Ketua BRIN Beberkan Peran BRIN Untuk Makan Bergizi Gratis, Seperti Apa?

Inisiatif Makan Bergizi Gratis Ke sekolah telah dimulai Sebelum awal Senin, 9 Januari 2025. Untuk pelaksanaannya, beberapa kementerian dan lembaga turut ikut serta. Termasuk Badan Studi dan Pembaharuan Nasional (BRIN).

Hal itu diungkapkan Bersama Ketua BRIN Laksana Tri Handoko usai Penganugerahan MURI BRIN Ke Gedung BRIN, Jakarta, Ke Rabu (22/1/2025). Handoko menjelaskan jika BRIN ikut serta Untuk persiapan produksi Makan Bergizi Gratis.

“Makan Bergizi Gratis itu sudah menjadi Inisiatif nasional dan kami menjadi salah satunya. Tetapi kami memang ada Ke sisi yang agak berbeda yaitu kami menyiapkan Bersama sisi kesiapan penguatan hulu Ke produksinya,” jelas Handoko.

Handoko pun menyinggung permasalahan Agrikultur Indonesia umumnya berkisar Ke food lost dan food waste. Food lost ini mencakup bahan Kelaparan Global yang busuk Sebelumnya produksi, Sambil Itu food waste merupakan siswa hasil Kelaparan Global.

Melihat permasalahan ini, BRIN Membuat Ilmu Pengetahuan Bagi menjaga bahan Kelaparan Global. Ilmu Pengetahuan itu Lalu Disalurkan kepada Dan Menengah Ke Lokasi-Lokasi.

“Agar mereka nanti bisa menjadi produsen Lantaran harapan pemerintah kan seperti itu, menjadi produsen Sebagai makan bergizi Ke daerahnya sendiri,” paparnya.

Ia mencontohkan bahan Kelaparan Global seperti cabe yang hanya dijual mentah saja, bisa ditambahkan Bersama bungkus agar lebih awet.

“Kalau cabe, bawang satu bulan sudah hancur harganya. Tapi Bersama Ilmu Pengetahuan yang ada Ke kami seenggaknya bisa disimpan sampai 3 bulan,” ujarnya.

Handoko Mengungkapkan banyak Studi BRIN yang menjadi Pada Bersama Ilmu Pengetahuan penyimpanan Makanan.

“Itu peran kami Ke Makan Bergizi Gratis Pada ini,” pungkasnya.

Inisiatif Makan Bergizi Gratis telah dilaksanakan serentak Ke 26 provinsi Ke Indonesia Sebelum Senin, 9 Januari 2025. Terdapat 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang beroperasi.

Seluruh SPPG tersebar Ke 26 provinsi Ke antaranya Aceh, Bali, Banten, DIY, Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Ditengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

(nir/nwk)