Jakarta –
Universitas Terbuka (UT) terus berkontribusi Pada pemerataan Pembelajaran Hingga Tanah Air. Dari 1984, UT telah Mengadakan Konsep Pembelajaran tinggi jarak jauh.
Melewati Konsep ini, UT Memberi akses yang lebih luas Untuk Komunitas Hingga berbagai pelosok baik Di dan luar negeri Untuk dapat mengenyam Pembelajaran tinggi yang berkualitas. UT juga menjadi garda terdepan Di menciptakan Potensi Untuk setiap individu yang ingin melanjutkan Pembelajaran tanpa terbatas Dari jarak dan waktu.
“Di dua dekade terakhir, UT berperan penting Di memajukan Pembelajaran tinggi Hingga Indonesia, terutama Untuk mereka yang tinggal Hingga Lokasi-Lokasi terpencil. Konsep Pembelajaran terbuka yang ditawarkan UT memungkinkan ribuan mahasiswa Di berbagai latar Dibelakang Untuk mengakses Inisiatif Inisiatif akademik yang relevan dan berstandar internasional,” tulis keterangan resmi UT, dikutip Jumat (2/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiprah Para Rektor UT
Kiprah UT tidak terlepas Di peran para rektor, yang turut memperkuat posisi UT Hingga dunia Pembelajaran tinggi Indonesia. Dimulai Di Prof. Setijadi, M.A., Ph.D. (1984-1992), Prof. Dr. Benny Suprapto (1992-1996), Prof. Bambang Sutjiatmo (1996-2001), Prof. Dr. M. Atwi Suparman, M.Sc. (2001-2009), Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. (2009-2017), Prof. Ojat Darojat, M.Kendaraan Angkutan Umum., Ph.D. (2017-2025), hingga Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A. (2025).
Prof. Atwi berperan Di memperkuat arah Keputusan institusi Melewati penajaman visi, penerapan sistem penjaminan mutu (SIMINTAS), serta implementasi prinsip good corporate governance.
Di kepemimpinannya, infrastruktur UT juga dibangun secara masif, struktur organisasi ditata ulang sesuai kebutuhan, dan kepemimpinan Hingga UPBJJ serta unit-unit UT mulai diisi Dari dosen internal. Ia juga menggagas sistem insentif pegawai berbasis kinerja yang Memperbaiki profesionalitas dan Keadaan tenaga kerja UT.
Lanjutnya Prof. Tian Belawati meneruskan transformasi yang sudah dilakukan Rektor UT Sebelumnya Itu. Hingga masa kepemimpinannya, ia mencatat mengusung Keputusan strategis berupa intensifikasi pemanfaatan Ilmu Pengetahuan informasi dan komunikasi (TIK).
Melewati inisiatif bertajuk UT Online, berbagai layanan akademik dan manajemen ditransformasikan secara daring. Hal ini meliputi, Transformasi Digital bahan ajar dan sistem tutorial online (TUTON), perpustakaan digital Bersama digital resources dan virtual reading room, hingga sistem ujian berbasis web.
Layanan mahasiswa pun diperkuat Bersama hadirnya Sentra Layanan UT (SALUT), contact center, dan Hallo UT, serta sistem administrasi akademik online yang memudahkan akses pendaftaran, pembayaran, dan berbagai layanan lainnya.
Di periodenya, ia juga mengusung tagline UT ‘Making Higher Education Open to Al’. Tagline ini menjadi komitmen Untuk membuka akses Pembelajaran tinggi seluas-luasnya Untuk Komunitas Indonesia.
Tak hanya itu, status UT turut bertransformasi menjadi PTN PK-BLU, disertai penerapan sistem remunerasi yang setara Untuk Memperbaiki Keadaan pegawai, baik Hingga tingkat pusat maupun UPBJJ. Kiprah ini mempertegas kiprah UT sebagai pelopor Pembelajaran jarak jauh yang adaptif dan inklusif Hingga era digital.
Sesudah itu, Prof. Ojat menegaskan perannya sebagai pelopor Pembelajaran jarak jauh berbasis digital Bersama berbagai terobosan strategis. Salah satunya Bersama Pembuatan digital learning ecosystem yang mengintegrasikan seluruh sistem Ilmu Pengetahuan informasi dan komunikasi UT. Tujuannya Untuk memperkuat mutu layanan akademik kepada mahasiswa Hingga seluruh pelosok negeri.
