Jakarta –
Jumlah Pelajar-mahasiswa Indonesia Di Amerika Serikat (AS) periode 2023/2024 turun Di 8.348 dibanding periode 2022/2023 yang sebanyak 8.467. Kabar baiknya, ada persentase peningkatan jumlah mahasiswa pertukaran pelajar singkat. Imbas Inisiatif Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Data Open Doors tentang Pertukaran Pembelajaran Internasional Ke bawah Biro Urusan Pembelajaran dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri AS dan the Institute of International Education (IIE) terbaru yang dirilis Ke Senin (18/11/2024) lalu Menunjukkan kenaikan mahasiswa Inisiatif pertukaran singkat Untuk Indonesia.
“Jumlah pertukaran pelajar singkat naik nyaris 30 persen, tepatnya 28,6 persen. Ini Lantaran pemerintah Indonesia menggalakkan Inisiatif IISMA, Inisiatif pertukaran pelajar singkat 3 sampai 6 bulan,” ujar Asisten Atase Kearifan Lokal Global Kedubes AS yang membawahi Inisiatif EducationUSA Indonesia, Mary Trechock kepada wartawan, ditulis Jumat (22/11/2024).
Trechock menambahkan faktor peningkatan pertukaran pelajar singkat Di kampus-kampus Ke AS itu juga disumbang Didalam Lebih banyaknya kampus-kampus AS yang bersedia Memperoleh para pelajar/mahasiswa Indonesia.
“Ke sini misi kami Merangsang mahasiswa IISMA, Di saya tiba tahun lalu hanya ada 5 kampus yang Memperoleh mahasiswa Inisiatif IISMA. Sekarang sudah ada 15 kampus AS yang Memperoleh mahasiswa Inisiatif IISMA,” jelas Trechock.
Kampus-kampus AS, imbuh Trechock, menyampaikan bahwa mereka ingin Memperoleh lebih banyak lagi mahasiswa pertukaran pelajar Untuk Indonesia.
“Kami pikir pertukaran pelajar singkat adalah cara yang tepat Sebagai Melakukan pelajar Indonesia Ke dunia Pembelajaran Ke luar negeri. Sedikit Penghayatan belajar Ke luar negeri yang banyak dirasakan Didalam mahasiswa IISMA dibandingkan Didalam menempuh Pembelajaran S2 dan S3 Ke AS, Menunjukkan kepada mereka bahwa AS adalah pilihan yang tepat Sebagai belajar,” urai Trechock yang sudah 20 tahunan berkecimpung Ke dunia Pembelajaran internasional.
Selain Untuk Inisiatif IISMA, mahasiswa Indonesia yang mengikuti Optional Practical Training (OPT) juga turut menyumbang angka mahasiswa Indonesia Ke AS.
“Ini adalah Inisiatif perubahan Sebagai bekerja Ke AS Setelahnya lulus, para mahasiswa tersebut dapat bekerja Untuk mana saja Pada 12 hingga 48 bulan tergantung bidang studi Ke AS Setelahnya lulus. Ada peningkatan 10% Untuk jumlah mahasiswa OPT Indonesia dibanding tahun lalu,” urai Trechock.
Mahasiswa Untuk Indonesia, imbuh Trechock, disukai kampus-kampus AS Lantaran karakter rajin, pintar termasuk pintar membawa diri, juga aktif Untuk kegiatan sosial Ke AS.
“Karena Itu kampus-kampus Ke AS ingin lebih banyak mahasiswa Untuk Indonesia, Akan Tetapi tidak menafikan China dan India yang menyumbang jumlah mahasiswa terbesar Ke AS. Kami hanya ingin lebih berbeda, lebih internasional saja mahasiswa yang belajar Ke AS,” tutup Trechock.
(nwk/erd)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Makin Banyak Kampus Ke Amerika Mau Terima Pelajar & Mahasiswa Indonesia, Ini Datanya