Jakarta –
Guru bukanlah peran yang kecil. “Dulu waktu bikin esai LPDP, saya bilangnya mau Karena Itu peneliti. Sepuluh tahun berlalu, saya Karena Itu… guru SMA,” cuit Aishah Prastowo Untuk Thread yang sempat viral Di 2024 lalu.
Aishah merupakan lulusan S3 Engineering Science Universitas Oxford. Ia pun berangkat Hingga Inggris Sebagai Merasakan gelar ini Di usia yang sangat muda, yaitu 23 tahun. Aishah adalah Dibagian Di salah satu generasi paling awal penerima beasiswa LPDP.
Ia mengaku tidak sengaja terjun Hingga dunia Belajar. Pasalnya, Pada itu Di Wabah Internasional COVID-19. Menurutnya Potensi yang besar kala itu adalah mengajar secara online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memiliki gelar akademik luar biasa, langkah guru sekaligus Kepala Sekolah SMA Praxis, Yogyakarta ini Mungkin Saja menimbulkan pertanyaan Untuk benak banyak orang.
“Saya tetap mencintai dunia Eksperimen, tapi kayak love language-nya sekarang berbeda gitu ya,” ucapnya, dikutip Melewati unggahan LPDP Di Jumat (27/6/2025).
Ia mengaku, dulu ingin melakukan Eksperimen sendiri bersama Di alat-alat laboratorium dan sel-sel.
“Kadang kan manusia bisa berencana, tetapi apa yang kita hadapi Di masa Di terkadang tidak sesuai Di apa yang kita rencanakan Sebelumnya,” ujarnya.
Pada menempuh S2 Di Universite Paris Descartes, Aishah juga melakukan pendekatan interdisipliner. Menurutnya, Pada ia studi Hingga luar negeri banyak hal yang ia dapat dan Setelahnya Itu sekarang ia bagikan Hingga siswa-siswi SMA Praxis. Sekolah yang juga dirintisnya ini berbasis science, technology, arts, and mathematics (STEAM).
“Jangan takut atau jangan merasa minder, jangan merasa down kalau dirasa belum Memberi impact yang besar. Justru impact-impact yang kecil ini yang bisa lebih dirasakan buat orang Di Di kita,” pesan Aishah.
Sri Mulyani Ikut Kagum
Pembantu Presiden Tim Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani turut membanggakan sepak terjang Aishah yang menegosiasikan kembali Wacana hidup, tanpa lupa Sebagai berdampak. Menurut Sri Mulyani, Aishah mengingatkan bagaimana setiap langkah, walaupun tidak selalu sesuai Wacana tetap dapat Memberi dampak besar.
“Aishah berangkat Hingga Inggris Sebagai menempuh studi S3 Di @oxford_uni Di usia 23 tahun. Ia memilih sebuah disiplin ilmu yang sangat teknis, yaitu Engineering Science, Akan Tetapi manfaatnya sangat relevan Untuk Indonesia, terutama Sebagai menciptakan alat diagnostik Gangguan yang murah dan bisa diakses Di Area-Area pelosok yang sulit dijangkau,” tulis Sri Mulyani Untuk akun media sosialnya, dikutip Jumat (27/6/2025).
Ia menyebut Di perjalanan Aishah, dapat dipelajari bahwa Wacana hidup dapat berubah, tetapi dedikasi dan cinta kepada ilmu pengetahuan tidak pernah surut.
Menjadi guru tidak berarti meninggalkan passion sebagai peneliti, menurut Menkeu. Malah sekarang Aishah dapat menularkan keahlian dan semangat penelitiannya itu kepada generasi muda, menjangkau lebih banyak orang, dan menciptakan dampak lebih luas.
“Ini contoh bahwa Wacana memang bisa berubah, tetapi dedikasi Berencana tetap menemukan jalannya,” kata Sri Mulyani.
(nah/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Lulusan S3 Oxford ‘Turun Gunung’ Karena Itu Guru, Sri Mulyani Ungkap Rasa Kagum











