Jakarta –
Kisah inspiratif kali ini datang Bersama lulusan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Ke balik kesederhanaan keluarganya, Ela Dwita Sari, mahasiswi asal Jombang, berhasil membuktikan bahwa keterbatasan tak Karena Itu penghalang untuknya berprestasi.
Ke Wisuda Ke-116 Unesa yang digelar Sabtu (27/9/2025) Ke Graha Unesa lalu, Ela dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Ilmu Pembelajaran (FIP), Unesa. Gadis yang akrab disapa Ela ini lulus Bersama Pembelajaran Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Ia meraih IPK 3,93 Bersama predikat pujian. Gelar tersebut Ela raih Lantaran ketekunan dan semangatnya belajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak Bebani Keluarga, Kuliah Bersama Beasiswa KIP
Ela merupakan anak kedua Bersama dua bersaudara. Ayahnya, Mihartono adalah seorang petani yang juga bekerja sebagai penjahit konveksi. Adapun ibunya, Siti Fatimah, adalah ibu Rumah tangga.
Dari kecil ayah ibunya selalu menanamkan, Pembelajaran adalah Penanaman Modal Asing berharga Untuk masa Didepan. Maka Itu, Ela bertekad Untuk meraih Pembelajaran tersebut.
“Alhamdulillah saya lolos seleksi beasiswa. Saya ingin membuat orang tua bangga Memiliki saya. Saya tidak mau mereka kecewa kalau saya tidak bersungguh-sungguh menjalani kewajiban saya sebagai mahasiswa penerima Dukungan pemerintah,” ungkapnya dikutip Bersama laman Unesa, Rabu (1/9/2025).
Ela mengaku merasa beruntung Lantaran perkuliahannya sangat terbantu Bersama beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Ia bisa kuliah gratis dan Merasakan tambahan biaya sehari-hari.
Aktif Ke Kampus dan Suka Mengajar
Tak sekadar berprestasi Ke bidang akademik, Ela juga aktif Ke berbagai Langkah Kampus Merdeka. Ia pernah mengikuti Langkah Kampus Mengajar Ke SDN Lakarsantri I/472 Surabaya dan Langkah Surabaya Mengajar Ke semester berikutnya.
“Awalnya saya ingin menjadi psikolog, tetapi Setelahnya saran Bersama keluarga dan orang terdekat akhirnya memilih PGSD. Saya merasa menjadi guru adalah profesi paling sesuai Bersama diri saya. Hal ini dibuktikan Bersama saya sangat enjoy menjalaninya,” ujarnya.
Untuk Ela, tantangan terbesar Di kuliah adalah Pada praktik mengajar. Ia harus Berjuang Bersama siswa Bersama karakteristik yang beragam, tetapi justru Penghayatan itulah yang membuatnya Lebih tangguh.
“Lama-kelamaan saya mulai memahami dan Menyesuaikan, Agar bisa mengorganisir kelas Bersama baik,” jelasnya.
Ela juga tak Foreign Bersama Kejuaraan. Ia pernah meraih Mendominasi III Lomba Media Pembelajaran yang digelar Hima PGSD Universitas Hasyim Asy’ari, serta Mendominasi III Lomba LKTIQ Mendominasi Ukhuwah BEM FIP Unesa Ke tahun 2024.
Selain aktif Ke dunia akademik, perempuan yang Kegemaran badminton ini juga terus melatih soft skill-nya Lewat organisasi dan kegiatan kampus.
Skripsi Bersama Keresahan Pada Praktik
Penghayatan Pada praktik mengajar Ela ia jadikan ide pembuatan skripsinya. Ela melihat banyak siswa kelas 4 yang masih sulit membedakan hak dan kewajiban.
Bersama sanalah ia membuat Eksperimen berjudul “Pembuatan LKPD Happy Notes Mengacu Pemahaman Sosial Ke Materi Hak dan Kewajiban Pembelajaran Pancasila Kelas IV SD.”
Sang ibu, Siti Fatimah, tak kuasa menyembunyikan kebanggaan atas capaian putrinya. Ia terharu Lantaran ketekunan anaknya dapat mengangkat salah satu anggota keluarganya menjadi sarjana.
“Sebagai orang tua tentu saya sangat bersyukur dan bangga. Dari kecil Ela memang anak yang tekun dan tidak pernah menyerah meski Di keterbatasan. Harapan saya, semoga ilmu yang ia dapatkan bisa bermanfaat, dan tetap istiqomah menjalankan perintah Allah,” tuturnya.
(cyu/nah)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Kisah Ela, Anak Petani Jombang yang Karena Itu Wisudawan Terbaik Unesa











