Jakarta –
Pembantu Presiden Tim Menteri Belajar Tinggi, Sains, dan Keahlian (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto Mengungkapkan pihaknya Pada ini Ditengah Berusaha agar angka mahasiswa retaker Uji Kompetensi Mahasiswa Belajar Profesi Praktisi Medis (UKMPPD) dapat ditekan. Upaya ini sejalan Di Ide percepatan pemenuhan kebutuhan Praktisi Medis bersama Kementerian Keadaan (Kemenkes).
Mahasiswa retaker UKMPPD adalah mahasiswa yang harus mengulang ujian atau tes Sebagai dapat memperoleh sertifikat kompetensi atau dinyatakan kompeten Di menyandang gelar profesi Praktisi Medis.
“Sebagai kedokteran, kami sudah bertemu beberapa kali Di Pak Menkes. Memang kami juga diminta Dari Pak Pemimpin Negara Sebagai melakukan koordinasi-koordinasi yang kaitannya Di permasalahan kedokteran, termasuk Di ujian kompetensi atau retaker,” ucapnya Di Diskusi Kerja Komisi X Wakil Rakyat Di Mendiktisaintek Di Jakarta, Rabu (16/7/2025), disiarkan Di TVR Dewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Memang angkanya Pada ini Di 17-20%, data yang kami dapatkan. Jumlah yang sangat besar Agar ini sayang sekali, produksi Praktisi Medis kita berkurang Di jumlah yang cukup signifikan,”ucapnya.
Brian Mengungkapkan pihaknya Ditengah meminta proses pendampingan Di kampus-kampus besar kepada kampus-kampus yang Mutakhir guna menyelesaikan Permasalahan mahasiswa retaker agar Memperbaiki kelulusan mahasiswa.
“Kami punya datanya lengkap, kampus mana yang memang tingkat kelulusannya cukup rendah,” ucapnya.
Pertimbangan SPP hingga Kuota
Brian mengatakan Pada ini pihaknya Mengkaji agar kampus tidak Menarik Perhatian SPP lagi Di mahasiswa retaker.
“Kita sudah meminta Sebagai tidak ada SPP Sebab kan mereka sebenarnya sudah tidak kuliah lagi, sudah selesai,” ucapnya.
Ia juga meminta kampus Sebagai Memberi ijazah S1 kedokteran Di mahasiswa bersangkutan.
“Kita meminta ee ijazah diberikan. Kalau ijazah, iya, ijazah SKed-nya,” ucapnya.
Ia menggarisbawahi, Kemdiktisaintek tetap meminta kampus Memberi pembekalan, pelatihan, atau training intensif yang memastikan mahasiswa dapat lulus.
Jika jumlah yang tidak lulus uji kompetensi Di suatu kampus dinilai terlalu banyak, ia mengatakan ada pertimbangan Sebagai Mengurangi kuota penerimaan mahasiswa Belajar profesi Praktisi Medis kampus tersebut Ke depannya.
“Kita Di mencoba diskusi, kalau jumlahnya terlalu banyak yang tidak lulus, barangkali kuotanya nanti kita kurangin. Kita berikan saja Ke kampus-kampus yang memang sudah cukup bagus gitu, Sebagai Merangsang mereka supaya lebih Memperbaiki Standar,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Brian mengatakan Kemdiktisaintek Akansegera Memperkenalkan satgas percepatan Praktisi Medis pekan Didepan Sebagai mendukung penambahan jumlah Praktisi Medis sesuai target Pembantu Presiden Tim Menteri Keadaan Budi Gunadi Sadikin.
Berdasarkan perhitungan satgas, percepatan pemenuhan kebutuhan Praktisi Medis dapat mencapai 60.000 Praktisi Medis umum hingga 2029, ditambah 4.500 Praktisi Medis spesialis.
“Satgas percepatan itu Di teman-teman FK (fakultas kedokteran). Kita minta mereka melakukan konsolidasi. Mereka kemarin sempat menghitung, bisa bertambah Praktisi Medis umum itu 60.000 sampai 2029,” kata Brian.
(twu/nah)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mendikti Godok Penanganan Mahasiswa Retaker buat Percepatan Praktisi Medis