Reformasi ini juga mencakup pemutakhiran Keputusan akademik dan administrasi agar lebih adaptif Pada perkembangan Ilmu Pengetahuan dan ekspektasi pemangku kepentingan. Malahan Hingga masa Wabah Dunia COVID-19, UT membuktikan ketangguhannya Bersama mempercepat pemanfaatan UT Online. Hal ini secara signifikan memudahkan mahasiswa Di mengakses materi belajar tanpa hambatan geografis.
Keputusan inovatif seperti pengiriman bahan ajar langsung Hingga alamat mahasiswa menjadi upaya mewujudkan akses Pembelajaran tinggi yang inklusif dan bermutu. Hingga era Prof. Ojat, UT resmi juga bertransformasi Di PTN PK-BLU menjadi PTN BH, sebuah tonggak penting yang Memberi otonomi tinggi Untuk UT Untuk terus Berkreasi dan mengabdi Untuk Pembelajaran Indonesia.
Di ini, UT dipimpin Dari Dr. Yunus, yang melanjutkan visi besar para pendahulunya. Bersama kepemimpinannya, UT memperkuat posisinya sebagai pionir Pembelajaran tinggi jarak jauh Hingga Indonesia.
Dr. Yunus membawa UT Ke era Transformasi Digital yang lebih maju, Bersama Mengadakan sistem pembelajaran berbasis Ilmu Pengetahuan yang lebih interaktif dan efektif. Ia juga fokus Di peningkatan Mutu layanan dan fasilitas Untuk mahasiswa, serta memperluas kerja sama Bersama berbagai perguruan tinggi dan lembaga internasional Untuk terus Menyusun kapasitas UT sebagai pusat Pembelajaran tinggi yang inklusif.
Tidak Cuma Itu, Di masa kepemimpinannya juga diluncurkan kurikulum Mutakhir tunggal yang dirancang Untuk lebih relevan Pada kebutuhan Hingga dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Untuk menunjang hal tersebut, Dr. Yunus juga Memperbaiki Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdapat Hingga UT Supaya target dan aspek-aspek tersebut dapat berjalan dan direalisasikan Bersama baik.
“Sebagai institusi Pembelajaran tinggi yang berkomitmen Untuk Memberi akses Pembelajaran berkualitas, UT terus Berkreasi dan menyesuaikan diri Bersama perkembangan zaman. Bersama Pemberian Di semua pihak, terutama jajaran rektor yang telah Memberi kontribusi besar, Universitas Terbuka tetap menjadi pilihan utama Untuk Komunitas Indonesia yang ingin melanjutkan Pembelajaran tinggi Bersama cara yang lebih fleksibel, efisien, dan terjangkau,” tulis keterangan resmi UT.
Di momentum Hari Pembelajaran Nasional 2025, UT kembali menegaskan perannya sebagai ‘Kampus Berdampak’-kampus yang tidak hanya membuka akses Pembelajaran, tetapi juga berdaya dan berdampak langsung Untuk Komunitas, dunia usaha dan industri, serta ekosistem Kajian dan Pembaharuan nasional.
“UT hadir sebagai pusat pembelajaran sekaligus pusat penciptaan solusi bersama Komunitas, menjawab tantangan sosial dan ekonomi Melewati pendekatan inklusif, berbasis data, dan berbasis Ilmu Pengetahuan. Konsep kampus berdampak ini menempatkan UT sebagai institusi yang tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga menggerakkan perubahan sosial, memperkuat literasi digital, dan Merangsang kemandirian komunitas Melewati Pembelajaran tinggi jarak jauh,” papar keterangan resmi UT.
Hingga kini, UT telah Memiliki lebih Di dua juta alumni yang tersebar Hingga berbagai penjuru negeri dan lebih Di 670 ribu mahasiswa aktif. Hingga depannya, UT Berencana terus Menunjukkan kiprahnya sebagai pionir Pembelajaran jarak jauh Hingga Indonesia.
“UT bukan sekadar membuka akses kuliah tanpa batas, tapi juga membuktikan bahwa Mutu Pembelajaran tinggi dapat dirasakan siapa pun-Di pelosok desa hingga pusat kota, Di ASN hingga pekerja swasta, Di ibu Tempattinggal tangga hingga diaspora Hingga luar negeri. Menjawab tantangan zaman, UT hadir bukan hanya sebagai institusi Pembelajaran, melainkan sebagai penggerak perubahan dan katalis pembangunan manusia unggul, Untuk kemajuan Indonesia yang lebih inklusif, cerdas, dan berdaya saing Dunia,” tutupnya.
(anl/ega)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Kiprah Universitas Terbuka Dorong Pemerataan Pembelajaran Tinggi Hingga RI