Menurut Pakar, Ini Sebab Orang Percaya Adanya Hantu


Jakarta

Kejadian Luar Biasa Yang Berhubungan Bersama hantu selalu Memikat Untuk sebagian orang. Justru, masih ada banyak orang yang percaya Bersama hantu.

Sebuah jajak pendapat YouGov Ke 2019 menemukan 45 persen orang Amerika percaya Ke hantu. Sambil Ke 2016 jajak pendapat YouGov lainnya Menunjukkan bahwa orang Inggris lebih cenderung percaya Ke roh-roh seram daripada keberadaan Tuhan.

Lantas, mengapa orang percaya Akansegera adanya hantu?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Faktor Orang Percaya Hantu

Menurut Profesor Public Understanding of Psychology Ke University of Hertfordshire, Richard Wiseman ada dua faktor yang mendasarinya.

“Salah satunya adalah Penghayatan pribadi, banyak orang mengaku pernah Merasakan Penghayatan paranormal Setelahnya kehilangan orang yang dicintai,” ujarnya, dikutip Di BBC Science Focus.

“(Faktor) yang lainnya adalah media populer. Sebagian besar Penghayatan tidak sulit Sebagai dijelaskan secara rasional. Misalnya Ke foto, dulu ada banyak eksposur ganda tetapi sekarang tidak begitu banyak. Hantu-hantu semacam itu telah hilang Bersama hadirnya Perekamgambar Telepon Genggam,” imbuhnya.

Menurut Wiseman, kedua faktor ini memanfaatkan berbagai sifat psikologis yang beberapa Ke antaranya bersifat universal, Sambil sifat psikologis lainnya khusus Sebagai orang-orang tertentu. Ia menyebut manusia Memiliki pikiran yang terbuka dan imajinatif.

“Dan kita ingin membayangkan dunia yang tidak Memiliki rasa sakit atau penderitaan, Ke mana orang-orang yang kita cintai masih bersama kita,” ujarnya.

“Kita adalah makhluk yang mencari pola. Dan harga yang kita bayar Sebagai melihat pola yang ada, terkadang menjadi berlebihan dan melihat pola yang tidak ada,” lanjutnya.

Kemampuan Identifikasi Pola dan Antropomorfis

Lebih khusus lagi, Wiseman menghubungkan kepercayaan Ke hantu Bersama Inovasi. Ke 2013, misalnya, sebuah Studi yang dilakukan Ke University of British Columbia menyimpulkan bahwa orang-orang Bersama kecenderungan lebih tinggi Sebagai mengaitkan sifat-sifat manusia Bersama objek non-manusia (antropomorfis), lebih cenderung percaya Ke hantu.

“Orang-orang yang percaya Ke banyak hal ini Memiliki susunan psikologis yang sama,” kata Wiseman.

“Mereka berpikiran terbuka, kreatif, dan Memiliki kemampuan yang cukup tinggi Sebagai menyerap situasi seperti drama atau Layar Lebar, Sebagai mengidentifikasi pola,” jelasnya.

Tetapi, Inovasi bawaan ini dapat dimanfaatkan. Sebuah Studi yang dilakukan Ke 1990-an Bersama psikolog Dr James Houran menemukan orang-orang lebih cenderung percaya Ke hal-hal paranormal jika mereka telah ‘dipersiapkan’. Hal ini adalah istilah psikologis ketika pengenalan stimulus memengaruhi stimulus berikutnya.

“Ia mengajak dua kelompok orang berkeliling gedung bioskop yang sudah tidak digunakan lagi,” terang Wiseman.

“Ia memberi tahu satu kelompok bahwa kegiatan itu adalah tur arsitektur dan mereka tidak Merasakan hal yang aneh. Ia memberi tahu kelompok lainnya bahwa gedung itu berhantu dan, lihatlah, beberapa orang Di kelompok itu mulai Merasakan sesuatu,” katanya lagi

“Ketika ada ambiguitas, sugesti dapat memberi tahu Anda cara memahami, dan cara mengungkapkan apa yang Anda alami. Pesulap dan paranormal menggunakannya sepanjang waktu,” tegasnya.

Kekuatan besar kepercayaan manusia, kemampuannya Sebagai mewarnai dan membentuk cara Di Merasakan realitas, sering kali dapat membuat kita mempercayai hal-hal seperti hantu dan hal-hal jahat seperti teori konspirasi. Tetapi, Wiseman memilih Sebagai Memutuskan sisi optimis Di pedang bermata dua ini.

“Saya pikir kemampuan Sebagai percaya Ke sesuatu, Walaupun buktinya minim, memungkinkan kita melakukan hal-hal yang menakjubkan. Dan sesekali, hantu menuntun kita Hingga pemahaman yang salah. Tetapi, Anda tidak dapat Memiliki salah satu tanpa yang lain. Itulah harga yang kita bayar Sebagai melakukan hal-hal yang menakjubkan,” ungkapnya.

(nah/nwk)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Menurut Pakar, Ini Sebab Orang Percaya Adanya Hantu