

Berdasarkan kesaksian warga yang dibagikan Bersama media, ia menyimpulkan beberapa hal. Thomas menyebut terjadi dentuman yang terdengar Di Daerah Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Lalu, terdapat video yang memperlihatkan bola api yang meluncur serta terdapat rekaman CCTV Di pukul 18.35 WIB.

Thomas turut mengatakan, terdeteksi adanya getaran Bersama BMKG Cirebon Di Astanajapura (ACJM) Di 11:39:12 UT (18:39:12 WIB) Di azimut 221 (arah barat daya).

“Ada tambahan informasi Di FB saya, bahwa Di Tasikmalaya juga ada saksi yang melihat objek seperti meteor. Ada juga yang melaporkan dentuman terdengar juga sampai Tegal,” jelas Thomas.

“Di Pekalongan dilaporkan ada yang melihat objek seperti meteor,” imbuhnya.

Lintasan Meteor Di Cirebon

Thomas menyimpulkan berdasarkan fakta-fakta yang didapat, Kejadian Luar Biasa dentuman Di Cirebon dan sekitarnya merupakan meteor yang cukup besar yang melintas Untuk arah barat daya Di selatan Jawa Lalu Ke Daerah Kuningan dan Kabupaten Cirebon Disekitar pukul 18.35-18.39 WIB.

Lalu ketika memasuki atmosfer lebih rendah dan lebih padat Di atas Kuningan dan Kabupaten Cirebon, terjadi gelombang kejut yang Bersama warga terdengar sebagai suara dentuman dan terdeteksi Bersama BMKG Cirebon Di 18.39.12 WIB. Meteor diduga jatuh Di Laut Jawa.

(nah/nwk)