Jakarta –
Pemakaman misterius yang ditemukan Di Dijon, Prancis membuat ilmuwan bingung. Posisi semua kerangka tak lazim: posisi duduk tegak, menghadap Ke arah barat.
Situs pemakaman itu ditemukan Pada ada restrukturisasi Di SD Josephine Baker, Dijon, Prancis Di Oktober hingga Desember 2024 Di lahan seluas 1.000 meter persegi, demikian rilis Institut Nasional Prancis Sebagai Studi Arkeologi Preventif (INRAP) Di 27 Januari 2025 lalu, ditulis Senin (17/2/2025).
Ada 13 kerangka orang dewasa yang ditemukan yang kemungkinan dimakamkan lebih Didalam 2.000 tahun yang lalu, Didalam kuburan mereka berasal Didalam Di tahun 450 dan 25 SM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semuanya tampaknya diposisikan Didalam cara yang sama. Mereka masing-masing diturunkan Ke Di lubang Di posisi duduk, Didalam punggung bersandar Di dinding timur lubang dan wajah mereka menunjuk Ke barat. Kaki mereka ditekuk, dan tangan mereka terletak Di Didekat tulang paha atau tulang panggul, demikian dilansir Smithsonian Magazine.
“Posisi duduk ini tidak lazim,” kata Annamaria Latron, seorang arkeolog-antropolog Di INRAP, kepada Pierre Barthélémy Didalam Le Monde dilansir Smithsonian Magazine.
“Kami lebih terbiasa Didalam penguburan orang yang berbaring, umumnya telentang, Didalam anggota tubuh Dibagian bawah terentang dan tidak ditekuk seperti ini,” imbuh Latron.
Lubang-lubang pemakaman setiap kerangka berdiameter Disekitar 91,44 cm dan berjarak sama satu sama lain Di sebidang tanah sepanjang 24 meter. Para arkeolog tidak menemukan artefak apa pun Di kuburan tersebut, kecuali ban lengan hitam terbuat Didalam batu yang berasal Didalam Di tahun 300 dan 200 SM.
Situs pemakaman duduk serupa telah ditemukan Di Prancis dan Swiss. Sebelumnya, para arkeolog menduga pemakaman tersebut milik para penjahat yang ditempatkan Di posisi ofensif sebagai Dibagian Didalam hukuman mereka, menurut Le Monde.
Para arkeolog menduga perlakuan ini Mungkin Saja hanya diperuntukkan Bagi orang-orang berstatus tinggi, seperti anggota keluarga terkemuka atau tokoh politik atau agama tingkat tinggi.
“Tidak dapat disangkal bahwa kita menjumpai individu-individu Di sana Didalam kelas sosial tertentu,” kata Hervé Laganier Didalam INRAP, yang memimpin penggalian, kepada Baudouin Eschapasse Didalam Le Point dilansir Didalam Smithsonian Magazine.
Orang-orang yang dimakamkan Di situs tersebut diduga adalah bangsa Galia, sekelompok petani Celtic yang tinggal Di Daerah yang sekarang disebut Prancis, Belgia, Jerman, dan Italia Di Zaman Besi.
Ke depannya, para arkeolog berharap dapat mempelajari lebih banyak tentang individu-individu tersebut Didalam melakukan analisis DNA dan kimia. Mereka juga berharap Sebagai menggunakan Metode penanggalan radiokarbon Sebagai menentukan tanggal penguburan secara lebih pasti.
Ditemukan Pula Makam Anak-anak
Di lokasi yang sama, para arkeolog juga menemukan makam 22 anak yang kemungkinan dikuburkan Di abad pertama Masehi. Orang-orang ini, yang kemungkinan meninggal Di tahun pertama kehidupan mereka, semua kerangkanya Di posisi miring atau telentang. Mereka tidak menemukan jasad orang dewasa mana pun, yang Menunjukkan bahwa pemakaman ini khusus diperuntukkan Bagi anak-anak yang masih sangat kecil.
Para arkeolog juga menemukan selubung batu dan Spike, yang Menunjukkan bahwa anak-anak itu pernah dikubur Di peti mati kayu yang telah hancur seiring waktu. Di beberapa makam, mereka menemukan koin, keramik, dan Produk-Produk kuburan lainnya.
Kendati Daerah itu lama digunakan sebagai pemakaman, tampaknya Lalu digunakan kembali Sebagai Pertanian. Para arkeolog menemukan serangkaian lubang tanaman yang disusun Di baris paralel, bersama Didalam pecahan keramik yang berasal Didalam periode Gallo-Romawi.
Mereka juga mengidentifikasi beberapa tengkorak sapi, yang Menunjukkan tempat itu Lalu digunakan Sebagai penyembelihan hewan-kemungkinan Di abad Ke-16 atau Ke-17 M.
(nwk/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Kerangka Duduk Tegak Hadap Ke Barat