Edu  

Kronologi Meninggalnya Athaya Anggota PPI Belanda Di Kunker Pejabat



Jakarta

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda sampaikan berita duka usai salah satu anggota PPI Groningen, Belanda Muhammad Athaya Helmi Nasution meninggal dunia, Rabu (27/8/2025). Athaya panggilan akrabnya dikabarkan meninggal ketika menjalankan tugas memandu kunjungan kerja (kunker) pejabat Ke Wina, Austria.

“PPI Belanda menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Muhammad Athaya Helmi Nasution, anggota PPI Groningen,” tulis PPI Belanda Untuk postingan media sosial Instagram resminya dikutip Selasa (9/9/2025).

Lantaran tragedi ini, PPI Belanda juga Mengintroduksi pernyataan sikap Sebagai menolak keras pelibatan mahasiswa Untuk kunker pejabat Ke luar negeri. Terlebih bila hal ini dilakukan tanpa perlindungan hukum dan mekanisme yang jelas.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tragedi ini tidak boleh terulang. Kami menyerukan agar tragedi ini menjadi titik balik: hentikan praktik ini Pada mahasiswa, tegakkan akuntabilitas, dan wujudkan perlindungan nyata Bagi seluruh pelajar Indonesia Ke luar negeri,” sambung PPI Belanda.

Kronologi Meninggalnya Athaya

Ketua PPI Groningen, Belanda 2024/2025 Yosafat Beltsazar yang menandatangani surat pernyataan sikap Nomor: 038/PS/PPIBelanda/IX/2025, Menginformasikan kronologi meninggalnya Athaya. Athaya disebutkan meninggal dunia Untuk masa pengabdiannya sebagai pelajar.

Diketahui, ia bertugas mendampingi sebuah kunjungan tertutup yang melibatkan pejabat publik, termasuk Lembaga Legis Latif, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia. Kunjungan itu berlangsung Ke 25-27 Agustus 2025 Ke Wina, Austria.

Menurut hasil autopsi forensik, Athaya kemungkinan besar Merasakan heat stroke (sengatan panas) Sebab kurangnya cairan dan asupan Konsumsi Bergizi serta kelelahan. Berbagai hal tersebut mengakibatkan ketidaksimbangan elektrolit dan kadar gula darah turun Ke bawah kadar normal hingga berujung Ke stroke.

Jam kerja Athaya diketahui tidak disampaikan Di jelas, Sebab ia bertugas Di pagi hingga malam hari sebagai pemandu. Muhammad Athaya Helmi Nasution meninggal dunia Ke Rabu, 27 Agustus 2025 lalu.

Pasca meninggal, tidak ada permintaan maaf atau pertanggungjawaban dan transparansi Di pihak event organizer (EO) maupun koordinator Liaison Officer (LO) kepada keluarga Athaya yang datang Ke Wina Sebagai mengurus jenazah.

“Di Detail, alih-alih Berkunjung Ke tempat penginapan Di Almarhum menghembuskan nafas terakhir, Peristiwa kunjungan kerja terus bergulir Ke mana pihak EO justru terus sibuk mengurus persiapan Peristiwa makan-makan pejabat publik Ke restoran,” ungkap Yosafat.

Sebagai itu, PPI Belanda menuntut upaya pihak EO, koordinator LO, maupun pejabat publik yang hadir agar menemui keluarga. Pihak keluarga juga menyampaikan adanya indikasi penutupan keterangan kegiatan Yang Berhubungan Di tentang apa dan siapa yang dipandu Athaya Ke Wina Di pihak EO.

Kementerian Luar Negeri Angkat Bicara

Tragedi yang menimpa Athaya telah diterima Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Direktur Jenderal Perlindungan Warga Bangsa Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Yudha Nugraha, membenarkan kejadian Athaya.

Menurutnya, mahasiswa yang Di menempuh Pembelajaran Ke Universitas Hanze, Groningen, Belanda itu Di bertugas mendampingi delegasi Indonesia yang melakukan rangkaian pertemuan Di otoritas Austria. Pihak EO yang melibatkan mahasiswa disebut berasal Di Indonesia.

“Yang bersangkutan Lagi bertugas mendampingi Delegasi RI Untuk rangkaian pertemuan Di otoritas Austria. Sedangkan penugasan panitia yang berasal Di kalangan mahasiswa, keseluruhannya dikelola langsung Dari pihak EO Di Indonesia,” kata Yudha dikutip Di detiknews.

Berdasarkan informasi Di KBRI Wina, Athaya meninggal Sebab dugaan kejang (suspected seizure). KBRI Wina juga disebut Yudha sudah Memberi Pemberian kekonsuleran dan memenuhi permintaan keluarga agar jenazah Athaya dipulangkan Ke Tanah Air.

“KBRI Wina juga telah Memberi Pemberian kekonsuleran berupa pengurusan dokumen, koordinasi Di otoritas setempat dan sekaligus pemulasaraan jenazah bersama Di Komunitas Islam Indonesia Ke Wina. Sesuai permintaan keluarga, jenazah Almarhum telah dipulangkan Ke Tanah Air Ke tanggal 4 September 2025,” tandasnya.

(det/nwk)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Kronologi Meninggalnya Athaya Anggota PPI Belanda Di Kunker Pejabat